Pengertian Paguyuban ('strategi Komunikasi Paguyuban Bogor Dalam Menjalankan Program Pendidikan, Sosial - Ekonomi Dan Budaya pada Masyarakat Kota Bogo

D. Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya

1. Pengertian dan Peran Pendidikan

Dunia pendidikan merupakan bangunan atas dari suatu sistem ekonomi. Ia merupakan cermin dari sistem ekonomi. Sebagai bangunan atas, pendidikan menjadi suatu keyakinan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Oleh sebab itu pendidikan menjadi salah satu tujuan yang harus di capai, namun untuk mencapainya membutuhkan cara dan alat. Cara dan alat itu di realisasikan dalam bentuk ukuran satuan uang dari pendapatan masyarakat. Dalam sistem sosial kapitalisme, masyarakat yang memiliki pendapatan rendah, sulit untuk mengikuti pendidikan; pendidikan hanya bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki cukup pendapatan. Pendidikan dalam sistem sosial yang demikian menjadi barang dagangan, siapa yang punya daya beli dapat menikmati pendidikan. Peran negara dalam pendidikan kurang optimal, karena negara cenderung melayani kepentingan para pemilik modal. 26 Dalam falsafah pendidikan islam menurut Ibnu Taimiyah adalah ilmu yang bermanfaat merupakan asas bagi kehidupan yang cerdas dan unggul. Sementara mempergunakan ilmu itu dapat menjamin kelestarian dan kelangsungan masyarakat, tanpa itu masyarakat akan terjerumus ke dalam kehidupan yang sesat. Ilmu yang bermanfaat artinya adalah mengajak pada kehidupan yang benar yang diarahkan 26 Darsono Prawironegoro, Budaya Organisasi, Jakarta: Nusantara Consulting, 2010, h. 411 pada hubungan dengan Tuhan serta dihubungkan dengan kenyataan- kenyataan makhluk serta memperteguh rasa kemanusiaan. 27 Tujuan pendidikan islam yang harus dicapai menurut Ibnu Taimiyah, yakni: a. Tujuan Individual Tujuan pendidikan harus diarahkan pada terbentuknya pribadi yang baik, yaitu seorang yang berfikir, merasa dan bekerja pada berbagai lapangan kehidupan pada setiap waktu sejalan dengan apa yang ada pada Al Qur’an dan As Sunnah. Pribadi yang baik menurutnya adalah pribadi yang sempurna kepribadiannya yaitu mereka yang lurus jalan pikiran serta jiwanya, bersih keyakinannya, kuat jiwanya serta sanggup menjalankan perintah Allah Swt b. Tujuan Sosial Bahwa Pendidikan Islam harus diarahkan pada terciptanya masyaraka t yang baik dan sejalan dengan ketentuan Al Qur’an dan As Sunnah dimana manusia bisa hidup bersama dengan orang lain, saling membantu, saling menasehati serta membantu mengatasi masalah orang lain dan lain sebagainya. c. Tujuan Dakwah Islamiyah Tujuan pendidikan harus bisa mengarahkan ummat agar siap dan mampu memikul tugas dakwah islamiyah keseluruh dunia. Hal ini didasarkan bahwa Allah mengutus para Rasulnya untuk memberi 27 Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2005. H. 85 kabar gembira dan memberi peringatan, sehingga segenap manusia mau menerima dan mengikuti ajaran-Nya. 28 Sedangkan jika kita membicarakan dunia pendidikan menurut John Comenius Jan Komensky, 1592-1670, seorang uskup Moravian Brethren, yang menulis buku cetakan berilustrasi untuk yang pertama kali yang digunakan selama 250 tahun. Dalam karyanya yang berjudul Didactica Magna Seni Pengajaran yang Agung, Comenius menjabarkan berbagai prinsip pendidikan saat ini. Prinsip paling penting dari seni pengajaran yang agung tersebut adalah “pendidikan untuk semua” education for everyone. Comenius berprinsip bahwa tidak hanya anak orang kaya atau yang punya kekuasaan saja yang bisa menikmati pendidikan. Tapi, semua anak laki- laki dan perempuan, anak orang terhormat atau tidak terhormat, anak orang kaya atau miskin, maupun yang berasal dari kota atau desa, semua harus bisa menikmati pendidikan. Selain itu, Comenius juga berprinsip bahwa pendidikan itu harus berlangsung sepanjang masa long life education, yang berarti bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan di sepanjang kehidupannya, tanpa ada batasan, kungkungan, dan berbagai tetek- bengek birokratisme pendidikan. Itu berarti, setiap anak bangsa harus mendapatkan pendidikan, baik itu secara formal, non formal maupun informal; dan tidak boleh ada sekat bahwa karena seorang anak itu miskin, maka tidak boleh sekolah; dan bahwa karena anak itu cacat, 28 Nana Ronawan Rambe Blogspot, Pendidikan Islam Menurut Beberapa Tokoh, 29 Agustus 2013. Diakses pada 22 September 2015 dari: nanarambe.blogspot.com201308pendidikan-islam-menurut-beberapa-tokoh-.html?m=1 maka tidak boleh memperoleh pendidikan. Mereka semua berhak mendapatkan pendidikan sepanjang kehidupannya. 29 Pengertian pendidikan menurut Ki. Hajar Dewantara, pendidikan umumnya berarti “Daya upaya untuk memajukan budi pekerti karakter, kekuatan batin, pikiran intellect, dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.” 30 Sedangkan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 31 Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan berlaku untuk semua manusia secara merata yang hidup dalam masyarakat tanpa memandang kedudukan atau harta kekayaan. Pendidikan juga merupakan suatu usaha yang terencana untuk meningkatkan kemampuan berpikir, keterampilan, kepribadian sehingga bisa menjadi manusia yang berkualitas dan mampu mewujudkan tujuan-tujuan dalam hidupnya serta mampu menjalankan tugasnya dalam masyarakat. Pendidikan tidak hanya dilakukan tanpa peranan yang jelas. Tentunya pendidikan dilaksanakan karena adanya peranan yang begitu 29 Nurani Soyomukti, Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan Praktik Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008, h. 5-9 30 Dedy Mulyasana, op.cit., h. 3 31 Sabri Alisuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h. 7 penting dari pendidikan itu sendiri untuk masyarakat. Menurut Andi Makkulau per anan pendidikan adalah “Untuk mengembangkan sumberdaya insaniyah agar manusia menyadari dan mampu melaksanakan fungsi kekhalifahannya, maka sasaran pengembangan adalah meningkatkan daya pikir, daya fisik, dan daya pertimbangan nilai. Ketiga daya tersebut perlu dikembangkan secara optimal, serasi dan sedini mungkin.” 32 Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dijelaskan bahwa pendidikan itu memiliki peranan untuk meningkatkan daya pikir, daya fisik dan daya pertimbangan manusia, agar manusia itu mampu melaksanakan tugasnya sebagai khilafah di muka bumi, yang tentunya pengembangan itu harus dilaksanakan secara serasi dan sedini mungkin maka daya pikir, daya fisik dan daya pertimbangan manusia tidak bisa berjalan secara optimal.

2. Jalur Pendidikan

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang dikutip oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama bahwa “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.” 33 Menurut Combs dan Ahmad pendidikan formal, nonformal dan informal adalah: 32 Andi Makkalau, Strategi Pengembangan Potensi Sumber Daya Insaniyah: Konsep Ideal, Alumni Jurnal Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, Vol. 1 No , 1991., h. 22 33 Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, 2006., h. 13