Pemipilan Thresher Pengadukan Digester

Tabel 2.4.Tahapan Proses Perebusan 3 Puncak TAHAP PROSES WAKTU TEKANAN menit Kgcm² I Deaerasi Menguras udara 6 0 - 0,5 II Menaikkan tekanan uap I pertama 5 1,5 - 2,0 III Menurunkan takanan uap I pertama 3 buang udara dan kondensat : Afblas I IV Menaikkan tekanan uap II dua 7 2 - 2,5 V Menurunkan takanan uap II dua 3 0,5 – 0 buang udara dan kondensat : Afblas II VI Menaikkan tekanan uap III tiga 8 2,8 VII Penahanan tekanan uap 50 2,8 - 3,0 VIII Buang uap dan kondensat : 8 Afblas terakhir : Siklus merebus : 90 Mengeluarkan dan memasukkan lori buah 7 Total waktu proses merebus 97 Sumber :PKS PT. Asam Jawa

5. Pemipilan Thresher

Sebelum TBS sampai ke bagian pemipilan Thresher dari perebusan, alat yang membantu pemindahan TBS adalah Kapstan, Hosting Crane dan Auto Feeder. Kegunaan dari masing-masing alat-alat tersebut adalah: a. Kapstan untuk menarik lori berisi TBS masak yang sudah keluar dari rebusan hingga ke posisi Hosting Crane. b. Hosting Crane untuk mengangkat dan menuangkan lori TBS yang sudah direbus kedalam hoper thresher. c. Auto Feeder untuk mengatur masuknya buah yang sudah direbus ke thresher secara kontinu dan merata sehingga proses perontokan brondolan dapat berlangsung Universitas Sumatera Utara maksimal. Kecepatan auto feeder diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kapasitas olah. Pada thresher, dilakukan pelepasanperontokan brondolan dari janjangan. Proses perontokan brondolan berlangsung akibat adanya bantingan tandan buah didalam alat thresher yang berputar dengan kecepatan ± 23 rpm, semakin berat janjang rata-rata BJR semakin besar rpm nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian thresher adalah : a. Saat tandan buah berputar dalam thresher harus dapat mencapai ketinggian maksimal, baru jatuh dan terbanting pada As Thresher. b. Pengaturan buah yang masuk dari auto feeder ke thresher disesuaikan dengan kapasitas thresher, sehingga buah tidak terlalu banyak menumpuk dalam thresher yang dapat mengakibatkan proses perontokan tidak sempurna dan juga sebaliknya tidak sempat kosong sama sekali. Penuangan buah dengan hosting crane ke thresher dengan interal waktu yang tetap. Brondolan hasil dari thresher diangkut dengan timba-timba buah fruit elevator ke ularan conveyor digester. Apabila jumlah brondolan kontinu, akibat pemasangan dengan interval tetap maka yang diterima timba buah fruit elevator relatif sama dan hal ini akan memperpanjang umur teknis rantai chain timba buah. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5. Stasiun Penebahan

6. Pengadukan Digester

Fungsi dari digester adalah untuk melepas daging buah dari biji notten dan melumatkannya dengan cara meremas, menggesek dan menekan brondolan menggunakan pisau pengaduk yang berputar sambil dipanaskan. Proses pengadukan berlangsung sebagai berikut: a. Akibat adanya gesekan antara pisau dengan brondolan b. Tekanan gaya berat dari brondolan itu sendiri Oleh karena itu bila isian digester kurang dari ¾ bagian, gaya tekan dan brondolan menjadi kecil, retention time dalam digester lebih singkat dan hasil adukan masih kasar. Sebaiknya bila isian digester penuh, gaya tekan brondolan akan menjadi lebih besar, retention time brondolan di digester lebih lama dan hasil adukan menjadi lebih sempurna. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil adukan yang sempurna dalam pengoperasian digester antara lain adalah: Universitas Sumatera Utara a. Sebelum brondolan masuk ke digester, pintu sekat digester yang menuju ke pressan ditutup dahulu agar brondolan sempat diaduk selama ± 20 menit dihitung sejak brondolan masuk ke digester. b. Proses pengadukan dapat berjalan sempurna apabila : 1 Ketel adukan dalam keadaan penuh, minimal ¾ bagian 2 Waktu pengadukan ± 20 menit. Semakin pendek retention time, semakin kasar hasil adukan 3 Pisau aduk tidak aus jarak antara ujung pisau yang baru dengan dinding digester ± 12 mm 4 Temperatur operasi 92º C c. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, maka ampas pressan masih kasar dan kehilangan minyak dalam ampas pressan tinggi 5 terhadap contoh. d. Pada bagian bawah alat pengadukan bottom plat dibuat lobang berdiameter 5 mm sebanyak ±1200 buah untuk mengalirkan minyak selama pengadukan. Aliran minyak dari bottom plat harus lancar karena bila tidak lancar maka hasil adukan masih banyak mengandung minyak dan menyulitakan dalam proses di pressan. e. Pembersihan bagian dalam digester dilakukan setiap minggu f. Pada saat membersihkan digester, dicatat atau dikontrol keausan pisau digester dan keausan sekat pada dinding digester g. Digester dilengkapi dengan: 1 Ularan balik return conveyor untuk mengembalikan kelebihan brondolan masuk ke digester secara otomatis agar isian digester tetap penuh atau minimal ¾ ketinggian, sehingga operator tidak perlu kuatir brondolan tumpah ke lantai 2 Pemasangan sekat yang terbuat dari besi sikubesi T pada dinding digester. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6. Digester

7. Pengempaan Screw press