2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumberdaya Perikanan Tangkap
Menurut KBBI 2008, sumberdaya alam adalah potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Sumberdaya perikanan adalah aset capital
yang dapat bertambah dan berkurang baik secara alamiah maupun intervensi manusia. Seluruh dinamika alam dan intervensi manusia ini mempengaruhi baik
langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi sumberdaya perikanan tersebut sepanjang waktu. Sumberdaya perikanan dikelompokkan kedalam empat
kelompok berdasarkan beberapa pemanfaatan sumberdaya perairan Tabel 2. Pada kolom satu menggambarkan tipologi pemanfaatan berdasarkan proses
eksploitasi, mobilitas sumberdaya, struktur kepemilikan dan klasifikasi sektor atau kelompok kegiatan. Fauzi, 2010.
Tabel 2 Matriks pemanfaatan sumberdaya perairan
Proses Eksploitasi
Hunting Berburu
Gathering Mengumpulkan
Husbandry Farming
Mobilitas Sumberdaya Fugitive
bergerak Sedentary menetap
Contained dikendalikan
Struktur Hak Kepemilikan Common Property
Private property Klasifikasi Sektor
Fishing Aquaculture
Sumber: Fauzi 2010
Berdasarkan Tabel 2, sumberdaya perikanan tangkap merupakan kegiatan yang berhubungan dengan sumberdaya yang didapatkan dengan berburu.
Hal ini dikarenakan mobilitas sumberdayanya adalah sumberdaya perairan yang bergerak, dengan struktur hak kepemilikan yang bersifat common property.
Berbeda dengan sumberdaya perikanan budidaya yang berhubungan dengan sumberdaya yang dapat dikendalikan serta struktur kepemilikan yang jelas
private property. Sementara, penangkapan ikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dalam Pasal 1
adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apa pun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, medinginkan, menangani, mengelolah, danatau mengawetkannya.
2.2 Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil: Ikan Lemuru
Ikan pelagis kecil merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang melimpah di Indonesia. Salah satu ikan pelagis yang banyak ditemui di Perairan
Selat Bali adalah ikan lemuru. Menurut Saanin 1968, sistematika ikan lemuru adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia Filum : Chordata
Kelas : Spesies Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Malacopterygii Famili : Clupeidae
Sub Family : Clupeinae Genus : Sardinella
Spesies : Sardinella lemuru Lemuru merupakan ikan yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan
nama sardine. Salah satu jenis lemuru yang sangat terkenal di Selat Bali adalah Sardinella longiceps, dengan nama berlainan untuk ukuran lemuru yang berbeda:
semenit untuk yang kecil berukuran 10 cm - 12,5 cm, protolan 13 cm - 14,5 cm, lemuru 15 cm - 17,5 cm dan lemuru kucing 17,9 cm - 19 cm. Saat menjelang
pemijahan, badan ikan ini umumnya mengandung banyak lemak, karena itu ikan sejenis ini dalam literatur Inggris disebut juga dengan nama oil sardine. Lemuru
biasanya hidup bergerombol, badannya langsing dengan warna biru kehijau- hijauan pada bagian punggung dan keperak-perakan pada bagian bawahnya.
Makanan utamanya plankton, untuk itu ikan ini dilengkapi dengan tapis ingsang gill rakers untuk menapis atau menyaring plankton Nontji, 2005. Bentuk fisik
ikan lemuru dapat dilihat pada Gambar 1.
Sumber: Dokumentasi penelitian 2015
Gambar 1 Ikan Lemuru Sardinella lemuru
2.3 Alat Tangkap Purse Seine Dua Kapal
Pukat cincin atau jaring lingkar bertali kerut purse seine adalah jaring lingkar berbentuk empat persegi panjang atau trapesium yang dilengkapi cincin
dan tali kerut atau pengerut, pengoperasiannya mengerutkan jaring pada bagian bawah dengan cara menarik tali kerutpengerut yang pengoperasiannya
menggunakan satu kapal atau dua kapal Sjarif dan Hudring, 2012. Bentuk alat tangkap purse seine dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber: Dokumentasi penelitian 2015
Gambar 2 Alat tangkap purse seine Menurut
Peraturan Menteri
Kelautan dan
Perikanan Nomor
PER.02MEN2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia pasal 7 dan 22. Menetapkan jalur penangkapan yang digunakan untuk pengoperasian pukat cincin di Selat Bali yaitu
dengan pengoperasian pukat cincin dua kapal. Khususnya yang berpangkalan di PPP Muncar-Banyuwangi dan di PPN Pengambengan-Bali, masyarakat
menamakannya jaring slerek. Cara pengoperasiannya yaitu melingkarkan pukat cincin pada kelompok renang ikan pelagis dengan menggunakan dua kapal
compreng berukuran kurang dari 30 GT. Bentuk kapal purse seine dengan dua kapal dapat dilihat pada Gambar 3.