2. Rekomendasi Jadwal Pergantian Komponen
Berdasarkan hasil pendekatan RCM, perhitungan reliability dilakukan pada komponen yang membutuhkan tindakan perawatan berdasarkan waktu time
directed yaitu komponen Membran Press, Bearing AS, Bearing Z1, Thermocouple, Upper Seal Ring, Lower Seal Ring. Perhitungan interval
pergantian komponen-komponen tersebut diperoleh dengan pendekatan Total Minimum Downtime yang paling kecil. Untuk menentukan nilai TMD komponen,
interval kerusakan dari masing-masing komponen diuji distribusi kerusakannya dan ditentukan parameter yang mempengaruhi distribusi kerusakan komponen.
Hasil rekapitulasi perhitungan Total Minimum Downtime komponen tersebut dapat dilihat padaTabel 5.27. berikut :
Tabel 5.27. Rekapitulasi Perhitungan Total Minimum Downtime
No Komponen
Interval Pergantian Optimum hari
1
Membran Press 25
2
Bearing AS 21
3
Bearing Z1 17
4
Thermocouple 25
5
Upper Seal Ring 19
6
Lower Seal Ring 22
Sumber : Hasil Pengolahan Data
5.2.5. Tahap
Control
Pada tahap analisis di atas, yang menjadi permasalahan utama pada proses produksi pintu tipe Butter adalah proses laminating MDF, pengecatan glazing bar
dan proses perakitan pintu. Kecacatan produksi yang terjadi disebabkan oleh jarangnya dilakukan perawatan mesin, dan tidak adanya pelatihan yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
pihak perusahaan, masalah tidak adanya pelatihan ini dapat diatasi dengan membuat sistem pelatihan kerja kepada semua operator dan dengan menyediakan
suatu prosedur kegiatan pada stasiun yang bermasalah tersebut. Dengan demikian, prosedur kerja yang baik pada proses laminating MDF, pengecatan glazing bar
dan proses perakitan pintu sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk pintu.
Sementara untuk masalah perawatan mesin, perusahaan harus menjadikan program perawatan mesin adalah program penting yang wajib dilaksanakan
perusahaan secara berkala dan perusahaan wajib melakukan evaluasi setelah pelaksanaannya guna perbaikan untuk sistem perawatan di masa yang akan
datang. Berikut ini adalah prosedur-prosedur kegiatan yang diberikan untuk proses
proses laminating MDF, pengecatan glazing bar dan proses perakitan pintu.
Universitas Sumatera Utara
PROSES LAMINATING MDF
Tanggung Jawab
Pelaksana : 1 operator Prosedur Kegiatan
1.
Nyalakan mesin
hot press
selama 12 menit untuk waktu set-up waktu persiapan mesin.
2. Operator menyiapkan lem dengan berat paling tidak 120 gr.
3. Operator mengambil material inti dan veneer board yang akan di-laminating. 4.
Operator meletakkan material inti di meja kerja. 5.
Operator mengoleskan lem dengan merata di bagian permukaan atas material inti. 6.
Operator mengoleskan lem dengan merata di bagian bawah veneer board pertama. 7.
Operator menyatukan veneer board pertama ke material inti. 8. Operator memeriksa posisi veneer board telah dilem dengan posisi yang tepat.
9. Operator membalikkan hasil pengeleman sisi atas untuk mengelem sisi bawahnya. 10. Operator mengulangi prosedur kerja yang ke-4 sampai dengan ke-7 untuk veneer board
yang kedua. 11. Operator memasukkan komponen yang telah menyatu ke mesin hot press dengan posisi
yang tepat. 12. Operator memulai menjalankan mesin hot press.
13. Operator mematikan mesin hot press setelah pressing selesai. 14. Operator mengeluarkan komponen dari dalam mesin.
15. Lakukan pemeriksaan terhadap kerataan permukaan veneer board dan kekuatan hasil pengeleman.
16. Hasil laminating MDF diletakkan di tempat penyimpanan sementara di sekitar stasiun laminating MDF.
17. Matikan mesin jika proses laminating telah selesai dilakukan. 18. Letakkan peralatan di rak peralatan yang disediakan.
Universitas Sumatera Utara
PROSES PENGECATAN GLAZING BAR
Tanggung Jawab
Pelaksana :1 operator
Prosedur Kegiatan
1. Gosok permukaan glazing bar dengan kertas pasir sampai permukaannya halus. 2.
Operator membuat larutan cat dengan perbandingan cat dan thinner sebesar 4:1. 3.
Operator mulai mengecat untuk tahap pertama dengan arah pengecatan yang searah sambil melakukan inspeksi terhadap tebal atau tipisnya cat
4. Menunggu hasil pengecatan tahap pertama benar-benar kering.
5 Operator mengecat untuk tahap kedua dengan cara yang sama.
6. Menunggu hasil pengecatan tahap kedua benar-benar kering. 6. Periksa hasil akhir pengecatan glazing bar.
7. Letakkan komponen glazing bar di tempat penyimpanan sementara..
8. Letakkan peralatan cat dan sisa cat di rak penyimpanan alat. 9. Bersihkan area kerja pengecatan.
Universitas Sumatera Utara
PROSES PERAKITAN KOMPONEN PINTU
Tanggung Jawab
Pelaksana : 2 operator Prosedur Kerja
1. Operator pertama
menyalakan mesin door press selama 15 menit untuk waktu set-up waktu persiapan mesin.
2. Operator kedua meletakkan semua komponen dan pin knots di meja kerja sebelum dirakit di mesin door press.
3. Operator meletakkan komponen Stile bagian kanan dan memasukkan pin knots ke pin holes
pada komponen stile. 4.
Operator merakit komponen top rail dan middle rail ke komponen glazing bead di meja kerja.
5. Operator membawa hasil rakitan tersebut ke mesin door press dan dirakit ke komponen
stile. 6.
Operator merakit 2 buah komponen MDF panel ke komponen middle stile di meja kerja. 7. Operator membawa hasil rakitan tersebut ke mesin door press dan dirakit ke komponen
hasil rakitan sebelumnya. 8. Operator membawa komponen bottom rail ke mesin door press dan dirakit ke komponen
hasil rakitan sebelumnya. 9.
Operator membawa komponen stile bagian kiri ke mesin door press dan dirakit ke
komponen hasil rakitan sebelumnya.
10.
Operator memeriksa posisi setiap komponen dan pin knots yang telah dirakit.
11. Operator menjalankan mesin door press. 12. Matikan mesin door press setelah proses pressing selesai.
13. Operator memeriksa hasil rakitan setelah proses pressing. 14. Operator mengeluarkan komponen dari dalam mesin door press dan meletakkannya di
tempat penyimpanan sementara.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Estimasi Hasil Peningkatan
5.3.1. Estimasi Hasil Peningkatan Kecepatan Proses