BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pengolahan data dan analisis pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan metrik lean pada data pengamatan awal menunjukkan process cycle efficiency sebesar 45,32. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka
proses produksi pintu merupakan proses continuous manufacturing dan telah memasuki konsep lean.
2. Nilai sigma yang dicapai perusahaan pada tahap inspeksi I adalah 3,23, untuk nilai sigma tahap inspeksi II adalah 3,27, dan untuk nilai sigma tahap inspeksi
III adalah 3,19. 3. Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecacatan produk pintu
tipe Butter adalah ketidakterampilan operator dalam mengerjakan produk sesuai desain yang ditentukan, oleh karena itu perlu diadakan program
pelatihan kerja kepada operator, dan faktor yang lainnya adalah seringnya terjadi gangguan pada mesin saat produksi berlangsung yang disebabkan
jarangnya dilakukan perawatan mesin produksi, oleh karena itu perlu diadakan program perawatan mesin secara berkala dan pendekatan yang
digunakan adalah Reliability Centered Maintenance RCM. 4. Usulan perbaikan yang diberikan untuk meningkatkan kecepatan proses dan
kualitas produksi adalah perbaikan dengan menerapkan metode 5S yang
Universitas Sumatera Utara
memberikan usulan program perawatan mesin dan pelatihan kerja, serta pembuatan prosedur kegiatan untuk stasiun kerja yang sering ditemukan
kecacatan. 5. Berdasarkan estimasi hasil perbaikan terhadap kualitas produk, maka
diperoleh peningkatan nilai sigma yang dicapai pada tahap inspeksi I dari 3,23 menjadi 3,47, untuk nilai sigma tahap inspeksi II dari 3,27 menjadi 3,44,
dan untuk nilai sigma tahap inspeksi III dari 3,19 menjadi 3,41. 6. Dari 55 proses kegiatan didapatkan 45 proses kegiatan baru yang diperoleh
dari hasil estimasi yaitu pengurangan kegiatan non value added untuk upaya mengurangi pemborosan dalam proses produksi pintu yaitu dengan
mengeliminasi 10 kegiatan tidak bernilai tambah pada proses produksi pintu tipe Butter. Setelah dibuat usulan perbaikan, diperoleh peningkatan waktu
Manufacturing Lead Time sebesar 22,275 menit. 7. Berdasarkan estimasi hasil perbaikan, maka diperoleh process cycle efficiency
sebesar 47,85. Pertambahan process cycle efficiency sebesar 2,53 yang menunjukkan bahwa proses produksi pintu sudah lebih baik dari sebelumnya.
7.2. Saran