Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan oleh penulis terbagi atas 2 dua yaitu: adalah Data Primer Dan Data Sekunder. 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang kemudian diolah oleh peneliti. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian dalam laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan peraturan perundang-undangan. Data sekunder tersebut, dapat dibagi menjadi : a. Bahan Hukum Primer Bahan-bahan hukum yang mengikat terdiri dari peraturan perundang- undangan yang terkait dengan objek penelitian. Misalnya Kitab Undang- Undang Perdata, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, Kepres No. 61 Tahun 1988 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988, Pengaturan Kepala Kepolisian RI No. 82011 Tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia. Selain itu, putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap juga menjadi bahan hukum primer. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah hukum yang terkait dengan objek penelitian ini. c. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier adalah penunjuk atau penjelasan mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya. 20 Menurut Morris L.Cohen dan Kent C.Olson dalam Abdulkadir Muhammad 2004 : 122 : Pembedaan yang sangat penting dalam penelitian hukum adalah pembedaan antara sumber hukum priimer primary sources dan sumber hukum sekunder secondary sources. Sumber hukum primer adalah Undang-Undang statutes, peraturan pelaksana Undang- Undang regulations, dan putusan pengadilan court decisions. Ketiga sumber primer tersebut menjadi dasar ajaran hukum legal doctrine karena dibuat dan diumumkan secara resmi oleh pembentuk hukum negara serta mempunyai kekuatan mengikat. Sumber hukum primer menghasilkan bahan hukum primer, sedangkan sumber hukum sekunder menghasilkan bahan hukum 20 Ibid Prof. Dr. Zainuddin Ali, M.A., Hlm. 106.