Analisa Kecepatan Pemrosesan Data Seismik

dapat memperolehnya secara statistik dari data itu sendiri. Metoda ini disebut dekonvolusi statistik. Contoh dekonvolusi statistik adalah dekonvolusi prediktif.  Dekonvolusi Prediktif Dekonvolusi prediktif dilakukan dengan cara mencari bagian - bagian yang bisa diprediksi dari trace seismik untuk kemudian dihilangkan. Dekonvolusi prediktif adalah suatu filter yang berusaha menghilangkan efek multiple. Dekonvolusi prediktif biasanya dipergunakan untuk : 1. Prediksi dan eliminasi event-event yang berulang secara periodik seperti multiple perioda panjang maupun pendek. 2. Prediksi dan eliminasi „ekor‟ wavelet yang panjang dan kompleks.  Dekonvolusi Spike Spiking deconvolution bertujuan untuk menghasilkan keluaran yang spike sehingga sesuai dengan deret reflektifitas. Proses spiking deconvolution sendiri adalah peminimuman selisih antara masukan, yang berupa konvolusi antara deret reflektifitas dan wavelet sumber, dan keluaran yang diinginkan, yaitu deret reflektifitas yang berbentuk spike. Spiking deconvolution biasanya dipergunakan untuk eliminasi multiple perioda pendek dan wavelet sumber.

2.4.6 Analisa Kecepatan

Sifat elastis batuan di bumi sangat bervariasi. Pada jenis batuan yang samapun dapat memiliki sifat elastis yang berbeda, misalnya disebabkan tingkat kekompakan dari batuan tersebut Rahadian, 2011. Pengukuran di lapangan menunjukkan bahwa faktor petrologi dan geologi sangat berpengaruh terhadap kecepatan penjalaran gelombang seismik. Kecepatan gelombang seismik dalam formasi bawah permukaan adalah salah satu informasi penting yang akan digunakan untuk konversi data seismik dari domain waktu ke kedalaman. Sumber data kecepatan yang paling akurat didapat dari pengukuran check-shot sumur tetapi metoda tersebut hanya dapat dilakukan pada area yang sangat dekat dengan lokasi sumur, pada kenyataannya interpretasi dilakukan pada area-area yang jauh dari lokasi sumur. Masalah lainnya adalah adanya struktur geologi yang kompleks sehingga menimbulkan variasi kecepatan terhadap kedalaman. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan masalah dalam penentuan posisi struktur dan masalah pada waktu dilakukan proses migrasi. Oleh karena itu analisa kecepatan adalah suatu proses yang sangat penting dalam tahapan pemrosesan data seismik. Kecepatan seismik yang sering digunakan dalam pekerjaan eksplorasi terdiri dari : 1. Kecepatan interval, dirumuskan sebagai t z VI    dimana Δt adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan penjalaran sejauh Δz, VI merupakan kecepatan interval. 2. Kecepatan rata-rata, dirumuskan sebagai 17 yaitu kecepatan interval sepanjang suatu section geologi ketika puncak dari interval adalah datum referensi untuk pengukuran seismik 3. Kecepatan instantaneous, dirumuskan sebagai berikut yaitu kecepatan yang diukur dengan log kecepatan 4. Kecepatan Root Mean Square RMS, dirumuskan sebagai yaitu akar kuadrat rata-rata root mean square dari kecepatan interval. Kecepatan RMS selalu lebih besar daripada kecepatan rata - rata kecuali untuk kasus satu lapisan. 5. Kecepatan NMO, dirumuskan sebagai yaitu kecepatan yang diperlukan untuk melakukan proses NMO dengan benar. 18 19 20 21 22 23                   n i i i n i i n n n I t t VI t t t t VI t VI t VI V 1 1 2 1 2 2 1 ..... .... 2 1 1 1 1 2 2 , 1              n n n n n n n n To To To VRMS To VRMS VID dt dz t z Lim VE t       2 1 1 1 2                    n i i n i i i RMS t t VI V 2 1 2 2 2 1 2 2 2             T T X X V T T X V X X NMO X NMO 6. Kecepatan interval Dix, dirumuskan sebagai karena V NMO ≈ V RMS 7. Kecepatan rata - rata Dix, dirumuskan sebagai pendekatan terhadap kecepatan rata-rata menggunakan rumus kecepatan interval Dix menjadi Untuk perumusan - perumusan di atas, t didefinisikan sebagai waktu searah one-way time dan T didefinisikan sebagai waktu dua arah two-way time. Faktor-faktor penting yang berpengaruh terhadap penjalaran gelombang seismik antara lain adalah sebagai berikut Abdulah, 2007: 1. Sifat elastis dan densitas batuan 2. Porositas 3. Tekanan, baik akibat dari tekanan luar efek over burden atau tekanan pori 4. Temperatur, dimana sifat elastis berubah karena batuan mencair atau akibat pengaruh kedalaman 5. Sejarah terjadinya, seperti pengaruh tektonik, pengaruh kimiawi atau termal yang menyebabkan batuan berubah, pengaruh pelapukan, transportasi dan sedimentasi 24 25 2 1 1 1 1 2 2 , 1              n n n n n n n n To To To VNMO To VNMO VID n n n T T T T VID T VID T VID D V              2 1 2 2 1 1 6. Umur batuan. Batuan yang berumur tua umumnya sangat kompak, porositas kecil, densitas besar dan umumnya mempunyai kecepatan lebih besar dibandingkan batuan sejenis yang lebih muda.

