Jenis dan Sumber Data Metode Penarikan Sampel Pengolahan dan Analisis Data .1 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.2. Metode Penelitian 3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Juni 2011 pada PT.Bank X Jl. Ir. Juanda, Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa adanya kesediaan perusahaan untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan untuk penelitian.

3.2.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil survey, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang utama. Responden pada penelitian ini adalah Mitra Binaan PT Bank X di kota kabupaten Bogor. Data primer juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak pelaksana. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa sumber data dan literatur yang dapat mendukung serta memenuhi informasi yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan diantaranya artikel, buku, data perusahaan mengenai kegiatan program kemitraan dan sumber lain yang dapat mendukung data dalam penelitian ini.

3.2.3 Metode Penarikan Sampel

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data Mitra Binaan PT Bank X Bogor jumlah Usaha Kecil yang masih bermitra hingga Desember 2010 sebanyak 54 Mitra. Jumlah responden yang diambil adalah seluruh mitra binaan Sensus. Namun, karena adanya responden yang tidak bisa dan tidak bersedia diwawancarai, jumlah responden yang mampu diperoleh hanya 40 mitra binaan. Sehingga jumlah responden pada penelitian ini adalah 40 responden. 3.2.4 Pengolahan dan Analisis Data 3.2.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner yang disebarkan, terlebih dahulu dilakukan suatu pengujian kuesioner yaitu uji validitas dan reliabilitas. Menurut Jogiyanto 2008, Uji Validitas menunjukkan bahwa suatu pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun rumus dari korelasi product moment yaitu sebagai berikut : r = Keterangan : N = Jumlah Responden X = Skor masing-masing pernyataan dari tiap responden Y = Skor total semua pernyataan dari tiap responden Hasil uji validitas dengan rumus korelasi Pearson Product Moment, dengan bantuan software SPSS 17, Hasilnya adalah sebagai berikut, Tabel 1. Hasil uji validitas modifikasi Kategori Pertanyaan Nilai Validitas Keterangan Program yang Diperoleh Mitra 1 0.669 Valid 2 0.711 Valid 3 0.803 Valid 4 0.570 Valid Program yang Dipentingkan Mitra 1 0.636 Valid 2 0.713 Valid 3 0.863 Valid 4 0.607 Valid Efektivitas Program Kemitraan Pelatihan 0.689 Valid 1 0.902 Valid 2 0.936 Valid 3 0.585 Valid Pembinaan 0.723 Valid 4 0.895 Valid 5 0.866 Valid Promosi 0.780 Valid 6 0.754 Valid 7 0.877 Valid 8 0.898 Valid Kredit Murah 0.661 Valid 9 0.876 Valid Lanjutan Tabel 1 Kategori Pertanyaan Nilai Validitas Keterangan Efektivitas Program Kemitraan 10 0.860 Valid Perkembangan 0.741 Valid 11 0.846 Valid 12 0.737 Valid 13 0.785 Valid Loyalitas Mitra Binaan 14 0.733 Valid 15 0.628 Valid 16 0.734 Valid 17 0.741 Valid Hasil yang terlihat pada Tabel 1 menunjukkan bahwa butir pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini seluruhnya valid karena memiliki nilai hitung korelasi r hitung 0,361, sehingga 25 pertanyaan dapat diterima dan diikutsertakan dalam pengolahan berikutnya. Output asli program SPSS 17 untuk uji validitas dapat terlihat pada Lampiran 2. Selanjutnya dilakukan Uji reliabilitas. Uji Reliabilitas menunjukkan tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten yang besarnya ditunjukkan oleh nilai koefisien reliabilitas. Teknik uji realibilitas yang digunakan yaitu teknik Cronbach’s Alpha. Rumus pengujian realibilitas dengan menggunakan teknik Cronba ch’s Alpha adalah : α = Keterangan : α = Reliabilitas instrument Cronbach’s coefficient alpha k = Banyak butir pertanyaan  b 2 = Jumlah ragam butir  t 2 = Ragam total Hasil uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan Software SPSS 17, hasilnya adalah sebagai berikut, Tabel 2. Uji reliabilitas kuesioner modifikasi Kategori Nilai Alpha Cronbach Jumlah item Keterangan Program yang Diperoleh 0,677 4 Reliabel Program yang Dipentingkan 0,703 4 Reliabel Efektivitas Program Kemitraan 0,852 13 Reliabel Loyalitas 0,667 4 Reliabel Hasil yang terlihat pada Tabel 2 menunjukkan bahwa butir pertanyaan yang mewakili variabel dalam kuesioner penelitian ini seluruhnya memiliki reliabilitas kuesioner yang reliabel karena memiliki nilai alpha 0,6. Output asli program SPSS 17 untuk uji reliabilitas dapat terlihat pada Lampiran 3.

