Karakteristik Ibu Sikap Ibu Berdasarkan Pengetahuan tentang Pemberian Makan pada Tindakan Ibu Berdasarkan Sikap tentang Pemberian Makan pada Anak

4.2. Karakteristik Ibu

Karakteristik ibu dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan. Dari hasil penelitian, diperoleh jumlah umur ibu yang terbanyak adalah usia 40-44 tahun dan 45-49 tahun yang masing-masing berjumlah 10 orang 31,3. Jumlah ibu berdasarkan tingkat pendidikan sangat beragam, namun sebagian besar pendidikan terakhir ibu adalah SMA yaitu 18 orang 56,3, Sedangkan dilihat dari jenis pekerjaan terdapat 22 orang 68,8 ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga IRT. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu dari Anak Autisme yang Bersekolah dan Mengikuti Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No Karakteristik Ibu Jumlah n

1. Umur

30-34 tahun 6 18,7 35-39 tahun 6 18,7 40-44 tahun 10 31,3 45-49 tahun 10 31,3 Total 32 100 2. Pendidikan SD 5 15,5 SMP 3 9,4 SMA 18 56,3 Diploma D I-DIII 2 6,3 Sarjana 4 12,5 Total 32 100 3. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga IRT 22 68,8 Wiraswasta 6 18,7 PNS 4 12,5 Total 32 100,0

4.3. Perilaku Ibu dalam Pemberian Makan pada Anak Autisme

Perilaku ibu dalam pemberian makan pada anak autisme dapat dilihat dari pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu.

4.3.1. Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan pada Anak Autisme

Berdasarkan Hasil penelitian, didapatkan bahwa pengetahuan ibu sebagian besar berada dalam kategori cukup yaitu 22 orang 68,8 dan hanya 3 orang 9,4 ibu yang memiliki pengetahuan baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No Pengetahuan Jumlah n

