Sengketa Konsumen Dalam Hukum Perdata

usaha dapat juga melakukan kegiatan usaha produksi, promosi atau penawaran, periklanan dan import. Pasal 18 mengatur larangan yang dapat diterapkan secara umum. Secara garis besar, larangan tersebut dapat dibagi ke dalam 2 larangan pokok yaitu : a. Larangan mengenai produk itu sendiri, yang tidak memenuhi syarat dan standar yang layak untuk dipergunakan atau dipakai atau dipakai atau dimanfaatkan oleh konnsumen. b. Larangan mengenai ketersediaan informasi yang tidak benar dan tidak akurat, serta yang menyesatkan konsumen. 12

2.6.3 Sengketa Konsumen Dalam Hukum Perdata

Sengketa konsumen dapat diselesaikan dengan berbagai metode karena sengketa konsumen terkait dengan beberapa aspek hukum. Undang-Undang Perlindungan Konsumen diberikan kesempatan penyelesaian sengketa melalui beberapa system. Namun, paling umum adalah terkait aspek hukum perdata dan hukum adminitrasi. Beberapa pasal dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menunjukan media penyelesaian sengkatanya,sebagai berikut : a. Penyelesaian sengketa perdata di pengadilan in court resolution tercantum dalam Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 48. 12 Dr. Abdul Halim Barkatullah, Hak-Hak Konsumen, Bandung : PT. Nusa Media, 2010, Hlm. 73-78 b. Penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan alternative dispute resolution tercantum dalam Pasal 45, Pasal 46, dan Pasal 47. c. Penyelesaian perkara secara pidana criminal court resolution tercantum dalam Pasal 59, Pasal 61, dan Pasal 63. d. Penyelesaian perkara secara administratif administrative court resolution tercantum dalam Pasal 60. Pasal 22 UUPK ditegaskan adanya unsur strict product liability yang mengharuskan pelaku usaha membuktikan ada tidaknya kesalahan dalam sengketa konsumen. Ketentuan ini sepaham dengan ketentuan dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang menyatakan “Tanpa harus dibuktikan oleh konsumen, pelaku usaha berkewajiban mengganti kerugian apabila telah melakukan perbuatan melawan hukum. Menurut Pasal 1365 KUHPerdata, perbuatan melawan hukum sebagai suatu perbuatan harus memenuhi persyaratan antara lain adanya perbuatan melawan hukum hukum, unsur kesalahan, kerugian, hubungan sebab-akibat yang menunjukan bahwa adanya kerugian disebabkan oleh kesalahan seseorang. Adanya unsur perbuatan melawan hukum dapat ditentukan ketika suatu perbuatan memenuhi unsur-unsur yang bersifat alternatif, yaitu : a. Bertentangan dengan hak orang lain. b. Bertentangan dengan kewajibannya sendiri. c. Bertentangan dengan kesusilaan dan keseharusan yang diindahkan dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain atau benda. 13

2.7 Penyelesaian Sengketa konsumen