Pertimbangan Hukum dan Putusan Majelis Arbiter Badan

dilakukan oleh perusahaan pembiayaan Infrastruktur yang meliputi : a Pemberian pinjaman langsung direct lending untuk pembiayaan infrastruktur; b Refinancing atas infrastruktur yang telah dibiayai pihak lain; danatau; c Pemberian pinjaman subordinasi subordinated loans yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. Dengan demikian, perjanjian yang dilakukan oleh Pengadu dan Teradu merupaka perjanjian Refinancing, maka : a Objek perjanjian yang berupa kendaraan bermotor, tidaklah termasuk salah satu jenis Refinancing, yang diperbolehkan Pasal 5 Pengaturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. b Kendaran bermotor yang menurut perjanjian yang dilakukan antara pengadu dengan teradu dinyatakan akan dibeli berdasarkan pembiayaan yang disediakan teradu, ternyata telah ada sebelum perjanjian ada, dan telah menjadi milik pengadu sebelum perjanjian tersebut ada. 2 Perjanjian yang dilakukan antara Pengadu dan Teradu, tidak memenuhi persyaratan sahnya perjanjian, khususnya Pasal 1320 nomor 4 jo Pasal 1337 KUHPerdata, perjanjian yang dilakukan tidaklah memiliki klausula yang halal, dikarenakan bertentangan dengan Undang-Undang. Perjanjian yang dilakukan antara Pengadu dan Teradu dinyatakan batal demi hukum. 3 Perjanjian tentang kekuatan mengikat dari klausula baku yang dilakukan antara Pengadu dan Teradu, yakni Teradu telah mengubah perjanjian secara sepihak, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari pengadu untuk pembayaran secara angsuran, diubah diwajibkan untuk pembayaran secara keseluruhan, walaupun perjanjian berakhir. Teradu bertentangan dengan Pasal 18 ayat 1 huruf d Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sehingga berdasarkan Pasal 18 ayat 3 UUPK klausul perjanjian yang demikian dinyatakan batal demi hukum. Hal ini diperhatikan dengan seksama huruf tulisan yang terdapat pada halaman ke dua dari perjanjian pembiayaan konsumen dan pemberikan jaminan secara kepercayaan nomor : 911041101941, yang dibuat dan ditandatangani antara pengadu dengan teradu, bentuk dan besarnya, tidak dapat dibaca secara jelas. 4 Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, menghukum pelaku usaha dengan menyatakan bahwa : a Perjanjian pembiayaan Konsumen dan yang pemberian jaminan secara kepercayaan Nomor: 911041101941, yang dibuat dan ditandatangani disepakati bersama antara pengadu dan teradu pada tanggal 15 April 2011, dinyatakan batal demi hukum. b Memerintahkan kepada Teradu mengembalikan kendaraan bermotor suzuki No Polisi AD 2291 TU, Warna kuning metalic, atas nama Etik Sri Sulanjari, kepada pengadu dalam keadaan yang sama seperti saat penarikan. c Membebankan kepada pengadu untuk mengembalikan uang tunai yang pernah diterimanya sebesar Rp. 2.322.00,00 setelah dikurangi angsuran yang sudah dilaksanakannya. d Memerintahkan kepada Teradu menyerahkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor BPKB Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK, atas kendaraan bermotor Suzuki Skydrive No. Polisi AD 2291 TU, Warna kuning metalic, atas nama Etik Sri Sulanjari, kepada Pengadu. e Membebankan kepada pihak Teradu untuk memberikan ganti rugi kepada Pengadu atas penarikan kendaraan Suzuki Skydrive No Polisi AD 2291 TU, Warna kuning metalic, atas nama Etik Sri Sulanjari, berupa biaya transportasi sejak kendaraan ditarik maksimal 26 hari kerja dengan ganti rugi per harinya Rp. 15.000,00 lima belas ribu rupiah atau sebesar Rp. 390.000,00 tiga ratus sembilan puluh ribu rupiah yang dapat dikurangkan dari kewajiban Pengadu kepada Teradu. Keberatan dengan putusan BPSK Surakarta, PT. Sinarmas Multifinance mengajukan banding di Pengadilan Negeri Surakarta. Pokok keberatan PermohonanPT. Sinarmas Multifinance adalah agar putusan BPSK Kota Surakarta Nomor: 02- 06LSIV2012BPSK.Ska Ska pada tanggal 08 Mei 2012 dibatalkan.

b. Pertimbangan Hukum dan Putusan Hakim Pengadilan Negeri

Surakarta Nomor : 105Pdt.GBPSK2012PN.Ska pada tanggal 22 Mei 2012 , memutuskan : 1 Hakim menyimpulkan dalam perjanjian pembiayaan konsumen dan pemberian jaminan secara kepercayaan Fidusia Nomor : 911041101941 tanggal 15 April 2011 tersebut terdapat suatuklausula yang palsu, yaitu perjanjian tersebut dibuat untuk menyembunyikan klausula yang sebenarnya yang tidak diperbolehkan, oleh karenanya perjanjian tersebut telah melanggar ketentuan Pasal 1320 nomor 4 empat KUHPerdata, sehingga sebagai konsekunsinya perjanjian tersebut adalah batal demi hukum, dengan demikian Majelis Hakim sependapat dengan BPSK sebagaimana termuat dalam Putusan BPSK Nomor : 02-06LSIV2012BPSK.Ska tanggal 8 Mei 2012. 2 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surakarta sependapat dengan Majelis Hakim BPSK Kota Surakarta Putusannya Nomor : 02- 06LSIV2012BPSK.Ska pada tanggal 08 Mei 2012 mengenai pelaku usaha bertentangan dengan Pasal 18 ayat 1 huruf d Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sehingga berdasarkan Pasal 18 ayat 3 UUPK klausul perjanjian yang demikian dinyatakan batal demi hukum. 3 Majelis BPSK Kota Surakarta mempertimbangkan dapat dibenarkan bila pemohon keberatan bersasarkan sertifikat fidusia yang dimilikinya dapat melakukan penarikan terhadap benda jaminan dari tangan pemegang benda jaminan bila debitur melakukan wanprestasi, namun tindakan tersebut haruslah di sertai dengan pengamanan dari pihak Kepolisian ditetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia, sedangkan penarikan kendaraan bermotor yang menjadi objek perjanjian PT. Sinarmas Multifinance tidak memenuhi ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 8 Tahun 2011tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia. 4 Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surakarta menentukan putusan BPSK Surakarta mengenai ganti rugi, maka perlu ditetapkan agar pemohon keberatan membayar ganti rugi