Desain dan konstruksi Desain dan Konstruksi Perangkap Lipat

ukuran perangkap, sehingga tetap menunjang performa lipatan perangkap ketika dibuka atau ditutup ketika dioperasikan.

4.6.3 Desain dan konstruksi

Desain dan konstruksi perangkap lipat yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada standar perangkap lipat yang digunakan oleh nelayan konvensional yang berbentuk kotak berukuran 48 x 32 x 18 cm tanpa celah pelolosan dan terdiri dari dua pintu masuk. Bentuk perangkap lipat yang dipakai terdiri dari 2 tipe yaitu; perangkap lipat dengan ukuran 70 x 50 x 35 cm tanpa celah pelolosan dan perangkap lipat dengan ukuran yang sama namun dilengkapi dengan celah pelolosan ukuran 4 x 6 cm dan 5 x 7 cm serta ruang pelolosan di kedua sisi kiri dan kanan Gambar 10. Konstruksi perangkap lipat ujicoba dengan ukuran ini didasarkan pada pengamatan awal di laboratorium, ketika lebih dari satu individu kepiting diletakkan di dalam aquarium 50 x 40 x 50 cm, kepiting cenderung untuk bergerak saling menjauh untuk mencari daerah berdiamnya masing-masing biasanya pada sudut-sudut aquarium, jika ruangan yang tersedia lebih kecil dan jumlah individu dalam aquarium banyak mereka akan berkompetisi untuk memperebutkan wilayah, yang kalah biasanya akan menghindari wilayah yang menang. Tingkah laku kepiting ketika berada dalam aquarium ini dianalogikan sebagai tingkah laku kepiting didalam perangkap, untuk itu perangkap di desain dengan ukuran yang lebih besar. Ini dimaksudkan untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan ruang dan untuk mengurangi kejenuhan ketika lebih dari satu individu kepiting berada dalam perangkap. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, perangkap lipat nelayan yang memiliki dimensi yang lebih kecil, umumnya menangkap 1 individu kepiting bakau dan paling banyak 2 individu kepiting bakau, inipun jarang terjadi. Pengamatan lapangan juga menunjukkan bahwa individu kepiting yang tertangkap dengan perangkap lipat nelayan cenderung berusaha untuk meloloskan diri dari dalam perangkap, ini terlihat dengan rusaknyaterputusnya benang-benang jaring akibat dicapit oleh kepiting. Menurut nelayan, apabila waktu perendaman lebih lama dari biasanya, kepiting yang telah masuk dalam perangkap dapat meloloskan diri keluar dari perangkap tersebut, hal ini sering terjadi dimana perangkap lipat yang ketika diletakkan masih bagus, tetapi ketika diangkat sudah jebol atau benang jaringnya sudah terputus dan berlubang, biasanya kerusakan terjadi pada bagian dinding lintasan pintu masuk dan bagian dinding samping perangkap. Hal ini terjadi selain dari ukuran benang yang kecil dan daya tahannya kurang baik, ruang dalam perangkap tidak terlalu luas juga mungkin menyebabkan stress terhadap organisme yang berada dalam perangkap, sehingga organisme tersebut berusaha untuk keluar atau meloloskan diri. Munro 1974 diacu dalam Miller 1990 membuat hipotesis bahwa organisme yang tertangkap pada perangkap yang berukuran kecil memiliki peluang yang besar untuk keluar. Hipotesis tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh Miller 1978 diacu dalam Miller 1990 yang menyebutkan bahwa Cancer crab yang ditempatkan dalam perangkap berukuran kecil lebih banyak yang meloloskan diri dibandingkan dengan perangkap yang besar. Posisi kepiting yang tertangkap oleh perangkap yang berukuran besar biasanya menyebar, sehingga tidak menimbulkan perkelahian. Miller 1990 mendapatkan bahwa Spider crab Chionoecetes opilio yang berada didalam bubu yang berukuran besar akan menempati satu posisi tertentu dan tidak melakukan suatu gerakan.Volume perangkap yang semakin besar menyebabkan jumlah tangkapan semakin banyak Miller, 1990. Ukuran perangkap yang besar juga mengurangi terjadinya gear saturation yaitu kondisi dimana peluang kepiting untuk masuk menjadi kecil ketika terjadi peningkatan jumlah individu di dalam perangkap. Menurut Salthaug 2002, efisiensi hasil tangkapan relatif tergantung pada peluang masuknya kepiting ke dalam perangkap dan peluang masuknya kepiting ke dalam perangkap tergantung pada jumlah dari kepiting yang sudah berada dalam perangkap. Konstruksi perangkap lipat yang dilengkapi dengan celah pelolosan dan ruang pelolosan escape chamber yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Gambar 8. Gambar 10 Konstruksi perangkap lipat yang dilengkapi dengan celah pelolosan dan ruang pelolosan escape chamber yang digunakan dalam penelitian. Konstruksi perangkap didesain berdasarkan hasil uji di laboratorium. Selanjutnya digunakan dalam ujicoba penangkapan kepiting bakau di daearah penangkapan nelayan. Pada ujicoba langsung dilapangan, perangkap lipat yang dilengkapai dengan ruang pelolosan pada kedua sisi samping perangkap berfungsi untuk menampung hasil tangkapan yang meloloskan diri melalui celah pelolosan agar dapat diketahui jumlah dan ukuran kepiting yang tertangkap dan juga jumlah dan ukuran spesies non target lainnya. Jumlah, jenis dan ukuran yang tertangkap pada perangkap lipat ini akan dibandingkan dengan perangkap yang tidak memiliki celah pelolosan Gambar 11. 70 cm 50 cm 35 cm 20 cm 20 cm 90 cm Ket : garis warna hitam adalah tambahan ruang pelolosan Celah pelolosan Gambar 11 Konstruksi perangkap lipat yang tidak dilengkapi celah pelolosan yang digunakan dalam penelitian.

4.6 Komposisi Hasil Tangkapan Total