Secara Terapan Manfaat Penelitian

berbeda dengan kolektivitas atau kerumunan. Perbedaan ini dapat dianalisis dari pengertian kerumunan. Kerumunan adalah sekumpulan orang yang berbeda di suatu tempat, akan tetapi diantara mereka tidak berhubungan secara tetap dan tidak memiliki tujuan kebersamaan dan terjadi secara kebetulan beda halnya dengan komunitas yang memiliki tujuan kebersamaan dan terbentuk secara terencana.

b. Sejarah Berdirinya Komunitas Rumah Merah Putih

Komunitas Rumah Merah Putih merupakan komunitas independen gerakan kepemudaan bidang pendidikan bagi anak-anak jalanan kota Bogor yang berfokus pada minat dan bakat. Komunitas ini berdomisili di kota Bogor, Jawa Barat. Rumah Merah Putih didirikan berdasarkan kenyataan mirisnya kehidupan sosial yang menimpa anak- anak jalanan. Anak-anak yang bekerja di jalanan seolah-olah telah kehilangan masa dini meraih impian dan cita-cita mereka. Rumah Merah Putih didirikan sejak 20 Desember 2012 oleh dua orang wanita yang sangat memikirkan akan pentingnya pendidikan bagi anak jalanan yaitu bernama Aulia Rizqi Nur Abidi, S.Tp dan Indah Khoiriyah, S.Si. Tidak hanya sosok ke dua wanita yang hebat tersebut untuk mengelola komunitas Rumah Merah Putih. Mereka dibantu oleh delapan team yang terdiri dari dua orang laki-laki dan enam orang perempuan. Dari delapan team inilah yang membantu founder Rumah Merah Putih untuk menjadi suatu komunitas yang dapat membantu pendidikan khususnya dibidang minat dan bakat bagi anak-anak jalanan di kota Bogor. Besar harapan mereka untuk menjadikan komunitas Rumah Merah Putih sebagai wadah untuk mengekspresikan kreativitas dalam mewujudkan cita-cita anak-anak jalanan. Kegiatan rutin yang dilakukan Rumah Merah Putih yaitu kegiatan kelas minat bakat yang diadakan setiap hari kamis dan sabtu di Kampung Mongol Ciheuleut dan kelas belajar membaca, menulis, dan berhitung yang diadakan setiap hari minggu di Warung Jambu. Kelas minat bakat yang terdapat di Rumah Merah Putih yaitu kelas tari, kelas menyanyi, kelas lukis, kelas keterampilan, dan kelas futsal. Di dalam kelas minat bakat inilah anak-anak asuh komunitas Rumah Merah Putih diajarkan oleh para pengajar atau yang disebut kakak-kakak tentor yang ahli dibidangnya masing-masing. Dengan adanya kakak-kakak tentor ini, anak asuh komunitas Rumah Merah Putih dapat mengembangkan bakatnya yang nantinya diharapkan dapat terwujudnya cita-cita mereka. Kini, anak-anak asuh yang sudah mengikuti kegiatan rutin setiap minggunya kurang lebih 50 anak asuh dari gabungan anak asuh di Kampung Mongol dan di Warung Jambu dengan komposisi anak asuh berusia dari 4 tahun hingga 15 tahun.

c. Profil Komunitas Rumah Merah Putih

Setiap suatu komunitas pasti memiliki visi dan misi untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. Adapun visi dan misi komunitas Rumah Merah Putih sebagai berikut: Visi Menjadi komunitas yang peduli terhadap pendidikan anak marjinal berbasis pengembangan karakter Misi 1 Membangun gerakan peduli pendidikan 2 Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi hak pendidikan anak 3 Mendukung pendidikan formal anak marjinal 4 Menumbuhkan semangat dan motivasi anak dalam belajar 5 Mengembangkan potensi anak didik Rumah Merah Putih