1. Baik

3 9,4

2. Cukup

22 68,8 3. Kurang 7 21,8 Total 32 100 Pengetahuan dalam pemberian makan pada anak autisme tidak sebatas masalah pemberian makan pada anak secara umum, tetapi juga dilihat bagaimana pengetahuan ibu tentang pemberian makan secara khusus yang sesuai dengan diet autisme, untuk itu peneliti memilih 10 pertanyaan pengetahuan sebagai sampel menyangkut pola pemberian makan pada anak autisme. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3. Distribusi Jawaban Ibu Bedasarkan Pengetahuan tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No. Pertanyaan n 1. Cara menyusun menyiapkan makanan yang baik untuk anak autisme a. Menyusun menu, memilih bahan makanan yang sehat dan memasak dengan benar b. Memanas kembali sisa makanan kemarin yang tidak habis c. Memasak makanan tanpa menggunakan MSG 17 1 14 53,1 3,1 43,8 Total 32 100 2. Makanan yang baik dikonsumsi anak autisme setiap kali makan a. Nasi+lauk b. Nasi+lauk+sayur c. Nasi+lauk+sayur+buah 11 21 34,4 65,6 Total 32 100 3. Manfaat sarapan pagi untuk anak autisme a. Memberikan rasa kenyang dan tidak masuk angin 1 b. Memberikan tenaga untuk melakukan aktifitas 2 c. Tidak ada manfaatnya 0 13 19 40,6 59,4 Total 32 100 4. Manfaat mengonsumsi sayur dan buah setiap hari a. Tidak ada manfaatnya 0 b. Memudahkan BAB 1 c. Memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral dan serat 2 2 15 15 6,2 46,9 46,9 Total 32 100 5. Cara pemberian makan pada anak autisme a. Sama seperti anak normal lainnya 0 b. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan diet pada anak autisme 2 c. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan anak autisme 1 20 4 8 62,5 12,5 25,0 Total 32 100 6. Makanan yang mengandung kasein a. Makanan yang mengandung protein susu 2 b. Mentega, keju dan yogurt 1 c. Tidak tahu 0 5 27 15,6 0,0 84,4 Total 32 100 7. Makanan yang mengandung gluten a. Makanan yang terbuat dalam gandumterigu 2 b. Roti dan sereal 1 c. Tidak tahu 0 2 4 26 6,2 12,5 81,3 Total 32 100 Lanjutan Tabel 4.3 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu tentang cara menyiapkan makanan yang baik untuk anak autisme pada umumnya menjawab “menyusun menu, memilih bahan makanan sehat dan memasak dengan benar” yaitu sebanyak 17orang 53,1 dan hanya terdapat 1 orang 3,1 ibu yang memanaskan kembali sisa makanan kemarin yang tidak habis. Pengetahuan ibu tentang makanan yang baik dikonsumsi untuk anak autisme setiap kali makan pada umumnya adalah terdiri dari “Nasi, lauk, sayur, buah ” yaitu sebanyak 21 orang 65,6, dan sebanyak 11 orang 34,4 ibu yang menyatakan “Nasi, lauk, sayur”. Pengetahuan ibu tentang manfaat sarapan pagi pada umunya adalah “memberikan tenaga untuk melakukan aktifitas” yaitu sebanyak 19 orang 59,4 dan terdapat 13 ibu 40,6 yang menyatakan manfaat sarapan pagi adalah “ untuk memberikan rasa kenyang dan tidak masuk angin”. No. Pertanyaan n 8. Jenis diet yang ibu ketahui untuk anak autisme a. Mengurangi makanan yang manis seperti coklat 1 b. Bebas gluten dan casein, diet anti ragi dan jamur, diet untuk alergi dan intoleransi makanan 2 c. Mengurangi makanan seperti ikan, sayur dan buah segar 0 25 1 6 78,1 3,1 18,8 Total 32 100 9. Manfaat memberikan diet khusus pada anak autisme a. Dapat mempercepat penyembuhan dan status gizi yang baik pada anak 2 b. Tidak ada manfaatnya 0 c. Untuk mengurangi prilaku anak yang hiperaktif 1 6 6 20 18,8 18,8 62,4 Total 32 100 10. Snack yang baik untuk dikonsumsi anak autisme a. Wafer, coklat, roti, mie goreng 0 b. Buah-buahan 2 c. Keripik, kacang rebus, jagung rebus 1 16 8 8 50,0 25,0 25,0 Total 32 100 Pengetahuan ibu tentang manfaat dari mengonsumsi sayur dan buah pada umumnya adalah “untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan serat” dan “memudahkan BAB” yaitu masing-masing sebanyak 15 orang 46,9 ibu, sedangkan terdapat 2 orang 6,2 ibu yang menyatakan bahwa konsumsi sayur dan buah “tidak ada manfaatnya”. Pengetahuan ibu tentang cara pemberian makanan untuk anak autisme pada umumnya adalah “sama seperti anak normal lainnya” yaitu sebanyak 20 orang 62,5, dan hanya terdapat 4 orang 12,5 ibu yang menyatakan “memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan diet pada anak autisme”. Pengetahuan ibu tentang makanan yang mengandung kasein pada umumnya menyatakan “tidak tahu” yaitu sebanyak 27 orang 84,4, dan hanya terdapat 5 orang 15,6 ibu yang menyatakan “Makanan yang mengandung protein susu”. Pengetahuan ibu tentang makanan yang mengandung gluten pada umumnya menyatakan “tidak tahu” yaitu sebanyak 26 orang 81,3, dan hanya terdapat 2 orang 6,2 ibu yang menyatakan “Makanan yang terbuat dari gandumterigu”. Pengetahuan ibu tentang jenis diet untuk anak autisme adalah pada umumnya menyatakan “Mengurangi makanan manis seperti coklat dan makanan yang mengandung pengawet” yaitu sebanyak 25 orang 78,1 dan hanya terdapat 1 orang 3,1 ibu yang menyatakan “Bebas gluten dan casein, diet anti ragi dan jamur, diet untuk alergi atau intoleransi makanan”. Pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian diet khusus pada anak autisme pada umumnya adalah “untuk mengurangi perilaku yang hiperaktif” yaitu sebanyak 20 orang 62,4, dan terdapat masing-masing 6 orang 18,8 ibu yang menyatakan “dapat mempercepat penyembuhan dan status gizi yang baik pada anak autisme” dan “tidak ada manfaatnya”. Pengetahuan ibu tentang snack yang baik dikonsumsi untuk anak autisme pada umumnya adalah “wafer, coklat, roti, mie goreng” yaitu sebanyak 16 orang 50 dan terdapat masing-masing 8 orang 25 yang menyatakan “buah-buahan” dan “keripik, kacang rebus, jagung rebus”.

