Profil Komunitas Rumah Merah Putih

luasnya daerah persepsi; kecepatan persepsi, dan sebagainya. Dimensi psikomotor mencakup enam faktor, yaitu: kekuatan; impuls; kecepatan gerak; ketelitian yang terdiri atas dua macam: kecepatan statis yang menitikberatkan pada posisi dan ketepatan dinamis yang menitikberatkan pada gerakan; koordinasi; dan keluwesan flexibility. 12 Dimensi intelektual meliputi lima faktor berikut: 1 Faktor ingatan, yang mencakup: substansi; relasi; dan sistem. 2 Faktor ingatan, mengenai pengenalan terhadap: keseluruhan informasi; golongan kelas; hubungan-hubungan; bentuk atau struktur; dan kesimpulan. 3 Faktor evaluatif, yang meliputi: identitas; relasi-relasi; sistem; dan problem yang dihadapi. 4 Faktor berpikir konvergensi, yang meliputi: nama-nama; hubungan-hubungan; sistem-sistem; transformasi; dan implikasi- implikasi yang unik. 5 Faktor berpikir divergen meliputi: menghasilkan unit-unit, seperti: word fluency, ideational fluency; pengalihan kelas-kelas secara spontan; kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan; menghasilkan sistem, seperti expressional fluency; transformasi divergen; dan susun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka. 13 Renzulli mengemukakan 3 komponen yang saling berhubungan untuk menentukan keberbakatan seseorang, yakni: 14 1 Komponen kemampuan: kemampuan di atas rata-rata above average ability. Pada komponen ini keberbakatan ditentukan oleh kondisi luar biasa yang dimiliki seseorang dan yang bisa dinilai diukur dengan pendekatan psikometri. Misalnya kemampuan 12 Ibid., hal. 71. 13 Ibid., hal. 71. 14 Singgih D.Gunarsa dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikolog praktis: anak, remaja, dan keluarga, Jakarta: Gunung Mulia, 1991, hal. 82. umum general mental abilities atau kemampuan khusus specific abilities. Suatu kondisi yang pada dasarnya diperoleh dan dibawa dari lahir. 2 Komponen “task commitment”. Komponen ini adalah komponen non-intelektif yang menjadi sumber dorongan dan pengarahan untuk memperlihatkan sesuatu. Komponen ini sejalan dengan apa yang telah dikemukakan oleh Thomas A. Edision: “Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration”. 3 Komponen kreativitas. Keberbakatan seseorang ternyata tergantung pula dari unsur kreativitas seperti: keaslian originalitas, mencari dan mencipta hal-hal yang baru dan kekhususan yang diperlihatkan dan dipergunakan untuk mencapai sesuatu. Dari deifinisi bakat tersebut maka peneliti dapat menganalisis bahwa bahwa bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seseorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisannya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.

b. Pengertian Minat

Suatu “minat” telah diterangkan sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya”. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. 15 Mereka memilih sesuai hati nurani yang timbul, sehingga minat yang ada dalam diri seseorang dapat terlaksanakan apabila adanya tindakan dari diri mereka masing- masing. 15 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, 1978, hal. 114. Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Ditinjau dari segi bahasa, minat adalah “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan” 16 Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh beberapa ahli psikologi adalah sebagai berikut: Alisuf Sabri menjelaskan bahwa: “Minat interst adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikaitakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu”. 17 Menurut Muhibbin Syah dalam buku Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru menerangkan bahwa minat adalah “ kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”. 18 Menurut H. Djaali dalam buku Psikologi Pendidikan menerangkan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan keterkaitan pada satuhal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besarnya. 19 Sementara itu, Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab mengatakan bahwa: “Minat juga diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau 16 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008, hal. 957 17 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, hal. 84. 18 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 136. 19 H. Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, hal. 121.