81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan,
sosial-ekonomi dan budaya, penulis menyimpulkan bahwa; 1.
Menurut Paguyuban Bogor, pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya di Kota Bogor merupakan suatu yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat demi kelangsungan kehidupan dari upaya mewujudkan karakter, integritas, generasi pintar, kemakmuran, kemandirian, kearifan
budaya lokal serta kreatifitas dalam membangun ekonomi, bahkan memenuhi hak-hak dasar kelompok masyarakat rentan. Menurunnya
tingkat kesejahteraan, prestasi belajar, kerusakan sumber daya alam, mahalnya biaya pendidikan, hilangnya modal manusia yang kreatif,
rusaknya moral pelajar dan terkikisnya kearifan budaya lokal menjadikan Kota Bogor tidak berkembang merupakan cerminan dari dampak apatisnya
kelompok sosial terhadap hal-hal tersebut. Serta tidak adanya wadah yang bersinergi membangun hal-hal tersebut secara seksama atas dasar kecintaan
terhadap Kota Bogor.
2. Untuk mencapai keberhasilan, ada tiga fase yang dilalui oleh Paguyuban
Bogor sebagai organisasi kemasyarakatan. Tiga fase tersebut yakni perumusan strategi, implementasi strategi dan diakhiri dengan evaluasi.
Dengan demikian untuk menilai sukses atau gagalnya strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh Paguyuban Bogor sebagai upaya menjadi wadah
pelajar dan masyarakat Kota Bogor dalam membidangi pendidikan, sosial- ekonomi dan budaya, penulis mencoba menilainya dengan konsep strategi
yang dirumuskan Stainer dan Minner tersebut.
3. Dari segi perumusan strategi, Paguyuban Bogor sudah membaca peluang
dan ancaman eksternal, dan memilih strategi yang dilaksanakan. Dalam fase ini Paguyuban Bogor berusaha menemukan masalah-masalah yang
terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan serta
memperhitungkan kendala-kendalanya.
4. Dalam implementasinya, Paguyuban Bogor sudah melakukan upaya-upaya
maksimal, diantaranya melakukan sosialisasi melalui media massa, website, sosial media seperti facebook dan twitter serta seminar dan dialog
dengan instansi pemerintahan, tokoh budaya, organisasi kebudayaan, pemuda, mahasiswa, masyarakat, pelajar serta lembaga yang terkait dengan
pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya. Kemudian Paguyuban Bogor juga
telah berhasil menjalankan program-programnya dengan baik, yakni;
a. Dari program pendidikan, Paguyuban Bogor mampu menghimpun
banyak pelajar
dalam menata
Kota Bogor
dan berhasil
mengembangkan potensi pelajar yang berprestasi dan pintar dalam kepemimpinan, kreativitas, inovasi, produktivitas, pengetahuan yang
dapat dimplementasikan langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, Paguyuban Bogor bisa mengurangi kasus tawuran pelajar di
Kota Bogor dengan mengadakan kampanye rutin anti tawuran bersama
pelajar-pelajar di Kota Bogor.
b. Dalam program sosial-ekonomi, Paguyuban Bogor juga turut andil
mengunjungi usaha-usaha kreatif mandiri masyarakat yang ada di Kota Bogor untuk memberikan dukungan serta mengadakan pelatihan usaha
kratif bagi masyarakat. c.
Dari sisi budaya, Paguyuban Bogor berhasil melestarikan seni budaya sunda melalui program seminar, reog ontrog kota, festival budaya dan
perlombaan permainan tradisional sunda kepada pelajar yang digelar setiap tahun.
5. Dalam evaluasi Paguyuban Bogor sudah menentukan batasan yang jelas
kapan akan dilakukan evaluasi. Yakni setiap kegiatan selesai selalu dilakukan evaluasi. Adanya batasan tersebut kekurangan dan kelebihan
kinerja Paguyuban Bogor menjadi lebih terpantau dan terkoreksi. Jika evaluasi dilakukan dengan intensif, tentu saja strategi yang dilakukan
Paguyuban Bogor akan sangat berhasil.
