Secara Akademis Manfaat Penelitian

Kita menetapkan bahwa sebuah struktur organisasi mempunyai tiga komponen: kompleksitas, formalitas, dan sentralisasi. 6 Berikut akan dijelaskan definisi dari kompleksitas, formalias, dan sentralisasi menurut Stephen P. Robbins. Kompleksitas mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi. Termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hierarki organisasi, serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis. Formalisasi adalah tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Beberapa organisasi beroperasi dengan pedoman yang telah distandarkan secara minimum; yang lainnya, di antaranya organisasi yang berukuran kecil pun mempunyai segala macam peraturan yang memerintahkan kepada pegawainya mengenai apa yang dapat dan tidak dapat mereka lakukan. Sentralisasi mempertimbangkan di mana letak dari pusat pengambilan keputusan. Di beberapa organisasi, pengambilan keputusan sangat disentralisasi. Masalah-masalah dialirkan ke atas, dan para eksekutif senior memilih tindakan yang tepat. Pada kasus lainnya, pengambilan keputusan didesentralisasi. Kekuasaan disebar ke bawah di dalam hierarki. 7 Dari deifinisi komunitas tersebut maka peneliti dapat menganalisis bahwa suatu komunitas terbentuk karena adanya persatuan, persaudaraan, kumpulan, masyarakat. Dalam penelitian ini komunitas yang dimaksud adalah komunitas sosial. Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana- sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas sosial ini merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri tersendiri dalam hal kebersamaannya dan juga merupakan bagian dari masyarakat, tetapi 6 Stephen P. Robbins, Alih bahasa: Jusuf Udaya, Lic., Ec, TEORI ORGANISASI Struktur, Desain Aplikasi, Jakarta: Arcan, 1994, hal. 6. 7 Ibid., hal. 6. berbeda dengan kolektivitas atau kerumunan. Perbedaan ini dapat dianalisis dari pengertian kerumunan. Kerumunan adalah sekumpulan orang yang berbeda di suatu tempat, akan tetapi diantara mereka tidak berhubungan secara tetap dan tidak memiliki tujuan kebersamaan dan terjadi secara kebetulan beda halnya dengan komunitas yang memiliki tujuan kebersamaan dan terbentuk secara terencana.

b. Sejarah Berdirinya Komunitas Rumah Merah Putih

Komunitas Rumah Merah Putih merupakan komunitas independen gerakan kepemudaan bidang pendidikan bagi anak-anak jalanan kota Bogor yang berfokus pada minat dan bakat. Komunitas ini berdomisili di kota Bogor, Jawa Barat. Rumah Merah Putih didirikan berdasarkan kenyataan mirisnya kehidupan sosial yang menimpa anak- anak jalanan. Anak-anak yang bekerja di jalanan seolah-olah telah kehilangan masa dini meraih impian dan cita-cita mereka. Rumah Merah Putih didirikan sejak 20 Desember 2012 oleh dua orang wanita yang sangat memikirkan akan pentingnya pendidikan bagi anak jalanan yaitu bernama Aulia Rizqi Nur Abidi, S.Tp dan Indah Khoiriyah, S.Si. Tidak hanya sosok ke dua wanita yang hebat tersebut untuk mengelola komunitas Rumah Merah Putih. Mereka dibantu oleh delapan team yang terdiri dari dua orang laki-laki dan enam orang perempuan. Dari delapan team inilah yang membantu founder Rumah Merah Putih untuk menjadi suatu komunitas yang dapat membantu pendidikan khususnya dibidang minat dan bakat bagi anak-anak jalanan di kota Bogor. Besar harapan mereka untuk menjadikan komunitas Rumah Merah Putih sebagai wadah untuk mengekspresikan kreativitas dalam mewujudkan cita-cita anak-anak jalanan. Kegiatan rutin yang dilakukan Rumah Merah Putih yaitu kegiatan kelas minat bakat yang diadakan setiap hari kamis dan sabtu