Interpretasi Visual Penggunaan Lahan Melalui Citra Landsat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Interpretasi Visual Penggunaan Lahan Melalui Citra Landsat

Interpretasi visual penggunaan lahan dengan menggunakan citra Landsat kombinasi band 542 RGB pada daerah penelitian menghasilkan 15 lima belas kelas, yaitu badan air, hutan, kebun campuran, kebun coklat, kebun karet, kebun jati, kebun tebu, kebun teh, ladang, mangrove, pemukiman, sawah, semak, sungai, dan tambak. Deskripsi masing-masing penggunaan lahan berdasarkan hasil analisis citra dan pengecekan lapang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Kenampakan Penggunaan Lahan Di Citra dan Lapangan Unsur Interpretasi Kenampakan Citra Kenampakan Lapang Penggunaanpenutupan Lahan Lokasi di daerah cekungan, bentuk tidak teratur, pola menyebar, ukuran kecil, warna biru terang - gelap, dan tekstur halus. Badan air Di lapangan badan air berupa waduk atau danau. Volume air berubah-ubah tergantung pada musim, sebab sumber utama air danau adalah air hujan. Berada di daerah pegunungan, bentuk tak teratur, pola menyebar, warna hijau tua gelap, tekstur relatif kasar, dan ukuran luas. Hutan Di lapangan, hutan yang dijumpai adalah hutan hujan tropis dengan didominasi oleh jenis tanaman pinus. Dikelola oleh Dinas Perhutani. Potensi hasil hutan dapat berupa kayu dan non kayu. Lokasi ditemukan menyebar, bentuk tak beraturan, pola menyebar, warna hijau kekuningan, Kebun campuran Di lapangan, kebun campuran di temui menyebar. Tanaman yang dijumpai antara lain pisang, kelapa, bambu, tekstur kasar dan ukurannya beranekaragam. singkong, salak, durian, pisang, mangga, dan lain-lain. Bentuk tidak beraturan, pola bergerombol, warna hijau muda sampai tua, tekstur sedang, serta ukurannya relatif luas. Kebun coklat Di lapang, kebun ini dijumpai dalam ukuran cukup luas. Tanaman ini memiliki tajuk yang rapat dan berdaun lebar. Daun antar tanaman saling tumpang tindih. Tinggi tanaman ± 4 m, dan jarak tanam 3 x 3 m 2 . Bentuk tidak beraturan, pola menyebar, warna hijau terang kemerahan, tekstur kasar dan ukuran yang luas. Kebun jati Di lapangan, varietas tanaman yang dijumpai berbeda-beda, ada varietas jati lokal dan jati super. Jarak tanam 2,5 x 2,5 m 2 . Tinggi tanaman mencapai ± 10 m. Keberadaan kebun ini tersebar dan ukurannya luas. Bentuk tidak beraturan, pola bergerombol dan sedikit memanjang, warna hijau gelap, tekstur sedang, dan ukurannya relatif luas. Kebun karet Di lapang, kebun karet di temukan dengan kondisi yang beragam, ada yang relatif lebih muda sampai tua. Hal ini tampak dari penutupan tajuknya. Jarak tanamnya adalah 3 x 7 m 2 . Tinggi tanaman ± 15 m. Bentuk tidak beraturan, pola menyebar, warna hijau terang sampai hijau tua, tekstur kasar, dan ukurannya relatif besar. Kebun tebu Di lapangan, kebun tebu ditemui dalam kondisi yang beragam, ada yang baru ditanam dan ada yang baru saja dipanen. Pola tanam ini rapat dan berlarik. Tinggi tanaman bisa mencapai ± 3 m. Berada di daerah pegunungan, bentuk tak teratur, pola bergerombol, warna hijau muda, tekstur halus sampai sedang, dan ukurannya luas. Kebun teh Di lapang dijumpai kebun teh dengan ukuran yang sangat luas, terawat, dan di antara tanaman teh ditanam sejenis pohon petai-petaian yang berfungsi sebagai peneduh. Pola tanam berlarik, jarak tanam ± 1 m di dalam larikan, dan 1,2 m jarak antar larik. Lokasi menyebar merata, bentuk tidak beraturan, pola menyebar warna hijau terang dan kemerahan, tekstur kasar, dan ukuran beragam. Ladang Penggunaan lahan ini dikelompokkan ke dalam peenggunaan lahan pertanian lahan kering, dan ditanami dengan jenis tanaman musiman, seperti jagung dan tanaman hortikultura lainnya. Bentuk beraturan, pola teratur dan bergerombol, dan berada di daerah sepanjang garis pantai, berwarna hijau terang bergaris biru gelap, tekstur halus, dan ukuran beragam. a. Mangrove b. Tambak Mangrove dan Tambak Di lapangan, tipe penggunaan ini berada di sekitar daerah bibir pantai. Mangrove dijumpai dengan jenis tanaman beragam. Mangrove berbatasan dengan tambak. Pola dan bentuk yang teratur tersebut adalah tambak, sedangkan tanaman mangrove menjadi pembatas antar petakan tambak. Bentuk tidak beraturan tetapi spesifik, pola bergerombol, warna merah terang sampai pink, tekstur kasar, ukuran a. pegunungan Pemukiman Di lapangan, dijumpai tipe pemukiman yang berbeda antara daerah pegunungan, dataran bukan pantai dan daerah pantai. Dari segi bangunan dan keteraturan, lebih baik pemukiman yang beragam dari kecil sampai luas dan menyebar merata di seluruh bagian DAS. b. dataran bukan pantai c. daerah pantai ada di daerah dataran bukan pantai dibandingkan yang lainnya. Di pegunungan, secara umum pemukiman dijumpai dengan pola tidak teratur, dominan berada di sekitar jalan utama dan pusat aktivitas pasar, jarak antar rumah berjauhan, dan pekarangan yang sempit. Di daerah dataran dan pantai, pola pemukiman lebih teratur, menyebar merata, jarak antar pemukiman relatif dekat, dan pekarangannya luas. Bentuk teratur, pola menyebar, warna hijau cerah, biru terang sampai gelap, tekstur halus, dan ukuran beragam dari kecil di daerah dataran tinggi sampai sangat luas dan dataran rendah. a. utara dataran pantai b. dataran bukan pantai c. selatan pegunungan Sawah Kenampakan di lapang, sawah dijumpai dalam ukuran yang sangat luas dan menyebar di bagian utara sampai ke selatan. Di bagian utara dengan topografi relatif datar, sawah terlihat apik dan indah, tampak datar bak permadani. Di daerah ini penggunaan sawah sangat intensif. Ukuran petakan sawah sangat luas. Sawah di bagian utara banyak dikelola oleh Balai Besar Padi Nasional. Di bagian selatan, umumnya merupakan sawah terasering. Hal ini terkait dengan topografi daerah yang bergelombang-berbukit. Sistem irigasi yang digunakan adalah irigasi teknis. Intensitas penggunaan intensif, setiap dua kali panen padi diselingi oleh palawija. Ukuran petakan relatif kecil. Bentuk tak teratur, pola menyebar, warna hijau terang, tekstur kasar, ukuran yang relatif luas, ditemukan lebih banyak di daerah pegunungan. Semak Pada kondisi lapang, semak yang dijumpai lebih kepada lahan yang dibiarkan setelah penggunaan tertentu atau lebih cenderung peralihan penggunaan lahan satu ke bentuk penggunaan lainnya. Sehingga ditumbuhi oleh alang-alang atau jenis tumbuhan semak lainnya. Bentuk tak teratur, pola memanjang dan meliuk-liuk, warna biru tua, tekstur halus, dan ukurannya kecil. Sungai Di lapangan, sungai ditemukan dengan pola memanjang dan berkelok- kelok di daerah dataran, dan relatif lurus di pegunungan. Lebar sungai ± 10 m.

5.2 Penggunaan Lahan pada Tahun 1990, 2000 dan 2008