Definisi Operasional Teknik Pengumpulan Data

  x i ix i x i x x i s s r s s s s r r ix      2 2 1 Keterangan :   1  x i r = Koefisien korelasi item – total setelah dikoreksi ix r = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi x S = Standar deviasi skor total i S = Standar deviasi skor item yang dihitung Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila   1 x i r lebih besar dari pada , tabel r dan sebaliknya apabila   1 x i r lebih kecil dari pada tabel r maka isntrumen dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan terhadap suatu pengukuran. Pengukuran dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila hasil pengukuran tersebut mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya reliabel. Reliabilitas juga sering disebut sebagai keterpercayaan, kampuan, ketetapan, konsisten, kesatabilan dan sebagainya. Namun inti dari konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. 8 Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dengan tes pertanyaan, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha alpha cronbach sebagai berikut 9 :                 2 1 2 1 11 1 1   n n r Keterangan : 11 r = Reliabilitas yang dicari 8 Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009 hal. 49 9 Sugiyono, op.cit. h.168 n = Banyak butir soal yang valid  2 1  = Jumlah varian skor tiap-tiap item 2 1  = Varian total Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan dalam pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono sebagai berikut: Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sumber: Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif RD Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel.

I. Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Editing yang memeriksa hasil jawaban yang telah diisi oleh responden. 10 Tujuan dari editing ini adalah untuk mengurangi kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam daftar pernyataan. 10 Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,1998, hal. 142

2. Skoring

Untuk menentukan scoring semua pernyataan yang terdapat diangket akan ditabulasikan dengan skor nilai setiap item nya, dengan cara jawaban yang berupa huruf akan dirubah menjadi nilai angka sebagai berikut: Adapun jawaban dari angket skornya sebagai berikut: a. Untuk jawaban SS, diberi nilai 5 b. Untuk jawawabn S, diberi nilai 4 c. Untuk jawaban R, diberi nilai 3 d. Untuk jawaban TS, diberi nilai 2 e. Untuk jawaban STS, diberi nilai 1

3. Persentase

Berikutnya setelah data dari angket di hitung hasil total penjumlahannya kemudian di persentasikan ke dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Untuk penghitungan data hasil angket penulis menggunakan rumus statistik dengan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif. Disebut sebagai frekuensi relatif karena frekuensi yang digunakan bukanlah frekuensi yang asli, melainkan frekuensi tersebut dituangkan dalam bentuk persenan. 11

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Median

Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik median test. 12 Uji median ini adalah merupakan prosedur pengujian apakah dua atau lebih populasi dari mana sampel independen diambil mempunyai median yang sama. Dengan hipotesis sebagai berikut: a. Menentukan menghitung lebih dahulu median dari kombinasi distribusi sampelnya overall median. 11 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hal. 42-43 12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD, Bandung: Alfabeta, 2015,cet 22, hal. 152 b. Setiap variabel dihitung frekuensi nilai yang terletak padadi atas overall median dan di bawah overrall median. c. Buat tabel jumlah pengamatan dalam dua sampel. Tabel 3.3 Jumlah Pengamatan Dalam Dua Sampel Jumlah score Variabel X Variabel Y Total Di atas overall median Di bawah overall median A C B D a + b c + d Total a + c = n 1 b + d = n 2 n 1 + n 2 d. a = c = 0,5 n 1 dan b = d = 0,5 n 2 . e. Bila n = n 1 + n 2 lebih besar frekuensi yang diharapkan dalam salah satu sel sekurang-kurangnya 5, dipergunakan uji X 2 dengan uji statistik yang dinyatakan dengan rumus: X 2 =        d b c a d c b a n bc ad n           2 2 Yang mempunyai derajat bebas 1. f. Kriteria keputusan pengujiannya adalah: H diterima apabila x 2 x 2 α ; d.b.1 H ditolak apabila x 2 x 2 α ; d.b.1

2. Uji Hipotesis Penelitian

Teknik Korelasi Tata Jenjang Teknik korelasi tata jenjang digunakan apabila subjek yang dijadikan sample dalam penelitian lebih dari sembilan tetapi kurang dari tiga puluh; dengan kata lain: N antara 10-29. 13 Pada teknik Korelasi Tata Jenjang angka indeks korelasi dilambangkan dengan huru ρ Rho. Langkah untuk mencari angka indeks korelasi Rho adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan tabel kerja atau tabel perhitungan. 13 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, , h. 232