3. Anak Jalanan
a. Pengertian Anak Jalanan
Pengertian mengenai anak marjinal atau anak jalanan sangat banyak sekali, salah satunya adalah pengertian yang dikemukakan oleh
PBB, sebagaimana PBB mengemukakan bahwa anak jalanan adalah mereka, anak-anak yang menghabiskan waktunya untuk melakukan
berbagai aktivitas, baik itu bekerja, bermain dan aktivitas lainnya. Selain itu ada juga pengertian anak jalanan adalah, “anak jalanan itu
berusia di antara tujuh hingga lima belas tahun yang mana mereka memilih untuk mencari penghasilan di jalanan, yang tidak jarang
menimbulkan konflik ketenangan, ketentraman dan kenyamanan orang lain di sekitarnya, serta tidak jarang membahayakan dirinya sendiri”.
23
Anak jalanan dilihat dari sebab dan intensi mereka berada di jalanan memang tidak dapat disamaratakan. Dilihat dari sebab, sangat
dimungkinkan tidak semua anak jalanan berada dijalanan karena tekanan ekonomi, boleh jadi karena pergaulan, pelarian, tekanan orang
tua, atau atas dasar pilihannya sendiri. Hal ini senada juga dengan yang diungkapkan oleh Saparinah Sadli bahwa ada berbagai faktor yang
saling berkaitan dan berpengaruh terhadap timbulnya masalah gelandangan, antara lain: faktor kemiskinan struktural dan pribadi,
faktor yang berhubungan dengan urbanisasi dan masih ditambah lagi dengan faktor pribadi seperti tidak disiplin, biasa hidup sesuai dengan
keinginannya sendiri dan berbagai faktor lainnya.
24
Menurut Departemen Sosial RI, anak jalanan adalah “anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau
berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya”.
25
23
Soedijar 1998, Pengertian Anak Jalanan
www.caksandi.compengertian-anak-jalanan- dari-para-ahli-secara-garis-besar-
diakses pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 22.21 WIB
24
Armai Arief, “Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan” Artikel diakses pada 13 Oktober 2015 dari
www.bpk.go.idpublikasimp87102002xxii55.pdf
25
Departemen Sosial RI Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitas Sosial Direktorat, Petunjuk Teknis Pelayanan Sosial Anak Terlantar di luar panti Jakarta: DEPSOS Direktorat Bina
Pelayanan Sosial Anak, 2005, hal.1.
UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan yaitu: street child are those who have abandoned their homes, school and
immediate communities before they are sixteen years of age, and have drifted into nomadic street life anak jalanan merupakan anak-anak
berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam
kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya.
26
Dari definisi anak jalanan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak jalanan adalah seseorang yang masih belum dewasa
secara fisik dan physkis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan- kegiatan untuk
mendapatkan uang guna mempertahankan hidupnya yang terkadang mendapatkan tekanan fisik atau mental dari lingkungannya.
b. Ciri-Ciri Anak Jalanan
Berdasarkan hasil kajian lapangan, membedakan tiga kelompok anak jalanan, yaitu:
27
1 Children on the street, yaitu anak-anak yang memiliki kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, namun masih memiliki
hubungan yang kuat dengan orang tua dan keluarganya. Sebagian penghasilan mereka di jalan diberikan kepada orang tuanya. Fungsi
anak jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu perekonomian keluarganya.
2 Children of the street, yaitu anak-anak yang berpartisipasi penuh di jalan, baik secara sosial maupun ekonomi. Beberapa diantara
mereka masih mempunyai hubungan dengan orang tuanya, tapi frekuensi pertemuan tidak menentu. Dalam kategori ini banyak
anak-anak yang karena suatu sebab biasanya kekerasan, lari atau pergi dari rumah. Anak dalam kategori ini sangat rawan terhadap
26
Armai Arief, “Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan” Artikel diakses pada 13 Oktober 2015 dari
www.bpk.go.idpublikasimp87102002xxii55.pdf
27
Surbakti dkk, Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana 2010, h. 200-201
perlakuan salah, baik secara sosial emosional, fisik maupun seksual.
3 Children from families of the street, yaitu anak yang berasal dari keluarga yang hidup di jalanan. Walaupun mereka memiliki
hubungan kekeluargaan yang cukup kuat, tetapi hidup mereka terombang-ambing dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
segala resikonya. Salah satu ciri dari kategori ini adalah sejak anak masih bayi bahkan masih dalam kandungan sudah hidup di jalanan,
mudah ditemui di kolong jembatan, rumah-rumah liar di sepanjang rel kereta api, dan sebagainya.
Anak-anak jalanan yang berada di Komunitas Rumah Merah Putih pada umumnya termasuk dalam kategori Children on the
street dan Children of the street. .
c. Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan
Minat Anak Jalanan
Sebuah komunitas yang mementingkan akan pendidikan anak jalanan khususnya dibidang bakat dan minat harus dipertahankan, agar
mereka dapat mengembangkan kreativitas melalui bakat yang mereka punya. Dalam komunitas Rumah Merah Putih ini anak jalanan juga
dapat merasakan bagaimana caranya bakat mereka dapat tersalurkan dengan baik.
Mengenai hubungan antara komunitas Rumah Merah Putih dengan bakat dan minat anak jalanan bahwa dengan adanya komunitas
Rumah Merah putih diharapkan nantinya bakat dan minat anak jalanan dapat berkembang dengan baik. Dengan bakat inilah
diharapkan nantinya akan membawa mereka dalam kesuksesan. Semakin tinggi peranan komunitas Rumah Merah Putih maka bakat
dan minat anak jalanan semakin meningkat.