3.2.4.2 Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Skala ini mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Dalam skala Likert, kemungkinan jawaban tidak hanya “setuju” dan “tidak setuju”, tetapi dapat dibuat dengan banyak kemungkinan. dengan menggunakan Skala Likert Umar, 2005 peneliti dapat memberi skor pada setiap jawaban responden sesuai dengan bobot yang telah ditentukan dalam Skala Likert. Pembobotan nilai jawaban dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Bobot nilai jawaban responden Bobot Keterangan 1 Sangat tidak setuju Sangat tidak penting 2 Tidak setuju Tidak penting Lanjutan Tabel 3 Bobot Keterangan 3 Setuju Penting 4 Sangat setuju Sangat penting

3.2.4.3 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik umum dari Mitra Binaan PT Bank X, dan efektivitas program kemitraan. Data mengenai karakteristik Mitra Binaan tersebut akan diperoleh melaui kuesioner dan kemudian diklasifikasi dalam bentuk tabel. Data-data tersebut kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden dengan rumus sebagai berikut : P = _ ƒi_ x 100  ƒi Dimana : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu ƒi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu  ƒi = Total jawaban Persentase terbesar yang diperoleh untuk masing-masing kategori merupakan jawaban yang paling dominan. Karakteristik responden yang akan diidentifikasi diantaranya, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis usaha, dan lama bermitra. Efektivitas program dan loyalitas disajikan berdasarkan skor rata-rata dari penilaian responden, Semakin tinggi skor rata-rata maka semakin tinggi efektivitas program kemitraan. Skala yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4, Tabel 4. Interpretasi skor rataan efektivitas Skor Rataan Keterangan 1-1,75 sangat tidak efektif sangat tidak loyal 1,76-2,50 tidak efektif tidak loyal 2,51-3,25 Efektif loyal 3,26-4,00 sangat efektif sangat loyal

3.2.4.4 Tabulasi Silang Crosstabs

Tabulasi silang adalah prosedur yang menyajikan deskripsi data dalam bentuk baris dan kolom. Tabulasi silang digunakan untuk melakukan analisis hubungan di antara baris dan kolom. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah data yang berskala ordinal dan nominal. Pengambilan keputusan pada tabulasi silang dilakukan berdasarkan perbandingan antara uji chi-square dengan tabel chi-square. Bila nilai hasil hitung chi-square kurang dari atau sama dengan tabel chi-square maka hipotesis diterima. Bila chi- squared test menampilkan hasil kurang dari atau sama dengan 0,05, maka artinya ada hubungan antara baris dan kolom.

3.2.4.5 Importance Performance Analysis IPA

Importance Performace Analysis IPA adalah sebuah metode untuk memetakan tingkat kepentingan atas kinerja tertentu dari sebuah produk. Kemudian tingkat kepentingan tersebut dipetakan dalam diagram kartesius yang disebut Matriks IPA. Matriks IPA terdiri dari empat kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan yang berbeda. Keadaan- keadaan tersebut yaitu : a. Kuadran I attributes to improve. Kuadran ini memuat atribut yang dianggap penting oleh mitra binaan tapi kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Atribut yang termasuk di kuadran ini harus ditingkatkan. b. Kuadran II maintain performance. Kuadran ini membuat atribut yang dianggap penting oleh mitra binaan dan pelaksanaannya dianggap sudah sesuai harapan. Atribut di kuadran ini harus dipertahankan. c. Kuadran III attributes to maintain. Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh mitra binaan dan kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Peningkatan atribut yang masuk ke kuadran ini perlu dipertimbangkan karena tidak terlalu berpengaruh terhadap mitra binaan. d. Kuadran IV attributes to de-emphasize. Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh mitra binaan sedangkan kinerja perusahaan pada atribut ini terlalu tinggi sehingga dianggap berlebihan. Harus dilakukan efisiensi pada atribut di kuadran ini sehingga bisa menghemat biaya. Diagram kartesius dalam IPA ditunjukkan pada gambar 3 di bawah ini. Gambar 3. Diagram importance performance matrix Rangkuti, 2005 Rumus yang digunakan dalam IPA adalah sebagai berikut : Keterangan : TKi = Tingkat kesesuaian responden Xi = Skor penilaian tingkat kinerjakepuasan Yi = Skor penilaian kepentingan

3.2.4.6 Analisis Korelasi Rank Spearman

Adapun metode statistika yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman. Korelasi ini digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Khususnya data interval yaitu data yang mempunyai skala pengukuran yang berjenjang. Rumus korelasi Rank Spearman Siegel, 1992: Apabila dalam perhitungan ditemukan angka kembar, maka menggunakan rumus: Keterangan: rs = Koefisien korelasi N = Jumlah sampel penelitian di = Selisih antara rank X dan rank Y padaresponden ke-i dimana: Keterangan: Tx = Faktor koreksi Ty = Jumlah berbagai harga T untuk semua kelompok yang berlain-lainan yang memiliki observasi berangka sama. Melalui program SPSS 17.00 for Windows maka kita tidak perlu melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan rumus di atas. Komputer akan mengeluarkan output hasil pengolahan dan kita dapat langsung menganalisis serta mengambil keputusan dari output tersebut. Hal yang dapat dianalisis dari output tersebut dengan melihat nilai korelasi nilai rs dan nilai probabilitasnya. rs = 1 Hubungan X dan Y sempurna positif mendekati 1, hubungan kuat dan positif rs = 1 Hubungan X dan Y sempurna negatif rs = 0 Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan Mengetahui keeratan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, koefisien korelasi yang diperoleh kemudian diinterprestasikan melalui pedoman yang tertera di bawah ini : Tabel 5. Interprestasi koefisien korelasi Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: H : Tidak ada hubungan yang nyata antara dua variabel H 1 : Terdapat hubungan yang nyata antara dua variabel Taraf kepercayaan yang digunakan dalam uji signifikansi adalah 5. Sedangkan yang menjadi dasar pengambilan keputusan signifikan atau tidaknya hubungan kedua variabel adalah: Jika probabilitas 0,05 maka H0 diterima Jika probabilitas 0,05 maka H0 ditolak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN