Metode lean six sigma merupakan metode yang berfokus pada pengurangan lead time dan kecacatan pada proses produksi, sehingga produk yang
dihasilkan dapat memenuhi target produksi yang telah ditetapkan perusahaan dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan menggabungkan kedua metode
ini, analisa terhadap pemborosan dan kecacatan yang terjadi di perusahaan dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada hanya menggunakan metode lean atau
six sigma saja.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dihadapi perusahaan ini adalah bagaimana mengendalikan kecacatan produk dan
kegiatan yang tidak bernilai tambah non value added activities di lantai produksi.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini, yaitu menerapkan konsep pengendalian mutu dengan metode lean six sigma untuk mengidentifikasi dan mengurangi
kegiatan yang tidak bernilai tambah di lantai. Tujuan khusus yang akan dicapai dari penelitian ini yaitu:
1. Meningkatkan mutu produk produk pintu yang dihasilkan dengan cara mengurangi jumlah produk yang cacat.
2. Membuat usulan perbaikan pada proses produksi yang sering ditemukan kecacatan produk.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini, yaitu:
1. Memberi masukan kepada pihak manajer terkait masalah kecacatan produk melalui studi pengendalian mutu sehingga produk yang dihasilkan memiliki
kualitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan pengiriman ke pelanggan selalu tepat waktu.
2. Menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja, serta menambah keterampilan dan pengalaman dalam memecahkan masalah
sebelum terjun ke dunia kerja. 3. Penelitian bermanfaat sebagai tambahan referensi yang dapat digunakan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang menggunakan pendekatan Lean Six Sigma.
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian dilakukan pada bagian produksi PT. Sumatera Timberindo Industry. 2. Jenis pintu yang diamati dalam penelitian ini adalah pintu tipe Butter.
3. Tipe kecacatan yang diamati dalam penelitian ini adalah hasil rakitan yang longgar, hasil pengeleman tidak ketat, dan warna cat Glazing Bar tidak
seragam.
4. Data jumlah rata-rata kecacatan yang ditemukan adalah data kecacatan produk selama tahun 2012 dan 2013.
Universitas Sumatera Utara
5. Data permintaan produk pintu yang digunakan dalam penelitian ini adalah data permintaan bulan Oktober 2013.
6. Perhitungan Business Non-Value-Added BNVA tidak dilakukan dalam penelitian ini karena penelitian ini hanya dilakukan pada bagian produksi PT.
Sumatera Timberindo Industry. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Proses produksi berjalan normal selama penelitian dilaksanakan. 2. Pekerja yang diamati adalah pekerja yang telah menguasai pekerjaannya
dengan baik. 3. Pada perhitungan defect opportunities, nailnya diperoleh dari jumlah
karakteristik kualitas yang mempengaruhi produk atau Critical To Quality. 4. Pada estimasi peningkatan kecepatan proses, diasumsikan sebesar 10 dari
total waktu transportasi berpindah atau ditambahkan ke kegiatan di stasiun berikutnya karena ada pengurangan jarak antar stasiun.
5. Pada estimasi peningkatan kualitas, penurunan jumlah kecacatan diasumsikan sebesar 10 untuk setiap usulan perbaikan yang diakukan di perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN