Gangguan Pencernaan Protein Gluten dan Kasein Infeksi Jamuryeast

itu anak autisme memerlukan diet khusus sebagai terapi penyembuhan dan menghindari masalah kekurangan gizi yang berdampak pada pertumbuhannya secara fisik dan perkembangannya.

2.3. Faktor Penyebab Gangguan Makan pada Anak Autisme

Terdapat berbagai macam faktor dapat yang menyebabkan gangguan makan pada autisme, antisipasi secara dini dapat dilakukan untuk menghindari hal-hal yang dapat memperparah kondisi pada anak autisme. Menurut Soenardi dan Soetardjo dalam Yanti 2009, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan makan pada autisme antaralain sebagai berikut :

2.3.1. Gangguan Pencernaan Protein Gluten dan Kasein

Gluten adalah protein tepung terigu dan kasein adalah protein susu. Anak dengan gangguan autisme sering mengalami gangguan mencerna gluten dan kasein. Menurut P. Deufemia, anak dengan gangguan autisme banyak mengalami leaky guts kebocoran usus. Pada usus yang normal sejumlah kecil peptida dapat juga merembes ke aliran darah, tetapi sistem imun tubuh dapat segera mengatasinya. Peptida berasal dari gluten gluteomorphin dan peptida kasein caseomorphin yang tidak tercerna sempurna, bersama aliran darah masuk ke otak lalu ke reseptor “opioid”. Peningkatan aktivitas opioid akan menyebabkan gangguan susunan saraf pusat dan dapat berpengaruh terhadap persepsi, emosi, perilaku dan sensitivitas. Opioid adalah zat yang bekerjanya mirip morphine dan secara alami dikenal sebagai “beta endorphin”. Endorphin adalah penekanpengurang rasa sakit yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Pada anak dengan gangguan autisme, kadang-kadang endorphin bekerja terlalu jauh dalam menekan rasa sakit sehingga anak akan tahan terhadap rasa sakit yang berlebihan. Menurut ilmuwan Christopher Gillberg, pada anak autisme, kadar zat semacam endorphin pada otak meningkat sehingga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Dari beberapa penelitian pemberian diet tanpa gluten dan kasein ternyata memberikan respon yang baik terhadap 81 anak autisme.

2.3.2. Infeksi Jamuryeast

Dalam usus terdapat berbagai jenis mikroorganisme misalnya bakteri dan jamur, yang hidup berdampingan tanpa mengganggu kesehatan. Yeast yang dimaksud di sini adalah sejenis jamur, berupa organisme bersel tunggal yang hidup pada permukaan buah, sayuran, butirbulir, kulit, dan usus. Candida albican adalah sejenis yeast yang hidup dalam saluran cerna, yang dalam keadaan normal tidak mengganggu kesehatan. Apabila keseimbangan dengan mikroorganisme lain terganggu, maka salah satu akan tumbuh berlebihan dan dapat menyebabkan penyakit. Pemberian antibiotika seperti amoxicillin, ampicillin, tetracycline, keflex yang terlalu lama dan sering akan menyebabkan bakteri baik lactobacillus akan ikut terbunuh sehingga akan mengganggu kesehatan. Antibiotik tidak membunuh candida, akibatnya jamur akan tumbuh subur dan dapat mengeluarkan racun yang melemahkan sistem imun tubuh sehingga mudah terjadi infeksi.

2.3.3. Alergi dan Intoleransi Makanan