Faktor yang mempengaruhi perubahan luas penggunaan lahan kebun

d. Faktor yang mempengaruhi perubahan luas penggunaan lahan kebun

tebu Model dengan perubahan penggunaan lahan kebun tebu pada analisis kecamatan pada tahun 1990 - 2000 yaitu Y 4 = - 0,003 + 0,010X 1 - 0,001X 7 + 0,114X 8 Tabel 8. Model ini memiliki R 2 cukup besar yaitu 0,86, artinya model tersebut mampu menerangkan 86 variasi yang terjadi. Namun berdasarkan Analysis of Variance yang menunjukkan uji signifikasi secara menyeluruh, model memiliki nilai F hitung F tabel dan nilai P 95. Pada tahun 2000 - 2008 model persamaannya menjadi Y 4 = 0,010 + 0,039X 2 + 0,052X 8 Tabel 9, dengan R 2 0,95 dan nilai F hitung F tabel serta nilai P = 95. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pada analisis tahun 1990 - 2000 tidak semua peubah bebas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan luasan yang terjadi, sedangkan pada tahun 2000 - 2008 peubah bebas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan yang terjadi dengan tingkat kepercayaan 95. Sedangkan pada analisis per desa pada tahun 2000 - 2008 persamaannya menjadi Y 4 = 0,122 + 0,283X 2 + 0,256X 8 Tabel 10, dengan R 2 0,58 dan nilai F hitung F tabel serta nilai P 95. Artinya secara umum model ini cukup baik, dan semua peubah bebas yang digunakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan yang terjadi. Berdasarkan nilai koefisien regresi, pada analisis kecamatan tahun 1990 - 2000 tidak ada peubah yang berpotensial mempengaruhi perubahan luas kebun tebu. Pada analisis per kecamatan tahun 2000 - 2008 faktor ketersediaan lahan lain yang mungkin berubah menjadi kebun tebu X 2 merupakan faktor yang berpotensi mempengaruhi perubahan dengan nilai P 0,03. Begitu pula pada analisis tingkat desa pada tahun 2000 - 2008 faktor yang sama juga berpotensi mempengaruhi perubahan yang terjadi Lampiran 2.

e. Faktor yang mempengaruhi perubahan luas penggunaan lahan ladang

Model dengan perubahan penggunaan lahan ladang pada analisis kecamatan pada tahun 1990 - 2000 yaitu Y 5 = 0,0449 + 0,151X 2 - 4,27X 5 - 0,001X 7 + 0,227X 8 Tabel 8. Model ini memiliki R 2 hanya 0,24, artinya model tersebut hanya mampu menerangkan 24 variasi yang terjadi. Pada tahun 2000 - 2008 model persamaannya menjadi Y 5 = 0,001 + 0,004X 2 + 7,33X 5 - 0,010X 6 + 0,312X 8 Tabel 9, dengan R 2 0,40. Namun berdasarkan Analysis of Variance yang menunjukkan uji signifikasi secara menyeluruh, kedua model memiliki nilai F hitung F tabel dan nilai P 95. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan model kurang baik dan semua peubah bebas tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan yang terjadi dengan tingkat kepercayaan 95. Sedangkan pada analisis per desa pada tahun 2000 - 2008 persamaannya menjadi Y 5 = 0,113 + 0,003X 1 + 0,332X 5 + 4,73X 6 + 0,111X 8 Tabel 10, dengan R 2 hanya 0,05 dan nilai F hitung F tabel serta nilai P 95. Artinya secara umum model ini kurang baik, dan peubah bebas yang digunakan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan yang terjadi. Berdasarkan nilai koefisien regresi, pada analisis kecamatan tahun 1990 - 2000 tidak ada peubah yang berpotensial mempengaruhi perubahan luas ladang. Pada analisis tahun 2000 - 2008 per kecamatan faktor yang berpotensi mempengaruhi perubahan luas ladang adalah kerapatan jalan X 7 sedangkan pada analisis tingkat desa tidak terdapat faktor yang berpotensi mempengaruhi perubahan luas ladang itu sendiri Lampiran 2.

f. Faktor yang mempengaruhi perubahan luas penggunaan lahan

pemukiman Model dengan perubahan penggunaan lahan pemukiman pada analisis kecamatan pada tahun 1990 - 2000 yaitu Y 6 = - 0,003 + 0,0126X 2 + 0,0302X 3 + 13,3X 6 - 0,009X 7 + 0,186X 8 Tabel 8. Model ini memiliki R 2 0,41 dimana model tersebut hanya mampu menerangkan 41 variasi yang terjadi. Pada tahun 2000 - 2008 model persamaannya menjadi Y 6 = 0,11 + 0,001X 2 + 0,009X 3 + 0,407X 5 - 0,006X 7 + 0,047X 8 Tabel 9, dengan R 2 hanya 0,06. Namun berdasarkan Analysis of Variance yang menunjukkan uji signifikasi secara menyeluruh, kedua model memiliki nilai F hitung F tabel dan nilai P 95. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak semua peubah bebas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan yang terjadi dengan tingkat kepercayaan 95. Sedangkan pada analisis per desa pada tahun 2000 - 2008 persamaannya menjadi Y 6 = 0,072 + 0,027X 2 + 0,009X 3 + 0,162X 5 + 1,08X 6 + 0,259X 8 Tabel 10, dengan R 2 0,18 dan nilai F hitung F tabel serta nilai P 95. Artinya