Namun dalam sebuah organisasi memerlukan komunikasi yang baik dan terus menerus, karena salah satu alat ukur efektivitas dan efisiensi
suatu lembaga atau organisasi adalah seberapa baiknya komunikasi dilakukan. Komunikasi ini dapat memberikan informasi dengan baik dan
diterima oleh personal maupun kelompok menghasilkan suatu perubahan sikap dan tindakan dalam melakukan pekerjaan.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik sudah didasari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang
hidup ratusan tahun sebelum masehi, fungsi komunikasi tidak hanya sebegai pertukaran informasi dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu
dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Maka dunia pendidikan komunikasi berfungsi sebagai pengalihan ilmu pengetahuan
sehinga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak atau akhlak, keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang
kehidupan.
5
A, B. Susanto, dalam bukunya Manajemen Aktual, komunikasi merupakan sarana untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan untuk pengambilan keputusan. Komunikasi juga berfungsi untuk menyatakan ekspresi emosional.
6
Komunikasi sebagai salah satu aspek penting bagi anggota Paguyuban Bogor memerlukan perhatian dan perencanaan yang tepat dari
manajemen puncak. Oleh sebab itu, perlu adanya pengelolaan informasi
5
H. A. W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan Kemasyarakatan, Jakarta Bumi Aksara 1997, h.11
6
A. B. Susanto, Manajemen Aktual Topik-topik actual Manajemen dalam Riak Perubahan, Jakarta: PT. Grasindo, 1997, h. 73
yang baik dengan strategi komunikasi yang tepat sebagai langkah mencapai tujuan Paguyuban Bogor menjalankan program Pendidikan,
Sosial-Ekonomi dan Budaya. Pentingnya strategi untuk Paguyuban Bogor khususnya pada aspek
komunikasi membentuk eksistensi Paguyuban Bogor di mata anggota dan masyarakat Bogor, karena semua rencana atau program dilakukan dengan
baik mengacu pada langkah-langkah yang ditetapkan pimpinan untuk kemajuan organisasi. Kebutuhan untuk mencapai tujuan yang baik
biasanya dimiliki organisasi yang ingin terus berkembang. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan yang matang dan siap mengendalikan tantangan
yang dihadapi Paguyuban Bogor. Dalam hal ini, strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam
menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya di Kota Bogor menjadi menarik untuk disorot. Setidaknya, sejak berdirinya
Paguyuban Bogor, terdapat beberapa program yang mampu menarik banyak perhatian masyarakat Kota Bogor dan selalu dirindukan oleh
masyarakat dan pelajar dilihat dari pemberitaan berbagai media lokal di Kota Bogor. Sehingga penulis mempertanyakan bagaimana strategi yang
digunakan Paguyuban Bogor dalam menjalankan Program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya?
Strategi komunikasi Paguyuban Bogor sangatlah diperlukan dalam proses menjalankan program-programnya, karena berhasil atau tidaknya
kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Terutama jika Komunikasi dilakukan oleh media massa yang
memiliki kelayakan lebih luas dan beragam, maka Paguyuban Bogor seharusnya menyiapkan perencanaan yang matang dalam menyampaikan
pesan yang ingin disosialisasikan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini tidak melebar dari tema yang dibahas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada
“Strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program- program kerja pada periode 2011-2015, yakni tahun sejak didirikannya
Paguyuban Bogor. Adapun pembatasan lokasi penelitian di fokuskan
di wilayah Kota Bogor. 2.
Perumusan Masalah Penulisan skripsi ini dirumuskan dalam pertanyaan berikut :
1. Bagaimana strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam
menjalankan program-program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya kepada masyarakat Kota Bogor?
2. Program apa saja yang telah dicapai Paguyuban Bogor dalam
Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya? 3.