2.4.7 Normal Moveout NMO Correction

Dokumen yang terkait

Atenuasi multiple pada data shallow water menggunakan metode surface related multiple elimination : srme

0 9 0

PENEKANAN GELOMBANG MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D DENGAN MEMBANDINGKAN ANTARA METODE F-K FILTER DAN RADON TRANSFORM DI LAPANGAN ‘DSCR’ DAERAH KALIMANTAN

7 64 74

ATENUASI MULTIPLE MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE SURFACE RELATED MULTIPLE ELIMINATION (SRME) DAN RADON TRANSFORM

7 24 71

ANALISIS PERBANDINGAN METODE MULTIPLE SUPPRESSION DENGAN WAVE EQUATION MULTIPLE REJECTION (WEMR), RADON TRANSFORM, DAN f-k FILTER PADA DATA SEISMIK LAPANGAN LAUT “SERAM”

5 38 88

Penerapan metode stacking dalam pemrosesan sinyal seismik laut di perairan Barat Aceh

6 25 104

Penekanan gelombang multiple pada data seismik 2d menggunakan metode radon transform studi kasus di perairan barat sumatra

1 8 16

ANALISIS METODE SURFACE RELATED MULTIPLE ELIMINATION (SRME) DAN TRANSFORMASI RADON UNTUK PENEKANAN MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D MARINE DI PERAIRAN UTARA PAPUA.

15 31 65

APLIKASI METODE TRANSFORMASI RADON UNTUK ATENUASI MULTIPLE PADA DATA SEISMIK REFLEKSI MULTICHANNEL di PERAIRAN PULAU MISOOL - repository UPI S FIS 0809427 Title

1 2 3

Aplikasi Metode Surface Related Multiple Elimination (SRME) dan Radon Parabolik pada Data Seismik 2D Bryant Canyon Lepas Pantai Louisiana Texas

0 0 7

SKRIPSI PENERAPAN METODE RADON TRANSFORM DALAM OPTIMALISASI PENEKANAN GELOMBANG MULTIPLE PADA DATA SEISMIK 2D MARINE DI DAERAH PERAIRAN BARAT SUMATERA APPLICATION OF RADON TRANSFORM METHOD FOR OPTIMIZATION MULTIPLE WAVES ON 2D SEISMIC MARINE DATA IN WEST

0 0 15