Pengertian Sosial-Ekonomi Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya
c. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar. d.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e. Sedangkan menurut Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari
lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. Prestasi manusia sepanjang sejarahnya merupakan kebudayaan.
Untuk memahami manusia, seyogyanya ia ditempatkan pada konteks kebudayaannya. Dalam kebudayaan tercermin segala kenyataan yang
bernilai dan berharga dari prestasi manusia. Dalam kebudayaannya kita bertemu dengan segala gejala kehidupan yang telah diolah serta diatur
menurut tata cara tertentu. Manusia bukan hidup liar, tetapi hidup dalam lingkungan yang serba budaya. Disinilah manusia “dibentuk dan
dibesarkan.” Ini merupakan ciri khas manusia. Kebudayaan merupakan kancah, dimana setiap orang seharusnya
dapat berjuang dan mempergunakan segala kemampuannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Keadaan yang demikian berubah dan
berkembang secara evolutif. Weston La Barre yang dikutip Parsudi Suparlan 1984:4 menjelaskan bahwa evolusi yang dialami oleh
manusia bukanlah evolusi tubuh semata-mata, tetapi juga keseluruhan pemikiran-pemikiran dan hasil-hasil teknologinya.
46
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai berbagai macam kebudayaan, yang berujud benda, perilaku, pengetahuan, dan
46
Darsono Prawironegoro, Budaya Organisasi Jakarta: Nusantara Konsulting, 2010, h. 9
tata nilai. Manusia bekerja untuk mencari nafkah; belajar untuk menuntut ilmu; menari untuk mengungkapkan kegembiraan. Bekerja,
belajar, menari adalah tingkah laku manusia yang mempunyai nilai kultiral yaitu gabungan nilai sosial, estetis, dan nilai etis. Ketiga bentuk
itu merupakan unsur hakiki dalam kebudayaan, di mana satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
47
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. edangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.