9. Sand Trap
Setelah pengutipan minyak dilalakukan, maka dilanjutkan ke sand trap. Adapun kegiatan pada sand trap antara lain:
a. Stasiun pemurnian minyak dimulai dari sand trap. Hal ini berarti harus dimulai prinsip-prinsip perlakuan minyak kasar menjadi minyak murni atau pemisahan antara
minyak dan non minyak. b. Agar pemisahan tersebut dapat terjadi dengan sempurna, maka proses dilakukan
secara bertahap, mulai dari Sand Trap – Bak RO Crude Oil – CST – Oil Tank – Oil Purifier – Vacum Dryer.
c. Sludge dari CST diproses melalui Sludge Tank – Strainner – Pre Cleanner – Decanter – Decanting basinFat pit.
d. Fungsi sand trap adalah untuk menangkap pasir yang terbawa minyak kasar crude oil hasil pressan, dengan cara pengendapan dan dipanaskan pada temperatur
≥ 98ºC. e. Jika volume sand trap kecil ± 1,5 M³ maka suhu di Hot Water Tank harus bias
mencampai ≥ 98ºC, sehingga cairan yang masuk kedalam bak cukup panas dan
temperature di bak RO bias mencapai ≥ 98ºC.
f. Didalam sand trap dipasang sekat vertical untuk menghindari turbulensi aliran dan mengarahkan flow minyak kasar ke bawah terlebih dahulu agar pasir yang terbawa
minyak kasar tertinggal dibawah sering terjadi, sekali sudah kropos sehingga sand trap tidak berfungsi maksimal dalam pengendapan.
g. Bak sand trap dilengkapi dengan thermometer dan dipasang kaca untuk melihat apakah endapan pasirnya sudah saatnya untuk di spruidrain.
h. Biasanya spruidrain dilakukan setiap pagi sebelum pabrik beroperasi dan 4 jam sekali selama pabrik beroperasi tergantung pada volume sand trap dan jumlah endapan
pasir
Universitas Sumatera Utara
i. Pencucian bak sand trap dilakukan pada saat seminggu sekali pada saat tidak mengolah sambil mengontrol kondisi sekat.
10. Bak RO Bak Crude Oil
Adapun kegunaan dari bak RO adalah:
a. Fungsi Bak RO adalah untuk memanaskan minyak kasar dan mengendapkan kotoranpasir yang masih lolos dari sand trap dan vibrating screenvibro
separator. b. Suhu cairan minyak kasar dalam bak RO 98 - 100ºC.
c. Seluruh pengutipan minyak masih masih terikut dalam sludge, seperti minya2 dari Sludge Separator, bak Fat-pit, sepui dari tangki timbun dan Oil Tank,
upayakan dimasukkan dulu kedalam bak RO melalui vibrating screenvibro separator agar sempat disaring dan dipanaskan terlebih dahulu.
d. Hindarkan pengiriman langsung dari CST karena suhu minyak pengutipan tersebut pasti lebih rendah dibandingkan dengan suhu di CST sehingga dapat
menurunkan suhu di CST dan memperlambat pemisahan minyak. e. Pressure pompa pengiriman minyak kasar dari bak RO yang langsung ke CST
juga menimbulkan gejolak dalam cairan sehingga pemisahan minyak tidak berlangsung dengan sempurna.
f. Steam injeksi hanya boleh dihidupkan pada awal olah untuk mempercepat kenaikkan temperatur, sedangkan pada saat pengutipan minyak yang
dihidupkan hanya steam coil steam injeksi harus dimatikan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
dimaksudkan agar pemisahan minyak dapat lebih sempurna karena dalam kondisi lebih tenang.
2.4.3. Stasiun Pabrik Biji