Endorphin adalah penekanpengurang rasa sakit yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Pada anak dengan gangguan autisme, kadang-kadang endorphin bekerja
terlalu jauh dalam menekan rasa sakit sehingga anak akan tahan terhadap rasa sakit yang berlebihan. Menurut ilmuwan Christopher Gillberg, pada anak autisme, kadar
zat semacam endorphin pada otak meningkat sehingga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Dari beberapa penelitian pemberian diet tanpa gluten dan kasein
ternyata memberikan respon yang baik terhadap 81 anak autisme.
2.3.2. Infeksi Jamuryeast
Dalam usus terdapat berbagai jenis mikroorganisme misalnya bakteri dan jamur, yang hidup berdampingan tanpa mengganggu kesehatan. Yeast yang dimaksud
di sini adalah sejenis jamur, berupa organisme bersel tunggal yang hidup pada permukaan buah, sayuran, butirbulir, kulit, dan usus. Candida albican adalah sejenis
yeast yang hidup dalam saluran cerna, yang dalam keadaan normal tidak mengganggu kesehatan. Apabila keseimbangan dengan mikroorganisme lain terganggu, maka
salah satu akan tumbuh berlebihan dan dapat menyebabkan penyakit. Pemberian antibiotika seperti amoxicillin, ampicillin, tetracycline, keflex yang terlalu lama dan
sering akan menyebabkan bakteri baik lactobacillus akan ikut terbunuh sehingga akan mengganggu kesehatan. Antibiotik tidak membunuh candida, akibatnya jamur
akan tumbuh subur dan dapat mengeluarkan racun yang melemahkan sistem imun tubuh sehingga mudah terjadi infeksi.
2.3.3. Alergi dan Intoleransi Makanan
Hal lain yang diduga berperan pada masalah autisme adalah alergi dan intoleransi makanan. Gejalanya bermacam-macam, misalnya sakit kepala, sakit perut,
diare, mual, gangguan tidur, cengeng, hiperaktif, agresif, gampang marah, infeksi telinga, dan lain-lain.
Alergi makanan adalah reaksi tubuh terhadap makanan atau komponen makanan yang menyimpang dari normal, melibatkan sistem imun, dan menimbulkan
gejala yang merugikan tubuh. Semua zat yang menyebabkan reaksi imunologi disebut alergen. Apabila alergen masuk ke dalam tubuh, maka zat antibodi terhadap alergen
tersebut dilepas sehingga memicu terjadninya alergi. Potensi terjadinya alergi makanan pada seseorang sering merupakan keturunan. Beberapa makanan yang
sering menimbulkan alergi antara lain ikan, udang, telur, dan susu. Intoleransi makanan merupakan reaksi negatif terhadap makanan dan
menimbulkan beberapa gejala, namun tidak melibatkan sistem imun tubuh. Intoleransi makanan disebabkan kekurangan enzim untuk mencerna zat tertentu
dalam makanan. Misalnya toleransi susu dapat diakibatkan kekurangan enzim laktase yaitu enzim yang memecah laktosa gula susu. Makanan yang sering menimbulkan
reaksi intoleransi adalah susu, telur, gandum, dan kacang-kacangan, serupa dengan makanan yang dapat menyebabkan masalah pada anak autisme. Untuk mendiagnosa
alergi dan intoleransi makanan tertentu, orangtua sering mengalami kesulitan karena reaksi dapat terjadi segera atau sampai 72 jam setelah makan.
2.3.4. Keracunan Logam Berat
Ada hubungan yang jelas antara keracunan logam berat dan berbagai gangguan syaraf. Logam berat seperti timbal Pb, merkuri Hg, arsenik, aluminium,
dan lainnya masuk ke dalam tubuh secara tidak sengaja melalui udara, air, makanan,
obat, kosmetik, vaksinasi, dan sebagainya. Timbal dipakai misalnya dalam bensin, minyak pelumas, cat tembok, batu batere, dan aki mobilmotor. Sedangkan merkuri
Hg banyak dipakai dalam bidang kedokteran sebagai tambal gigi, obat tetes mata, thermometer, tensimeter, kosmetik, juga digunakan dalam mendulang emas,
menyamak kulit, dan mengawetkan gandum supaya tidak berjamur. Aluminium banyak digunakan sebagai alat masak seperti wajan dan panci.
Logam berat merupakan racun keras terhadap susunan saraf pusat, terutama pada anak karena metabolismenya lebih cepat. Keracunan logam berat juga dapat
menyebabkan masalah pada sistem organ tubuh. Misalnya, keracunan merkuri dapat menyebabkan gangguan keseimbangan sel-sel imun dalam tubuh, mengganggu
respon imun terhadap makanan, dan dapat mengakibatkan kekurangan seng dan selenium.
Tes keracunan logam berat dapat dilakukan melalui darah, rambut, dan urinair seni. Bila ternyata menderita keracunan logam berat, maka cara membuang
logam beracun dari tubuh antara lain dengan terapi chelasi.
2.4. Penanganan Gangguan Makan pada Autisme