4.3.2. Sikap Ibu dalam Pemberian Makan pada Anak Autisme

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sikap ibu dalam pemberian makan pada anak autisme sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu 19 orang 59,4 dan yang berada pada kategori baik 13 orang 40,6. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No Sikap Jumlah n

1. Baik

13 40,6

2. Cukup

19 59,4 3. Kurang Total 32 100 Sikap dalam pemberian makan pada anak autisme tidak sebatas masalah pemberian makan secara umum, tetapi juga dilihat bagaimana sikap ibu tentang pemberian makan secara khusus yang sesuai dengan diet autisme, untuk itu peneliti memilih 6 pertanyaan sikap sebagai sampel menyangkut pola pemberian makan pada anak secara umum dan pemberian makan secara khusus pada anak autisme. Secara rinci dapat dilihat tingkat pengetahuannya pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Ibu Bedasarkan Sikap tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju Total n n n 1. Memasak makanan yang bervariasi dan tidak monoton untuk memenuhi kebutuhan gizi pada anak autisme. 27 84,4 5 15,6 32 100 2. Menambahkan penyedap rasaajinomoto, royco atau masako untuk membuat rasa masakan menjadi lebih enak 6 18,6 26 81,2 32 100

3. Melarang anak untuk mengonsumsi

makanan yang dapat menimbulkan alergi 28 87,5 4 12,5 32 100

4. Menyiapkan makanan sesuai dengan

pola makan diet khusus pada anak autism 19 59,4 13 40,6 32 100 5. Memberikan multivitamin untuk anak autisme sesuai dengan petunjuk dokter 31 96,9 1 3,1 32 100

6. Tidak memberikan susu sapi pada

anak autisme 4 12,5 28 87,5 32 100 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat sikap ibu yang pada umumnya setuju untuk memasak makanan yang bervariasi dan tidak monoton untuk memenuhi kebutuhan gizi pada anak autisme yaitu sebanyak 27 orang 84,8, sedangkan yang tidak setuju terdapat 5 orang 15,6. Sikap ibu pada umumnya setuju untuk tidak menambahkan penyedap rasa ajinomoto, royco, atau masako agar membuat makanan menjadi lebih enak yaitu sebanyak 26 orang 81,2 ibu, sedangkan yang setuju terdapat 6 orang 18,6. Sikap ibu pada umumnya setuju untuk melarang anak dalam mengonsumsi makanan yang dapat menimbulkan alergi yaitu sebanyak 28 orang 87,5, sedangkan yang tidak setuju tedapat 4 orang 12,5. Sikap ibu pada umumnya setuju dalam pemberian makan secara khusus yang sesuai dengan diet pada anak autisme yaitu sebanyak 19 orang 59,4 sedangkan yang tidak setuju terdapat 13 orang 40,6. Sikap ibu pada umumnya setuju untuk memberikan multivitamin pada anak autisme sesuai dengan petunjuk dokter yaitu sebanyak 31 orang 96,9 sedangkan yang tidak setuju hanya terdapat 1 orang 3,1. Sikap ibu pada umumnya tidak setuju jika anak autisme tidak minum susu sapi yaitu sebanyak 28 orang 87,5, sedangkan yang setuju hanya terdapat 4 orang 12,5.

