litigasi belum mencerminkan asas keseimbangan. Pemberlakuan asas keseimbangan memperlihatkan atas hak-hak dan kewajiban-kewajiban pelaku usaha dan konsumen,
sehingga untuk kedepannya memwujudkan perlindungan hukum antara pelaku usaha dan konsumen sehingga adanya keadilan.
Permasalahan tersebut membawa inspirasi akan pembuatan proposal skripsi ini melalui pemikiran-pemikiran baik dalam teori dan secara konkret di masyarakat,
dengan judul yaitu PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA ATAS PERJANJIAN PEMBIAYAAN DANA TUNAI DENGAN JAMINAN
BPKB DI LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN PT. SINARMAS MULTIFINANCE
CABANG SURAKARTA
ANALISIS PUTUSAN
MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 589KPdt.Sus2012.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu usaha yang dilakukan guna mengetahuai pokok permasalahan yang diteliti, khususnya pada penelitian normatif
pada putusan Makhamah Agung Nomor : 589KPdt.Sus2012 mengenai perjanjian pembiayaan dana tunai antara PT. Sinarmas Multifinance dan Etik Sri Sulanjari.
1 Adanya kewenangan dalam perlindungan hukum terhadap pelaku usaha atas perjanjiaan pembiayaan dana tunai dengan jaminan BPKB.
2 Perwujudan dilakukan apabila mengalami sengketa antara konsumen dan pelaku usaha dapat diterapkan penyelesaian baik di luar pengadilan non
litigasi dan pengadilan litigasi. 3 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, bahwa penyelesaian sengketa antara konsumen dan pelaku usaha bisa diselesaikan melalui di luar pengadilan non litigasi dan
pengadilan litigasi. 4 Pengaturan pendukung akan penyelesaian sengketa antara konsumen
memperhatikan juga terkait Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mencakup akan perjanjian, aturan pada lembaga pembiayaan yaitu Pepres
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan bahwa Pembiayaan Konsumen
consumer finance. Kemudian sengketa yang terdapat objek jaminan diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia dan Pengaturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia.
1.3 Batasan Masalah
Perwujudan berdasarkan identifikasi masalah dan hal-hal pendukung penelitian tidak menyimpang dari judul yang dibuat terkait penulis melakukan
penelitian normatif pada putusan Makhamah Agung Nomor : 589KPdt.Sus2012,
sehingga perlu dilakukan pembatasan masalah untuk mempermudah penelitian dan didapatkan hasil penelitian yang terarah dan sinkronisasi pada pokok permasalahan
yang diteliti. Pembatasan masalah yang dilakukan penulis supaya tidak meluas dan tidak menimbulkan ketidakjelasan pembahasan masalah, antara lain :
1 Pada lembaga pembiayaan yang meliputi : Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
2 Kegiatan usaha dari perusahaan pembiayaan yang terdiri dari : Sewa Guna Usaha leasing, Anjak Piutang factoring, Usaha Kartu Kredit dan
Pembiayaan Konsumen. Hal ini hanya membahas tentang pembiayaan konsumen.
3 Pada lembaga pembiayaan konsumen banyak menawarkan suatu produk atau jasa terhadap konsumen terkait kebutuhan sehari-hari, seperti
pembiayaan dana tunai, sepeda motor, mobil, dan elektronik lain-lainnya. 4 Berbagai jenis perjanjian akan pembiayaan yang dilakukan oleh konsumen
jenis perjanjian akan pembiayaan konsumen, seperti dana tunai, sepeda motor, mobil dan lain-lainnya.
1.4 Rumusan Masalah