barang x. Surplus produsen dapat juga dianggap sebagai surplus yang biasa diperoleh oleh pemilik sumberdaya melebihi biaya pemanfaatannya. Lebih
jelasnya pada Gambar 4.
Sumber: Fauzi 2006
Gambar 4 Grafik surplus produsen
3.1.3 Konsep Multi-Criteria Decision Making MCDM
Multi-Criteria Decision Making MCDM adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah
alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Kriteria biasanya berupa ukuran- ukuran atau aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan
keputusan. Secara umum dapat dikatakan bahwa MCDM menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif Kusumadewi, et. al., 2006.
Janko 2005 dalam Kusumadewi, et. al., 2006 menyebutkan terdapat beberapa fitur umum yang digunakan dalam MCDM, yaitu:
1. Alternatif, alternatif adalah obyek-obyek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.
2. Atribut, atribut sering juga disebut sebagai kriteria keputusan. 3. Konflik antar kriteria, beberapa kriteria biasanya mempunyai konflik antara
satu dengan yang lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan mengalami konflik dengan kriteria biaya.
4. Bobot keputusan, bobot keputusan manunjukkan kepentingan relatif dari setiap kriteria, W = w
1
,w
2
,w
3
,…,w
n
.
5. Matriks keputusan, suatu matriks keputusan � yang berukuran x , berisi
elemen-elemen � yang merepesentasikan rating dari alternatif
� ; =1,β,γ,…, terhadap kriteria � ; =1,β,γ,…, . Multi-Criteria Decision Making MCDM merupakan alat analisis
kebijakan yang
menyangkut sumberdaya
alam. Pendekatan
MCDM mengakomodasi berbagai kriteria yang dihadapi namun relevan dalam mengambil
keputusan tanpa harus mengkonversi ke pengukuran moneter dan proses nominalisasi. Secara umum struktur MCDM disusun berdasarkan matriks seperti
Tabel 4 dibawah ini: Tabel 4 Matriks struktur MCDM
Alt Kriteria
C
1
C
2
C
3
.. C
n
W
1
W
2
W
3
.. W
n
A
1
a
11
a
12
a
13
.. a
1n
A
2
a
21
a
22
a
23
.. a
2n
A
3
a
31
a
32
a
33
.. a
3n
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
A
m
a
m1
a
m2
a
m3
.. a
mn
Sumber: Fauzi dan Anna 2001 dalam Rahadjo 2003 Keterangan:
A
i
i=1,β,γ,…m : alternatif pilihan yang ada
C
j
j=1,β,γ,…n : alternatif dengan bobot W
j
a
12
i=1 …m; j=1...n : pengukuran keragaan dari suatu alternatif A
i
berdasarkan kriteria C
Pendekatan dalam analisis MCDM yang digunakan sebagai fungsi agregasi dalam penelitian ini adalah Weighted Sum Model WSM atau metode
penjumlahan bobot sebagai alat analisis yang didasarkan pada keragaan fisik dan non-fisik. Fungsi agregasi WSM akan diperoleh nilai akhir dari setiap alternatif
keputusan, dimana besaran nilai akhir dari setiap alternatif keputusan teresebut dapat digunakan untuk menentukan alternatif rekomendasi kebijakan.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat potensial bagi pembangunan suatu daerah, seperti halnya Kecamatan Muncar yang memiliki
nilai tangkapan produksi yang tinggi akan sumberdaya perikanannya. Namun, dengan berjalannya waktu, produksi perikanan tangkap di Kecamatan Muncar
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan adanya tekanan dari lingkungan berupa pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap yang mengalami tangkapan berlebih,