6. Dalam menjalankan Program-programnya, Paguyuban Bogor memiliki
beberapa faktor pendukung. Seperti halnya para orang tua yang tidak suka dengan tingkah laku para pelajar atau pemuda yang melakukan tindakan
tawuran, pergaulan bebas, geng motor, vandalisme dan pengrusakan fasilitas umum. Kemudian dukungan Pemerintah Kota Bogor dalam bentuk
kebijakan-kebijakan tertentu yang mendukung aksi sosial dan kebudayaan. Adanya dukungan dari organisasi kemasyarakatan lainnya yang memiliki
tujuan yang sama dengan Paguyuban Bogor dan adanya sekretariat permanen yang menjadi tempat para anggota. Serta banyaknya media yang
dapat dimanfaatkan oleh Paguyuban Bogor. Di sisi lain, Paguyuban Bogor juga memiliki hambatan seperti masih kurangnya kontrol terhadap
pergaulan bebas pelajar dan tindakan-tindakan pelajar yang merusak. Munculnya teknologi yang dengan control yang kurang baik, sehingga
teknologi tersebut dapat meracuni pelajar dengan mengakses hal-hal negatif. Kemudian belum adanya kerjasama dengan pihak penegak hukum
dalam menindak kasus-kasus perusakan di Kota Bogor.
B. Saran
Adapun saran dari penulis mengenai strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya
sebaiknya tetap dijalankan dan diindahkan dengan intens walaupun kepemimpinan Paguyuban Bogor sudah berganti. Setidaknya ketua umum
Paguyuban Bogor yang baru bisa belajar dan mencontoh dari masa kepemimpinan Bima Arya. Dengan demikian justru seharusnya Paguyuban
Bogor bisa semakin lebih baik dan semakin semangat bersinergi dengan instansi terkait bukan malah meredup semangat dan intensitasnya. Terlebih
saat ini yang terjadi adalah posisi Paguyuban Bogor di Kota Bogor menempati tempat yang sangat strategis dengan terpilihnya Bima Arya menjadi Wali
Kota Bogor, hal tersebut sejatinya dimanfaatkan agar kerjasama Paguyuban
Bogor dengan Pemerintah Kota Bogor semakin baik dan kokoh dalam melaksanakan program-program yang baru.
Dan untuk mencapai terwujudnya harapan yang baru secara lebih maksimal, kepemimpinan serta struktur anggota Paguyuban Bogor yang baru
harus lebih loyal terhadap organisasi dengan strategi yang yang lebih maju. Bima Arya yang saat ini menjadi Pembina Paguyuban Bogor juga seharusnya
tetap memperhatikan kinerja Paguyuban Bogor dan memberi semangat kepada pengurus yang baru agar Paguyuban Bogor yang dirindukan
masyarakat tetap tampil efektif di tengah-tengah masyarakat Kota Bogor. Saran untuk masyarakat, pelajar, pemuda maupun mahasiswa Kota
Bogor tentu saja hendaknya tidak hanya menunggu Paguyuban Bogor dalam membangun karakter diri dan membangun Kota Bogor, melainkan harus
kreatif untuk mencari tahu mengenai permasalahan Kota Bogor dan apa yang harus dilakukan untuk membangun dan menjaganya. Lebih baik lagi
masyarakat, pelajar, pemuda maupun mahasiswa datang ke Paguyuban Bogor dengan membawa ide untuk bekerjasama dengan Paguyuban Bogor. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi komunikasi satu sisi hanya dari Paguyuban Bogor kepada masyarakat.
Untuk seluruh mahasiswa, khususnya saya yang berdomisili di Kota Bogor hendaknya terus menelusuri kinerja Paguyuban Bogor dan
Pemerintahan Kota Bogor dalam menjalankan program-programnya. Lebih baik lagi mahasiswa bisa ikut berbaur bersama Paguyuban Bogor guna
membangkitkan semangat atas kecintaan dan kepedulian terhadap Kota