Gambar 79. CDPEnsemble Stack.
Sort order of input ensembles dipilih CDP, menunjukkan primary sort
order yang dipakai dalam data input.
METHOD for trace summing dipilih Mean, menunjukkan metode
penjumlah trace seismik pada setiap ensemble untuk menghasilkan suatu keluaran jejak seismik. Mean berarti seluruh sampel dijumlahkan dan
dibagi jumlah sampel.
Root power scalar for stack normalization dipilih 0.5, nilai ini digunakan
untuk menghindari adanya amplitudo yang besar pada stack dengan waktu dangkal.
Has NMO been applied? Dipilih Yes, karena NMO telah diaplikasikan
pada data masukan.
3. Dipilih proses Trace Display Label, untuk memberikan label pada hasil
stacking.
4. Mengeluarkan data menggunakan Disk Data Output dengan nama “Brute Stack” Gambar 80.
5. Menampilkan hasil stacking dengan menggunakan Trace Display.
Gambar 80. Hasil Brute Stack.
3.3.12 Pengolahan Data Seismik Radon Demultiples
Radon demultiples
merupakan proses
untuk mereduksi
atau menghilangkan efek multiple dengan menerapkan Radon Filter pada data seismik.
Tahap-tahap dalam proses ini adalah sebagai berikut : 1. Dibuat flows seperti gambar 81.
Gambar 81. Flow Radon Demultiples.
2. Input dataset yang digunakan adalah dataset yang telah diaplikasikan
“prepocessing”, diurutkan Sort berdasarkan CDP. 3. Sebelum dilakukan Radon Filter, maka dijalankan terlebih dahulu
proses Interactive RadonTau-P Analysis, untuk mendapatkan parameter muting yang akan digunakan dalam Radon Filter Gambar 82.
Gambar 82. Interactive RadonTau-P Analysis.
Number of P-values dipilih 35, yaitu jumlah trace dalam ruang Radon transform. Biasanya bernilai antara 20 hingga 40.
Minimum and Maximum P-value of interest ms dipilih -100 dan 400.
yaitu nilai default pada proses ini. Nilai yang sebenarnya tergantung pada kondisi geografis di lapangan, kecepatan dari multiple, dan offset yang
digunakan pada perekaman data.
Minimum and Maximum time of interest ms dipilih 300 dan 2000 ms,
yaitu nilai minimum dan maksimum data yang akan difilter, data di luar nilai ini tidak berubah.
Minimum and Maximum frequency of interest dipilih 6 dan 120, yaitu
nilai frekuensi yang akan terfilter. Nilai di luar ini tidak akan berubah.
Type of transform to perform dipilih Parabolic, yaitu tipe dari radon transform. Parabolic atau Hyperbolic biasanya digunakan dalam
mereduksi multiple.
Damping for radon solution dipilih 0.1, yaitu nilai fraksional dari proses
damping untuk menstabilkan solusi matriks pada radon space dari data input.
Sparseness parameter dipilih 0.1, yaitu nilai sparseness yang diukur
sebagai fraksi pada diagonal matriks utama.
Sparseness stability parameter dipilih 0.01. parameter ini mencegah
terjadinya pembagian oleh nol.
Dipilih menu Edit kemudian Select Mutes, Top Mutes. Kemudian
dilakukan picking mute garis kuning seperti tampak pada gambar di atas.
Diklik ikon Paintbrush untuk melakukan Quality control hasil picking. Hasil muting disimpan sebelum keluar dari jendela RadonTau-P Analysis
Gambar 83.
Gambar 83. Proses Muting dalam Analisa RadonTau-P. Sebelum Muting kiri dan Sesudah Muting kanan.
4. Setelah diperoleh tabel mute pada domain radon, maka langkah selanjutnya adalah melakukan Radon Filter, dengan parameter sebagai berikut :
Gambar 84. Parameter dalam Radon Filter.
Nilai-nilai parameter pada Radon Filter ini harus sama dengan nilai-nilai pada RadonTau-P Analysis.
Mute the data in the radon domain? Dipilih Yes, karena telah dibuat
parameter mute sebelumnya.
Type of mute dipilih Top, sesuai dengan picking mute pada RadonTau-P
Analysis. Get mute file from the DATABASE? dipilih Yes, yaitu parameter mute yang
dipilih adalah
“Radon”. 5. Mengeluarkan dataset hasil Radon Filter dengan nama
“Radon Demultiples
”, dengan menggunakan proses Disk Data Output. 6. Kemudian dilakukan stacking data Radon Demultiples dengan
menggunakan proses CDPEnsemble Stack. Sebelumnya dataset ini diurutkan
berdasarkan CDP.
7. Mengeluarkan dataset hasil stacking dengan Disk Data Output dengan