Sumber Data METODE PENELITIAN

b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah buku-buku dan tulisan-tulisan ilmiah hukum yang terkait dengan objek penelitian ini. c. Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier adalah penunjuk atau penjelasan mengenai bahan hukum primer atau bahan hukum sekunder yang berasal dari kamus, ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya. 20 Menurut Morris L.Cohen dan Kent C.Olson dalam Abdulkadir Muhammad 2004 : 122 : Pembedaan yang sangat penting dalam penelitian hukum adalah pembedaan antara sumber hukum priimer primary sources dan sumber hukum sekunder secondary sources. Sumber hukum primer adalah Undang-Undang statutes, peraturan pelaksana Undang- Undang regulations, dan putusan pengadilan court decisions. Ketiga sumber primer tersebut menjadi dasar ajaran hukum legal doctrine karena dibuat dan diumumkan secara resmi oleh pembentuk hukum negara serta mempunyai kekuatan mengikat. Sumber hukum primer menghasilkan bahan hukum primer, sedangkan sumber hukum sekunder menghasilkan bahan hukum 20 Ibid Prof. Dr. Zainuddin Ali, M.A., Hlm. 106. sekunder. Berikut diuraikan data sekunder yang berasal dari sumber hukum primer dan sumber hukum sekunder. 1. Perundang-undangan statutes Bahan hukum tersebut bersumber Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagai payung hukum pelaku usaha pada lembaga pembiayaan, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, Pepres Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Kepres No. 61 Tahun 1988 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988, Pengaturan Kepala Kepolisian RI No. 82011 Tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia sebagai sumber hukum tambahan bagi penelitian ini. 2. Dokumen Hukum legal document Bahan hukum yang diperlukan berupa ketentuan pembentukan yang bersifat pembenaran atau penolakan tentang terjadinya peristiwa hukum. Bahan hukum tersebut dapat bersumber dari berbagai dokumen hukum, seperti perjanjian pembiayaan dana tunai antara PT. Sinarmas Multifinance dan Etik Sri Sulanjari, akta notaris, sertifikat jaminan fidusia, dan data-data mengenai kasus penyelesaian sengketa konsumen. 3. Putusan Pengadilan court decisions Badan hukum yang diperlukan dapat brupa ketentuan tentang alasan atau pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara atas peristiwa hukum, penetapan berisi hak dan kewajiban, penghukuman, ataupun pembatalan peristiwa hukum. Bahan hukum tersebut bersumber dari putusan pengadilan penyelesaian sengketa konsumen. Putusan yang dimaksud di sini adalah putusan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap binding force. 4. Laporan Hukum law report Bahan hukum yang diperlukan meliputi hal-hal mengenai perkembangan hukum, hasil penelitian hukum, peristiwa hukum, ulasan hukum, dan statistik hukum. Bahan hukum tersebut bersumber dari hasil penelitian dari hasil putusan mengenai penyelesaian sengketa antara PT. Sinarmas Multifinance dan Etik Sri Sulanjari melalui pada Arbitrase pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen hingga pada penyelesaian litigasi. 5. Catatan Hukum legal record Bahan hukum yang diperlukan dapat berupa kesaksian dari para pelaku usaha yakni PT. Sinarmas Multifinance dan konsumen yakni Etik Sri Sulanjari yang pernah melakukan perundingan pada Arbitrase pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen hingga litigasi dalam penyelesaian sengketa atas perjanjian pembiayaan dana tunai dengan jaminan BPKB. 6. Ilmu Pengetahuan Hukum Data sekunder bersumber dari hukum, ada lagi data sekunder yang bersumber dari ilmu pengetahuan hukum, yaitu buku-buku karya tulis bidang hukum. Bahan hukum yang diperlukan dapat berupa sejarah hukum, teori hukum, doktrin hukum, pendapat hukum dari para ahli di bidang penyelesaian sengketa konsumen, hakim pada penyelesaian non litigasi dan litigasi, penjelasan hukum, informasi hukum, dan ulasan hukum.

3.4 Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data instrumen menentukan kualitas data dan kualitas data menentukan kualitas penelitian, karena itu alat pengumpulan data harus mendapat penggarapan yang cermat. Data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, alat pengumpul datanya harus memenuhi syarat-syarat alat pengumpul data dan jenis-jenis alat pengumpul data. a. Syarat-Syarat Alat Pengumpul, antara lain : 1 Akurat accuracyi 2 Presisi precision, hal ini berkaitan dengan keterandalan reliability b. Jenis-Jenis Alat Pengumpul Data, anatar lain : 1 Studi dokumen atau bahan pustaka, berkaitan dengan soal dan topic- topik opini hakim tentang substansi hukum perundang-undangan danatau keputusan-keputusan para hakim terdahulu yang berkekuatan sebagai preseden-preseden, tidak ada salahnya kalau studi-studi tersebut tetap dikategorikan sebagai studi-studi doktrinal. 2 Pengamatan atau observasi, untuk mendeskripsikan setting, kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat di dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang peristiwa yang bersangkutan. 3 Wawancara atau interview, digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan. 4 Kuesioner Questionnaire 5 Alat-alat pengumpul data lainnya seperti : projective methods, disguised methods, substitute measure

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan beberapa metode untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai penunjang bagi penanganan penulisan skripsi ini, antara lain : a. Wawancara Wawancara merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan suatu pedoman wawancara kepada pihak yang menjadi narasumber penelitian Husein Umar : 222. Kegiatan ini dilakukan dengan secara langsung dimana terdapat dua pihak di dalam melakukan wawancara yaitu pewawancara dan pihak pemberi informasi. Teknik wawancara yang digunakan oleh penulis adalah teknik wawancara terarah. Menurut Hanitijo 1998 : 60 dimana dalam wawancara terarah terdapat pengarahan atau struktur tertentu. Bahwa wawancara yang dilakukan telah