Pengertian Linkage program Teori dan Konsep Linkage Program

32

2. Model Linkage Program

Agar Penerapan Linkage Program semakin jelas dan terarah dalam pelaksanaanya maka Bank Indonesia melalui Arsitektur Perbankan Indonesia API mengeluarkan generic linkage program yang berisi mengenai aturan-aturan pelaksanaan Linkage Program bagi Perbankan Syariah. Salah satu yang aturannya adalah diterapkannya Beberapa pola linkage program yang dilakukan perbankan yakni executing, channeling dan joint financing. 25 Pada pola executing, yaitu Bank Umum Syariah memberikan pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Mikro Syariah dimana kemudian meneruskannya kepada nasabah UMK sebagai end user. Lembaga Keuangan Mikro diberikan kewenangan untuk memutuskan calon nasabah yang akan mendapatkan fasilitas pembiayaan. Dan dalam hal resiko pembiyaan, apabila kegagalan pembiayaan karna kerugian Bisnis secara normal maka resiko ditanggung oleh lembaga keuangan mikro syariah sebagai mitra. Sehingga LKM tercatat sebagai debitor bank syariah sedangkan pembiayaan kepada end user tercatat sebagai eksposur 25 Bank Indonesia, “lampiran siaran pers No 1111PSHMHumas” diakses pada tanggal 3 agustus 2014 http:www.bi.go.idwebidRuang+MediaSiaran+Perssp_1111109.htm 33 pembiayaan perusahaan mitra. Untuk Bank Syariah yang melaksanakan Linkage Program dengan Lembaga Kuangan Mikro digunakan akad Mudharabah, sedangkan akad antara LKMS dengan UMK disesuaikan dengan kebutuhan UMK. Sedangkan pada pola channeling, Bank Syariah memberikan pembiayaan secara langsung kepada nasabah UKM sebagai end user melalui Lembaga Keuangan Mikro yang bertindak sebagai wakil dari bank tersebut. Dan dalam hal resiko pembiyaan, apabila kegagalan pembiayaan karna kerugian Bisnis secara normal maka resiko ditanggung oleh Bank Umum. Pembiayaan kepada end user adalah eksposur pembiayaan bank syariah. Sehingga Dalam pola ini LKM tidak memiliki kewenangan memutuskan pembiayaan kecuali setelah mendapat surat kuasa dari bank umum. Dan pada Bank Syariah akad yang digunakan adalah wakalah. Dan terakhir, pola joint financing adalah pembiayaan bersama dimana sumber dananya merupakan sharing antara bank syariah dan Lembaga Keuangan Mikro. Sehingga kewenangan memutuskan pembiyaan ada pada Bank Umum dan perusahaan mitra. Begitu juga dalam hal resiko pembiyaan, apabila kegagalan pembiayaan karna kerugian Bisnis secara normal maka resiko ditanggung bersama pula. Dan akad yang digunakan adalah Musyarakah. 34 Gambar 2.2. Model - Model Linkage Program Executing Channeling Joint Financing

3. Manfaat Linkage Program

a. Manfaat Bagi Bank Umum

Program Linkage Program ini tidak saja memberikan manfaat bank umum itu sendiri, yaitu: 1 Deversifikasi Portopolio kredit jenis kredit, Sektor Ekonomi, wilayah 2 Profitable, karna pinjaman diberikan dengan suku bunga pasar untuk bank konvensional dan bagi hasil untuk bank syariah 3 Potensi pasar cukup besar dan nasabah UKM dapat naik kelas menjadi nasabah baru bank umum LKMS Bank Umum Bank Umum Bank Umum LKMS LKMS UMK Nasabah UMK Nasabah UMK Nasabah 35 4 Overhead dan handling cost relatif rendah Salah satu alternatif merealisasikan bussiness plan untuk pembiayaan usaha mikro. 26

b. Manfaat Bagi Lembaga keuangan Mikro

Adapun manfaat linkage program bagi BMT, BPRS, Koperasi dan Lembaga Keuangan mikro Lainnya yaittu: 1 Meningkatkan kapasitas penyaluran pembiayaan BMT, BPRS, Koperasi dan lembaga Keuangan Mikro lainnya dalam pembiayaan usaha mikro dan kecil UMK 2 Teratasinya keterbatasan pembiayaan yang dirasakan Lembaga keuang mikro baik BMT, BPRS maupun Koperasi syariah. Jadi dari uraian diatas terlihat linkage program ini merupakan kerjasama yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Bagi Bank Umum yang memiliki keterbatasan jaringan, dengan adanya Linkage program ini dapat menjangkau usaha mikro dan kecil yang terbukti tahan terhadap krisis ekonomi, dan bagi Lembaga Keuangan Mikro yang memiliki dana terbatas akan sangan 26 Euis Amelia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 2009, h. 308

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Mandiri (Januari 2007 – Desember 2009)

0 24 77

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

Pengaruh efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan syariah (studi kasus Bank Syariah Mandiri, Tbk)

0 4 91

Analisis rasio risiko dan profitabilitas bank umum syariah (studi empiris 3 bank umum syariah di Indonesia)

3 7 121

Pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

0 6 113

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR), Rasio Likuiditas (FDR), Inflasi, dan BI rate Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mega Indonesia Periode 2010-2014)

0 10 0

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muammalat, Tbk Periode 2004 - 2013)

1 15 84

Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Pembiayaan terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri)

5 42 52

Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah Periode 2013-2015

0 7 108

PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL , LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RASIO EFESIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK.

0 0 16