Apa faktor pendukung dan penghambat Paguyuban Bogor dalam menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penulisan Skripsi ini selain bertujuan sebagai tugas akhir
kuliah, juga bertujuan untuk:
a Memahami strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam
menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya kepada masyarakat Kota Bogor
b Mengetahui program-program apa saja yang telah dicapai oleh
Paguyuban Bogor c
Mengetahui dukungan dan hambatan-hambatan yang dihadapi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program tersebut
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a
Manfaat Akademis Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan bagi
pengembangan wacana keilmuan komunikasi khususnya dalam ilmu komunikasi organisasi.
b Manfaat Praktis
Penelitian ini di harapkan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan Paguyuban Bogor sebagai Organisasi Masyarakat
yang ikut berkonstribusi membangun Kota Bogor melalui Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya. Juga dapat berguna
bagi Paguyuban Bogor dalam mengembangkan komunikasi yang efektif dalam menjalankan program tersebut.
D. Metodologi Penelitian
Skripsi ini ditulis dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis, dimana penulis berupaya memberikan penjelasan secara
komperhensif mengenai strategi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya kepada masyarakat
Kota Bogor. Dengan demikian penelitian ini menggunakan pendekatan model kualitatif, sehingga yang menjadi objek penelitian adalah
Paguyuban Bogor. Penelitian ini melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur.
Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif,
7
di mana peneliti mendeskripsikan atau mengkonstruksi dari bahan-bahan atau
buku-buku yang mendukung sesuai dengan subjek penelitian dan hasil wawancara terhadap subjek penelitian. Selanjutnya peneliti bertindak
sebagai aktivis yang ikut memberi makna secara kritis pada realitas yang dikonstruksi subjek penelitian.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan secara bertahap sampai peneliti mendapatkan data yang diperlukan. Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian
adalah Kantor Paguyuban Bogor, tepatnya di Jl. Pandu Raya, Bogor Utara, Kota Bogor.
7
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h.3
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yakni dimulai dari observasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi dalam hal ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu teks berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sasaran
utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna mempertajam analisis data primer, sekaligus dapat dijadikan bahan
pelengkap ataupun pembanding. Dalam hal ini peneliti menggunakan data primer dan sekunder dalam mengumpulkan data-data.
1 Data Primer Primary-Sources, yaitu hasil wawancara yang
mendalam dengan Ketua Umum Paguyuban Bogor. 2
Data sekunder Secondary-Sources, yaitu berupa buku-buku dan tulisan berkaitan dengan masalah yang menjadi objek studi ini.
a Field Work Research, yaitu mengumpulkan data dari penelitian
yang dilakukan secara langsung di lapangan. Untuk mempermudah penelitian di lapangan perlu ditentukan teknik
pengumpulan data agar yang dihimpun dapat efektif dan efisien.
b Library Research, yaitu suatu penelitian dengan cara
mempelajari dan mengumpulkan berbagai bacaan atau literatur, dokumen, serta media massa yang ada hubungannya dengan
penulisan penelitan.
b. Wawancara
Wawancara terstruktur, wawancara yang telah dipersiapkan oleh peneliti sebagai pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Penulis mewawancarai dua narasumber dari Paguyuban Bogor, yakni Bima
Arya Walikota Bogor selaku pendiri serta mantan Ketua Umum dan Iwan Setiawan, selaku Ketua Umum Paguyuban Bogor yang baru.
c. Dokumentasi
Dokumentasi biasa berupa dokumen publik ataupun privat. Dokumen public contohnya adalah media cetak maupun media online. Adapun
dokumen privat adalah dokumen yang merupakan arsip instansi ataupun perorangan.
8
3. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam pendekatan kualitatif-konstruktif didahului oleh upaya mengungkap trustworthiness dari para subjek penelitian. Yaitu
menguji kebenaran dan kejujuran subjek penelitian dalam mengungkap realitas. Trustworthiness ini diuji melalui pengujian: credibility subjek,
dengan menguji
jawaban-jawaban pertanyaan
berkaitan dengan
pengalaman dan pengetahuan mereka yang khas. Berikutnya adalah menguji authenticity, yaitu penulis memberi kesempatan dan memfasilitasi
pengungkapan konstruksi personal yang lebih detail. Setelah melakukan dialog dan menguji keabsahan sumber, maka
penulis melakukan analisis SWOT Streengt, Weakness, Opportunity,
8
Kriyantoro, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006, h.388