2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Metode Seismik
2.1.1 2D Seismic Marine Acquisition
Akuisisi data seismik laut 2D dilakukan untuk memetakan struktur geologi di bawah laut dengan menggunakan peralatan yang cukup rumit seperti: streamer,
air-gun, perlengkapan navigasi. Skema akuisisi marine 2D dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 1. Proses Perekaman Data Seismik Laut Abdulah, 2011. Dalam prakteknya akuisisi seismik laut terdiri atas beberapa komponen:
kapal utama, gun, streamer, GPS, kapal perintis dan kapal pengawal dan kadang- kadang perlengkapan gravity ditempatkan di dalam kapal dan magnetik yang
biasanya ditempatkan 240 meter di belakang kapal utama 3 meter di dalam air. Di dalam kapal utama terdapat beberapa departemen : departemen
perekaman recording, navigasi, seismic processing, teknisi peralatan, ahli komputer, departemen yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan
kerja, departemen lingkungan, dokter, juru masak, dan kadang-kadang di lengkapi dengan departemen survey gravity dan magnetik, dll. Jumlah orang yang terlibat
dalam keseluruhan operasi berjumlah sekitar 40 orang. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, selama operasi ini disertai
pula dua buah kapal perintis chase boat yakni sekitar 2 mil di depan kapal utama. Selain bertanggung jawab membersihkan lintasan yang akan dilewati
membersihkan rumpon, perangkap ikan, dll , kapal perintis bertugas untuk menghalau kapal-kapal yang dapat menghalagi operasi ini. Selain itu di belakang
streamer, terdapat juga sebuah kapal pengawal. Operasi akuisisi data seismik memakan waktu dari mulai beberapa minggu sampai beberapa bulan, tergantung
pada kesehatan perangkat yang digunakan, musim, arus laut, dll.
2.1.2 Sistem Perekaman Seismik
Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel-time dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa
bergantung pada jenis sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber impulsif dan vibrator. Sumber impulsif adalah
sumber energi seismik dengan transfer energinya terjadi secara sangat cepat dan suara yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi impulsif
untuk akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut adalah air-gun.
Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi beberapa detik. Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa
gelombang sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator dengan frekuensi 125 Hz atau lebih.
Perekaman data seismik melibatkan detektor dan amplifier yang sangat sensitif serta magnetic tape recorder. Alat untuk menerima gelombang-gelombang
refleksi untuk survei seismik di laut adalah hydrophone. Hydrophone merespon perubahan tekanan. Hydrophone terdiri atas kristal piezoelectric yang
terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan menghasilkan beda potensial output. Elemen piezoelectric ditempatkan dalam suatu kabel streamer
yang terisi oleh kerosin untuk mengapungkan dan insulasi. Model Hydrophone seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Penampang Hydrophone. Hampir semua data seismik direkam secara digital. Karena output dari
hydrophone sangat lemah dan output amplitude decay dalam waktu yang sangat singkat, maka sinyal ini harus diperkuat. Amplifier bisa juga dilengkapi dengan
filter untuk meredam frekuensi yang tidak diinginkan Sanny, 2004. 2.1.3 Prosedur Operasional Seismik Laut
Kapal operasional seismik dilengkapi dengan bahan peledak, instrumen perekaman serta hydrophone , dan alat untuk penentuan posisi tempat
dilakukannya survey seismik seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1. Menurut
Prihadi 2004, terdapat dua pola penembakan dalam operasi seismik di laut yaitu :
a
Profil Refleksi, pola ini memberikan informasi gelombang-gelombang
seismik sebagai gelombang yang merambat secara vertikal melalui lapisan-lapisan di bawah permukaan. Teknik ini melakukan tembakan
disepanjang daerah yang disurvei dengan kelajuan dan penembakan yang konstan. Jarak penembakan antara satu titik terhadap lainnya disesuaikan
dengan informasi refleksi yang diperlukan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.
b
Profile Refraksi, Pola ini memberikan informasi gelombang-gelombang
seismik yang merambat secara horizontal melalui lapisan-lapisan di bawah permukaan. Pada teknik ini kapal melakukan tembakan pada titik-titik
tembak yang telah ditentukan Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Metode Penembakan Refraksi a dan Refleksi b.
2.2 Tipe Gelombang Elastik