5.3. Estimasi Hasil Peningkatan
5.3.1. Estimasi Hasil Peningkatan Kecepatan Proses
Dalam pengamatan awal yang dilakukan, proses kerja yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi pintu berjumlah 55 proses kerja. Setelah
dilakukan perbaikan pada proses produksi tersebut, maka proses kerja yang baru berjumlah 45 proses kerja dengan mengeliminasi 10 proses yang dianggap tidak
bernilai tambah, yaitu proses ke-1, 7, 10, 14, 17, 21, 38, 49, 53, dan 55 pada proses sebelumnya.
Proses ke-1 yang dieliminasi adalah kegiatan pemindahan kayu ke tempat penyortiran karena jika para pekerja langsung melakukan penyortiran ke tempat
bahan baku, maka tidak akan ada waktu pemindahan bahan baku. Proses ke-7 dieliminasi yaitu proses pemindahan kayu ke tempat pengetaman, stasiun finger
joint dan pengetaman didekatkan agar dapat meniadakan kegiatan transportasi. Proses ke-10 dieliminasi yaitu kegiatan pemindahan ke stasiun laminataing
material inti, stasiun pengetaman dan laminating didekatkan agar dapat meniadakan kegiatan transportasi. Proses ke-14, 17, dan 21, masing-masing
adalah kegiatan transportasi dan merupakan pemborosan, sebagai usulan sebaiknya masing-masing stasiun dirancang dengan jarak yang berdekatan guna
meniadakan kegiatan trasnportasi tersebut. Proses ke-38 yang dieleminasi yaitu pemindahan glazing bar ke bagian
pengecatan, sebaiknya pengecatan dilakukan di dekat area pembuatan glazing bar yang masih memiliki ruang kosong sehingga tidak perlu adanya kegiatan
pemindahan. Proses ke-49, yaitu pemindahan produk hasil rakitan ke stasiun
Universitas Sumatera Utara
finishing dapat dihilangkan dengan cara memindahkan stasiun finishing di dekat stasiun perakitan. Proses ke-53, yaitu pemindahan produk ke tempat pengepakan
dapat dieliminasi dengan cara mendekatkan stasiun pengepakan ke stasiun finishing. Sementara untuk proses ke-55, yaitu kegiatan pemindahan produk jadi
ke gudang bahan baku dieliminasi karena sebaiknya produk diletakkan di dekat area pengepakan produk untuk menunggu diangkut ke mobil container. Adapun
urutan proses kerja usulan untuk produksi pintu tipe Butter dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28. Urutan Proses Kerja Usulan untuk Produksi Pintu Tipe Butter
NO Nama Kegiatan
Waktu Baku
1 Kayu diukur sesuai dengan desain produk
1,993 2
Kayu menunggu dibawa ke tempat penyatuan 14,957
3 Kayu dibawa ke tempat penyatuan
5,771 4
Kayu disatukan dengan kayu lainnya dengan menggunakan lem 7,550
5 Kayu menunggu dibawa ke tempat pengetaman
30,602 6
Kayu diketam setebal 3 mm dengan memakai mesin planner 6,838
7 Kayu menunggu dibawa ke tempat laminating
14,831 8
Material inti disatukan membentuk papan dengan memakai lem 7,363
9 Diperiksa kondisi perekatan material inti
1,822 10
Papan menunggu dibawa ke tempat pengetaman 15,390
11 Material inti diketam untuk mengurangi ketebalan sekitar 0,1 mm
3,837 12
Material inti menunggu dibawa ke tempat laminating 10,551
13 Material inti dilapisi dengan MDF veneer board di bagian atas dan bawah
16,509 14
Diperiksa kerataan permukaan hasil laminating 1,574
15 Material inti menunggu dibawa ke tempat penghalusan
30,698 16
Komponen diperkecil ketebalannya dengan mesin sanding 6,694
17 Diperiksa kerataan permukaan hasil laminating
1,902 18
Material inti menunggu dibawa ke stasiun profilling components 31,075
19 Dibawa ke stasiun profilling components
1,384 20
Dibentuk komponen Stile sesuai desain 11,041
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28. Urutan Proses Kerja Usulan untuk Produksi Pintu Tipe Butter
Lanjutan
NO Nama Kegiatan
Waktu Baku
21 Diperiksa komponen Stile sesuai standar kualitasnya
2,189 22
Dibentuk komponen Middle Stile sesuai desain 7,490
23 Diperiksa Middle Stile sesuai standar kualitasnya
2,032 24
Dibentuk komponen Top Rail sesuai desain 6,823
25 Diperiksa komponen Top Rail sesuai standar kualitasnya
1,706 26
Dibentuk Middle Rail sesuai desain 9,509
27 Diperiksa Middle Rail sesuai standar kualitasnya
1,627 28
Dibentuk Bottom Rail sesuai desain 6,970
29 Diperiksa Bottom Rail sesuai standar kualitasnya
1,989 30
Dibentuk Glazing Bar sesuai desain 11,256
31 Diperiksa Glazing Bar sesuai standar kualitasnya
1,740 32
Dicat sesuai desain 7,011
33 Diperiksa hasil pengecatan sesuai standar kualitasnya
1,701 34
Dibentuk Glazing Bead sesuai desain 8,930
35 Diperiksa Glazing Bead sesuai standar kualitasnya
3,323 36
Dibentuk MDF panel sesuai desain 17,451
37 Diperiksa MDF panel sesuai standar kualitasnya
1,991 38
Semua komponen di bawa ke tempat perakitan 5,729
39 Semua komponen di susun di mesin door press untuk dipress
18,346 40
Diperiksa kerapatan hasil perakitan 6,243
41 Menunggu untuk dibawa ke tempat finishing