4.3.3. Tindakan Ibu dalam Pemberian Makan pada Anak Autisme

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tindakan ibu dalam pemberian makan pada anak autisme berada dalam kategori cukup yaitu 14 orang 43,8, dan yang berada dalam kategori kurang terdapat 13 orang 40,6. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No Tindakan Jumlah n 1. Baik 5 15,6

2. Cukup

14 43,8 3. Kurang 13 40,6 Total 32 100 Tindakan dalam pemberian makan pada anak autisme tidak sebatas masalah pemberian makan pada anak secara umum, tetapi juga dilihat bagaimana tindakan ibu tentang pemberian makan secara khusus yang sesuai dengan diet pola makan pada anak autisme, untuk itu peneliti memilih 10 pertanyaan tindakan sebagai sampel menyangkut tindakan ibu dalam pemberian makan pada anak autisme. Secara rinci dapat dilihat tindakan responden pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Ibu Bedasarkan Tindakan tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No. Pertanyaan n 1. Frekuensi pemberian makan sehari-hari pada anak autisme a. 2x sehari termasuk snack 0 b. 5x sehari termasuk snack 2 c. 3x sehari tanpa snack 1 31 1 96,9 3,1 Total 32 100 2. Memberikan buah setiap hari pada anak autisme a. Ya, setiap hari selalu saya berikan 2 b. Ya, namun tidak setiap hari 1 minggu sekali 1 c. Tidak pernah saya berikan 0 7 20 5 21,9 62,5 15,6 Total 32 100 3. Memberikan sayur pada anak autisme setiap kali makan a. Ya, setiap makan saya selalu memberikan sayur 2 b. Tidak pernah 0 c. Ya, namun tidak setiap hari 1 21 6 5 65,6 18,8 15,6 Total 32 100 Lanjutan Tabel 4.7. No. Pertanyaan n 4. Semua jenis makanan boleh dikonsumsi anak autisme a. Ya, agar kebutuhan gizi anak autisme dapat terpenuhi 0 b. Tidak, Karena anak autisme memiliki gangguan pada sistem pencernaan 2 16 6 50,0 18,8 c. Tidak, Karena beberapa makanan tertentu dapat memicu alergi dan membuat anak menjadi hiperaktif 1 10 31,2 Total 32 100 5. Melarang anak autisme untuk jajan diluar a. Tidak, karena kalau dilarang dia menjadi rewel 0 b. Ya, karena makanan jajanan tidak selamanya bersih dalam pembuatannya 1 c. Ya, karena makanan jajanan diluar tidak selamanya cocok dan sesuai dengan diet anak saya 2 15 11 6 46,9 34,4 18,7 Total 32 100 6. Snack yang biasanya diberikan pada anak autisme a. Wafer, coklat, roti, mie 0 b. Buah-buahan 2 c. Keripik, kacang rebus 1 16 5 11 50,0 15,6 34,4 Total 32 100 7. Memberikan susu sapi untuk anak autisme a. Ya, setiap hari 0 b. Tidak pernah 2 c. Ya, namun tidak setiap hari 1 11 10 11 34,4 31,2 34,4 Total 32 100 8. Menerapkan pengaturan pola makan diet khusus pada anak autisme a. Tidak pernah 0 b. Pernah, dan sampai sekarang masih diterapkan 2 c. Pernah, tapi sekarang tidak diterapkan lagi 1 27 5 84,4 15,6 Total 32 100 9. Berkonsultasi dengan dokter tentang pola makan anak autisme a. Pernah, dan terapi diet anjuran dokter masih saya laksanakan 2 b. Tidak pernah 0 c. Pernah, tapi tidak saya laksanakan lagi 1 5 17 10 15,6 53,2 31,2 Total 32 100 10. Memberikan vitamin untuk anak autisme a. Tidak, saya tidak pernah memberikan vitamin 0 b. Ya, namun sekarang tidak lagi 1 c. Ya, saya memberikan vitamin sesuai anjuran dokter 2 5 17 10 15,6 53,1 31,3 Total 32 100 Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat distribusi tindakan ibu berdasarkan jawaban yang diperoleh, hasilnya adalah sebagai berikut. Sebagian besar ibu memberikan makan pada anak autisme dengan frekuensi 5 kali sehari termasuk snack yaitu sebanyak 31 orang 96,9 dan terdapat 1 orang 3,1 ibu yang menyatakan fekuensi pemberian makan pada anak autisme adalah 3 kali sehari tanpa snack. Terdapat 20 orang 62,5 ibu yang memberikan buah pada anak autisme yaitu diatas 1 minggu sekali, dan terdapat 5 orang 15,6 ibu yang tidak pernah memberikan buah pada anak autisme. Terdapat 21 orang 65,6 ibu yang memberikan sayur pada anak autisme setiap kali makan dan terdapat 5 orang 15,6 ibu yang tidak memberikan sayur setiap hari pada anak autisme. Terdapat 16 orang 50 ibu yang membolehkan semua jenis makanan dikonsumsi oleh anak autisme agar kebutuhan gizi anak autisme dapat terpenuhi, dan terdapat 10 orang 31,2 ibu yang tidak membolehkan semua makanan dikonsumsi oleh anak autisme karena beberapa makanan tertentu dapat memicu alergi dan hiperaktif. Terdapat 15 orang 46,9 ibu yang tidak melarang anaknya untuk jajan diluar, karena jika dilarang anak akan rewel, dan hanya terdapat 6 orang 18,7 ibu yang melarang anaknya untuk jajan diluar karena makanan jajanan diluar tidak selamanya cocok dan sesuai dengan diet anaknya. Terdapat 16 orang ibu 50 yang memilih wafer, coklat, roti dan mie sebagai snack yang biasanya diberikan pada anak autisme dan hanya 5 orang 15,6 ibu yang memilih buah-buahan sebagai snack untuk anak autisme. Terdapat masing-masing 11 orang ibu 34,4 yang memberikan susu sapi pada anak autisme setiap hari ataupun tidak setiap hari 3-4 kali seminggu. Dan terdapat 10 orang 31,2 ibu yang tidak pernah memberikan susu sapi pada anak autisme. Terdapat 27 orang 84,4 ibu yang tidak pernah menerapkan pengaturan pola makan diet khusus pada anak autisme, dan hanya terdapat 5 orang 15,6 ibu yang masih menerapkan pola makan diet khusus pada anak autisme. Terdapat 17 orang 53,2 ibu yang tidak pernah berkonsultasi dengan dokter tentang pola makan anak autisme, dan hanya terdapat 5 orang 15,6 ibu yang berkonsultasi dengan dokter dan anjuran dokter masih dilaksanakan sampai sekarang. Terdapat 17 orang 53,1 yang tidak lagi memberikan vitamin pada anak autisme dan terdapat 5 orang 15,6 ibu yang tidak pernah memberikan vitamin pada anak autisme.

