2 Pemetaan Penggunaan Lahan 1 Penginderaan Jauh

b Faktor fisik lingkungan Faktor fisik lingkungan yang mempengaruhi pola penggunaan lahan adalah elevasi, lereng, keadaan tanah, ketersediaan air, dan faktor iklim. Faktor lereng dan ketinggian tempat mempunyai hubungan yang erat dengan kelembaban tanah dan suhu, oleh karena itu sangat berperan dalam proses pelapukan dan perkembangan tanah. Peranan elevasi berpengaruh terhadap peluang untuk pengairan, sedangkan lereng terkait dengan kemudahan pengelolaan dan kelestarian lingkungan. Tanah berhubungan dengan fungsinya sebagai sumber hara, yang paling sering dimodifikasi agar penggunaan lahan yang diterapkan mendapatkan hasil yang maksimal Gandasasmita, 2001. 2. 2 Pemetaan Penggunaan Lahan 2.2.1 Penginderaan Jauh Penginderaan Jauh remote sensing adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji Lillesand dan Kiefer, 1994. Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan alat pengindera atau alat pengumpul data yang disebut sensor. Objek yang diindera adalah objek yang terletak di permukaan bumi, atmosfer, dan antariksa. Data penginderaan jauh dapat berupa citra imaginery, grafik, atau data numerik. Data tersebut dapat dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek, daerah atau fenomena yang diteliti Purwadhi, 2001. Batas kemampuan sensor dalam memisahkan setiap objek disebut dengan resolusi. Resolusi suatu sensor merupakan indikator tentang kemampuan sensor atau kualitas sensor dalam merekam objek. Di dalam citra resolusi merupakan parameter limit atau daya pisah objek yang masih dapat dipisahkan. Empat resolusi yang biasa digunakan sebagai parameter kemampuan sensor, yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi radiometrik, dan resolusi temporal. Resolusi spasial adalah ukuran objek terkecil yang masih dapat direkam, dibedakan, dan dikenali pada citra. Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam semakin baik kualitas sensornya. Resolusi spektral merupakan daya pisah objek berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan untuk perekaman data. Resolusi radiometrik adalah kemampuan sistem sensor untuk mendeteksi perbedaan pantulan terkecil, atau kepekaan sensor terhadap perbedaan terkecil kekuatan sinyal. Resolusi temporal merupakan jangka waktu sensor melakukan perekaman ulang terhadap kenampakan objek yang sama Purwadhi, 2001. Citra Landsat mempunyai resolusi spektral 30 x 30 m 2 , resolusi spektral 0,45-12,5 µm yang terbagi ke dalam 8 band, resolusi temporal 16 hari, dan resolusi radiometrik 8 bit 256 level. Analisis data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik, data statistik, dan data lapangan. Hasil analisis yang diperoleh dapat berupa informasi tentang bentang alam, kondisi lokasi, kondisi sumberdaya alam, dan juga jenis penutupan lahan daerah yang dikaji. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan daerah tersebut. Aplikasi pemetaan penggunaan lahan dengan menggunakan citra satelit memiliki keuntungan yaitu liputannya yang luas dan berulang efektif untuk pengumpulan dan kemudahan mengupdate data penggunaan lahan. Landsat merupakan data penginderaan jauh yang memiliki cakupan yang luas dan kualitas resolusi spasial yang semakin membaik dari waktu ke waktu.

2.2.2 Interpretasi Citra