30,502 42
Dilakukan perlakuan akhir terhadap pintu 18,262
43 Diperiksa keseluruhan komponen pintu
6,230 44
Menunggu untuk dibawa ke tempat pengepakan 46,256
45 Dikemas dengan kemasan sesuai ukuran produk
8,242
Total Waktu 455,930
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Klasifikasi kegiatan-kegiatan dengan waktu baku setelah estimasi dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29. Value-Added Time dan Non-Value-Added Time Setelah Estimasi
NO Nama Kegiatan
Non Value-
Added menit
Value- Added
menit
1 Kayu diukur sesuai dengan desain produk
1,993 2
Kayu menunggu dibawa ke tempat penyatuan 14,957
3 Kayu dibawa ke tempat penyatuan
5,771 4
Kayu disatukan dengan kayu lainnya dengan menggunakan lem 7,550
5 Kayu menunggu dibawa ke tempat pengetaman
30,602 6
Kayu diketam setebal 3 mm dengan memakai mesin planner 6,838
7 Kayu menunggu dibawa ke tempat laminating
14,831 8
Material inti disatukan membentuk papan dengan memakai lem 7,363
9 Diperiksa kondisi perekatan material inti
1,822 10
Papan menunggu dibawa ke tempat pengetaman 15,390
11 Material inti diketam untuk mengurangi ketebalan sekitar 0,1 mm
3,837 12
Material inti menunggu dibawa ke tempat laminating 10,551
13 Material inti dilapisi dengan MDF veneer board di bagian atas dan
bawah 16,509
14 Diperiksa kerataan permukaan hasil laminating
1,574 15
Material inti menunggu dibawa ke tempat penghalusan 30,698
16 Komponen diperkecil ketebalannya dengan mesin sanding
6,694 17
Diperiksa kerataan permukaan hasil laminating 1,902
18 Material inti menunggu dibawa ke stasiun profilling components
31,075 19
Dibawa ke stasiun profilling components 1,384
20 Dibentuk komponen Stile sesuai desain
11,041 21
Diperiksa komponen Stile sesuai standar kualitasnya 2,189
22 Dibentuk komponen Middle Stile sesuai desain
7,490 23
Diperiksa Middle Stile sesuai standar kualitasnya 2,032
24 Dibentuk komponen Top Rail sesuai desain
6,823 25
Diperiksa komponen Top Rail sesuai standar kualitasnya 1,706
26 Dibentuk Middle Rail sesuai desain
9,509 27
Diperiksa Middle Rail sesuai standar kualitasnya 1,627
28 Dibentuk Bottom Rail sesuai desain
6,970 29
Diperiksa Bottom Rail sesuai standar kualitasnya 1,989
30 Dibentuk Glazing Bar sesuai desain
11,256 31
Diperiksa Glazing Bar sesuai standar kualitasnya 1,740
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29. Value-Added Time dan Non-Value-Added Time Setelah Estimasi
Lanjutan
NO Nama Kegiatan
Non Value-
Added menit
Value- Added
menit
32 Dicat sesuai desain
7,011 33
Diperiksa hasil pengecatan sesuai standar kualitasnya 1,701
34 Dibentuk Glazing Bead sesuai desain
8,930 35
Diperiksa Glazing Bead sesuai standar kualitasnya 3,323
36 Dibentuk MDF panel sesuai desain
17,451 37
Diperiksa MDF panel sesuai standar kualitasnya 1,991
38 Semua komponen di bawa ke tempat perakitan
5,729 39
Semua komponen di susun di mesin door press untuk dipress 18,346
40 Diperiksa kerapatan hasil perakitan
6,243 41
Menunggu untuk dibawa ke tempat finishing 30,502
42 Dilakukan perlakuan akhir terhadap pintu
18,262 43
Diperiksa keseluruhan komponen pintu 6,230
44 Menunggu untuk dibawa ke tempat pengepakan
46,256 45
Dikemas dengan kemasan sesuai ukuran produk 8,242
Total Waktu 237,746 218,184
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dengan menggunakan nilai waktu yang terdapat pada tabel di atas, maka dapat perhitungan nilai process cycle efficiency setelah estimasi adalah sebagai
berikut: process cycle efficiency =
Time Total Lead
d Time Value-Adde
process cycle efficiency =
455,930 218,184
= 0,4785 = 47,85 Sesuai dengan usulan perbaikan yang telah diberikan, peningkatan
kecepatan produksi diestimasi dan dihasilkan suatu keadaan value stream yang ideal. Peningkatan kecepatan ini dapat ditunjukkan dari process cycle efficiency
Universitas Sumatera Utara
baru dimana akan mengurangi waktu lead time proses. Process cycle efficiency setelah estimasi yaitu sebesar 45,32. Nilai process cycle efficiency ini
mempunyai nilai yang lebih besar dibandingkan dengan process cycle efficiency sebelum diestimasi yaitu 47,85
.
Hal ini terjadi karena non value-added time mengalami pengurangan sehingga total lead time menurun sedangkan value
added time tetap. Total lead time pada urutan proses awal yaitu 478,205 menit sedangkan pada urutan proses baru sebesar 455,930 menit. Pertambahan process
cycle efficiency sebesar 2,53 ini menunjukkan bahwa proses produksi pintu sudah lebih baik jika dibandingkan dengan proses sebelumnya walaupun
peningkatan yang terjadi masih relatif kecil, hal ini disebabkan masih banyaknya kegiatan yang tidak bernilai tambah seperti kegiatan menunggu yang dialami
produk.
5.3.2. Estimasi Hasil Peningkatan Kualitas