Ketersediaan waktu Studi Fenomenologi : Karakteristik Caring Dosen Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Swasta Kota Medan

Kedekatan dosen dengan mahasiswanya juga tergambar saat dosen dilibatkan dalam momen pribadi mahasiswa seperti kutipan pernyataan seorang partisipan berikut ini: “saya dekat sama mahasiswa sampai–sampai ulang tahun mereka pun saya dilibatkan, bu minta ijin ya bu teman kami ada yang ulang tahun nanti ibu juga ada berperan disitu.” [P6, L327-329] Kedekatan dosen kepada mahasiswa tergambar dari pernyataan dua partisipan bahwa tidak akan malu mengakui apabila pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa belum diketahui dan belum dapat dijawab, seperti kutipan pernyataan dibawah ini: “Jadi kalau misalnya ada jawabannya kita jawab tapi kalau memang tidak bisa ya kita lemparkan kita kembalikan diskusi, kita bilang aja belum pernah dengar, nanti saya coba baca kembali baru nanti bisa saya kasih jawabannya seperti itu.” [P8, L133-136] Kedekatan seorang dosen dengan mahasiswanya tetap secara profesional atau ada batasannya. Pernyataan tersebut sesuai dengan kutipan salah satu partisipan berikut ini: “Kedekatannya, kita juga tetap membatasi diri siapa kita siapa mereka, itu tetap ada namun kita tetap melayani mereka sesuai dengan kebutuhan…semuanya teman, tapi curhatnya kearah pendidikan bukan curhat pacarmu siapa, enggak, gak seperti itu, kita orientasi kiblat kita adalah pendidikan dia…biasanya kita korek kita dekati, pendekatan– pendekatan personal, kan gitu, udah beberapa saat dia tau kita mau perhatikan dia, mau cerita biasanya itu, masalah keluarga atau masalah pacarnya tapi kadang–kadang kita gak telusuri sampai terlalu dalam.” [P9, L160-181]

4. Ketersediaan waktu

Ketersediaan waktu merupakan faktor penting untuk memelihara hubungan timbal balik dosen-mahasiswa, seorang partisipan mengatakan menyediakan waktu selama 24 jam untuk melayani kebutuhan mahasiswa Universitas Sumatera Utara walaupun hanya melalui alat komunikasi seperti telepon dan SMS. Pernyataan ini sesuai dengan kutipan partisipan berikut ini: “saya hp itu tetap aktif 24 jam artinya kalau mahasiswa butuh sesuatu pun malam pun kalau misalnya ada,masih bisa,kalau saya dengar ada telepon saya akan layani,kalau mereka butuh sesuatu yang bisa ditolong akan saya tolong.” [P1, L183-186] Pernyataan diatas didukung oleh partisipan lainnya yang mengungkapkan akan meluangkan waktu bila mahasiswa membutuhkannya dan bersedia dihubungi melalui telepon walaupun diluar jam kerja, yaitu: “saya lowongkan waktu saya itu ya saya ladeni dulu dia,memang saya bilang kenapa gak dari tadi, mungkin dia dengan alasannya yang tepat disampaikannya ya saya tetap terima dialah kalau memang masalahnya masih bisa saya tangani segera ya saya tangani jadi saya rasa itu aja bahwasaya tidak ada jarak dengan mahasiswa mau dimana pun mau kapanpun dia butuh saya, kadang–kadang malam–malampun dia menelpon saya, menanyakan ibu besok masuk gak? saya terima aja teleponnya gitu, jadi sama saya gak ada istilah gak boleh menelepon jam segini karena menurut saya namanya jugamanusia dia mungkin ada keperluan gitu kan.” [P4, L440-450] Menyediakan waktu untuk melayani dan berdiskusi atau mengatur jadwal bimbingan mahasiswa juga diungkapkan oleh dua orang partisipan berikut ini: “kita itu juga pelayanan kan mahasiswa itu walaupun dia mahasiswa kita juga perlu melayani kalau dia sudah datang kita kebetulan ada ya apa salahnya kita layani seperti itu misalnya dilayani dia mau konsul ya kita terima kalaupun mungkin apa ya kita apakan karna mungkin dia sudah jauh datang untuk konsul.” [P1, L626-630] Pernyataan diatas juga didukung oleh partisipan lainnya yang mengatakan akan melayani mahasiswa yang menanyakan kesediannya untuk membimbing walaupun melalui telepon, yaitu: “bu, saya boleh bimbingan pukul sekian? kita lihat jadwal kita, oke boleh silahkan datang, kalau tidak maaf ya, saya ada kerja untuk jam sekian, nanti kamu datang lebih cepat boleh atau tidak? begitu.”sambil memerankan adegan menerima telepon [P9, L402-404] Universitas Sumatera Utara

5. Menggunakan metode sistematis dalam penyelesaian masalah