Unsur-unsur Budaya Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya

masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier d Sistem Kepercayaan Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. e Estetika Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. f Bahasa Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain. 55 BAB III GAMBARAN UMUM PAGUYUBAN BOGOR

A. Sejarah Paguyuban Bogor

Paguyuban Bogor merupakan sebuah organisasi atau kelompok sosial yang berdiri di tengah-tengah masyarakat modern. Di galang oleh para pemuda Kota Bogor yang memiliki kesadaran lebih terhadap bidang pendidikan, sosial dan budaya. Dipelopori oleh tokoh muda Kota Bogor yaitu Bima Arya, dan beberapa pemuda Kota Bogor. Bima adalah putra dari Toni Sugiarto, seorang perwira polisi. Toni Sugiarto dikenal sebagai tokoh Bogor, pemimpin yang sangat merakyat dan luas pergaulannya di Kota Bogor. Toni adalah salah satu tokoh Bogor yang banyak berkiprah di bidang organisasi kemasyarakatan di Bogor, salah satunya melalui Paguyuban Bogoriensis yang ia dirikan beserta tokoh-tokoh Bogor lainnya. Toni Sugiarto adalah Ketua Umum Paguyuban Bogoriensis tahun 1993-1997. Wali Kota Bogor Periode 2009-2014, Diani Budiarto yang ketika itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata sempat pula terlibat dalam aktivitas Paguyuban Bogoriensis. 1 Semangat dari Paguyuban Bogoriensis inilah yang 14 tahun kemudian dilanjutkan oleh Bima Arya menjadi Paguyuban Bogor. Walikota Bogor Diani Budiarto meresmikan berdirinya Paguyuban Bogor pada tanggal 17 Desember 1 Pemerintah Kota Bogor 2015, Biografi Wali Kota Bogor. Diakses pada 25 Juni 2015 dari: kotabogor.go.idindex.phppagedetail25biografi-walikota.VaBFm_k-bqB,