4.4. Sikap Ibu Berdasarkan Pengetahuan tentang Pemberian Makan pada

Anak Autisme Untuk mengetahui kategori sikap ibu berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat bahwa dari 22 orang ibu yang memiliki tingkat pengetahuan cukup, ternyata terdapat 10 orang 45,5 ibu yang memiliki sikap dalam kategori baik dan 12 orang 54,5 ibu memiliki sikap yang berada dalam kategori cukup, secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Tabulasi Silang Sikap Ibu Berdasarkan Pengetahuan tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No Pengetahuan Sikap Total Baik Cukup Kurang n n n n 1. Baik 3 100,0 0,0 3 100

2. Cukup

10 45,5 12 54,5 22 100

3. Kurang

7 100,0 7 100

4.5. Tindakan Ibu Berdasarkan Sikap tentang Pemberian Makan pada Anak

Autisme Untuk mengetahui kategori sikap ibu berdasarkan tindakan dapat dilihat bahwa dari 19 orang ibu yang memilik sikap baik ternyata hanya 6 orang 31,6 ibu yang melakukan tindakan cukup dan 13 orang 68,4 ibu yang melakukan tindakan kurang. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Tabulasi Silang Tindakan Ibu Berdasarkan Sikap tentang Pemberian Makan pada Anak Autisme di Sekolah dan Tempat Terapi Autisme di Kota Binjai Tahun 2011. No Sikap Tindakan Total Baik Cukup Kurang n n n n 1. Baik 5 38,5 8 61,5 13 100 2. Cukup 6 31,6 13 68,4 19 100

4.6. Status Gizi Anak Autisme