menggunakan sg_cdp yaitu trace header yang dibuat sendiri oleh user Gambar
73.
Gambar 73. Pembuatan Trace Header sg_cdp dalam Disk Data Input.
7. Digunakan proses Velocity Analysis untuk melakukan analisa
kecepatan Gambar 74.
Gambar 74. Velocity Analysis.
Table to store velocity picks dipilih Velan 1, untuk menyimpan tabel
kecepatan yang baru.
Velocity guide function table name dipilih Tar 1, yaitu tabel kecepatan
yang digunakan sebagai petunjuk dalam analisa kecepatan.
8. Flow dijalankan dengan menggunakan perintah Execute.
9. Dilakukan picking kecepatan seperti gambar 75.
Gambar 75. Picking Kecepatan dalam Analisa Kecepatan. 10. Setelah semua CDP dilakukan picking, simpan hasil picking tersebut.
11. Execute proses Volume ViewerEditor Gambar 76.
Gambar 76. Volume ViewerEditor.
Select input volume dipilih Velan 1 Select poststack data file dipilih Brute Stack, yaitu dataset yang
digunakan sebagai petunjuk dalam koreksi hasil analisa kecepatan.
Gambar 77. Volume ViewerEditor untuk Kontrol Kualitas Hasil Analisa Kecepatan.
Bagian terpenting dalam velocity analysis adalah picking velocity. Terdapat beberapa aturan mendasar untuk melakukan picking ini. Picking yang
dilakukan adalah pemilihan nilai Vrms bukan Vint Rahadian, 2011.
- Picking harus memiliki gradient yang negatif, yaitu velocity bertambah besar
seiring bertambahnya waktu. -
Picking dilakukan pada reflektor bukan pada multiple pada kasus data marine, multiple akan memiliki kecepatan +- 1500 ms pada waktu 2x lipat waktu
seabed. -
Picking velocity tidak selalu berada di-semblance yang paling tinggi, yang terpenting adalah velocity yang di-picking dapat meluruskan reflektornya yang
sudah di koreksi NMO. -
Usahakan nilai interval velocity naik berdasarkan kedalaman. Namun, dalam beberapa kasus lebih penting picking velocity yang dapat meluruskan reflektor
daripada picking untuk mendapatkan velocity interval yang lebih tinggi dari lapisan di atasnya.
3.3.11 Stack
Proses stack merupakan proses penjumlahan dari beberapa trace pada setiap CDP, yang bertujuan meningkatkan Signal to Noise Ratio. Karena dataset
yang digunakan hanya mengalami proses Preprocessing saja, maka hasil stack ini biasa dinamakan dengan Brute Stack Gambar 78.
Gambar 78. Flow Pembuatan Brute Stack.
1. Dataset masukan yang digunakan pada Disk Data Input adalah “Preprocessing”. Dataset ini diurutkan berdasarkan CDP. Pada Select primary
trace header entry, dipilih CDP bin number. 2. Dipilih proses CDPEnsemble Stack untuk melakukan stacking
Gambar 79.
Gambar 79. CDPEnsemble Stack.
Sort order of input ensembles dipilih CDP, menunjukkan primary sort
order yang dipakai dalam data input.
METHOD for trace summing dipilih Mean, menunjukkan metode
penjumlah trace seismik pada setiap ensemble untuk menghasilkan suatu keluaran jejak seismik. Mean berarti seluruh sampel dijumlahkan dan
dibagi jumlah sampel.
Root power scalar for stack normalization dipilih 0.5, nilai ini digunakan
untuk menghindari adanya amplitudo yang besar pada stack dengan waktu dangkal.
Has NMO been applied? Dipilih Yes, karena NMO telah diaplikasikan
pada data masukan.
3. Dipilih proses Trace Display Label, untuk memberikan label pada hasil