kepiting dewasa sering dirujuk sebagai kepiting pada tingkat pasca larva. Dari tingkat megalopa ke tingkat muda diperlukan 11-12 hari Motoh, 1977. Kepiting
bakau, menurut Afrianto dan Liviawaty 1972, dapat dikatakan dewasa pada umur 12 -14 bulan dan dapat memijah.
2.1.6 Makanan dan kebiasaan makan
Arriola 1940 dan Mossa et al 1985 dalam Mulya 2000, menyatakan bahwa kepiting bakau adalah organisme pemakan segala bangkai omnivorous-
scavenger dan pemakan sesame jenis canibal. Menurut Pagctipunan 1972, Hill 1976 dalam Mulya 2000, kepiting
bakau dewasa juga pemakan organisme benthos dan organisme yang bergerak lambat, seperti bivalvia, kepiting kecil, kumang, cacing dan jenis-jenis gastropoda
dan crustacean. Kepiting bakau yang hidup di sekitar hutan bakau memakan akar- akar pohon bakau pneumatophore.
Perairan di sekitar hutan bakau sangat cocok untuk kehidupan kepiting karena sumber makanannya seperti benthos dan serasah cukup tersedia Hill, 1976
dalam Mulya, 2000. Pendapat ini didukung oleh Moosa et al, 1985 yang menyatakan kepiting bakau merupakan organisme bentik pemakan serasah
dimana habitatnya adalah perairan intertidal dekat hutan bakau yang bersubstrat Lumpur.
Biasanya kepiting bakau lebih besar dan menyerang kepiting yang lebih kecil dengan merusak umbai-umbai kemudian merusak karapas menjadi
potongan-potongan. Selanjutnya, kepiting bakau mengambil bagian-bagian yang lunak dari mangsanya untuk dimakan. Tangan dan capit kepiting yang besar
memungkinkannya menerang musuh dengan ganas atau merobek makanannya. Sobekan-sobekan makanan tersebut dibawa ke mulut dengan menggunakan
kedua capitnya Ariola, 1940 dalam Moosa et al, 1985. Waktu makan kepiting bakau tidak beraturan, tetapi lebih efektif pada malam hari dibandingkan dengan
siang hari sehingga kepiting bakau digolongkan sebagai hewan nocturnal yang aktif pada malam hari.
Berdasarkan hasil penelitian Almada 2001, menjelaskan bahwa waktu makan kepiting bakau cenderung pada malam hari yaitu sekitar pukul 18.00 –
06.00 WIB. Waktu makan yang dominan pada selang waktu 18.00 – 24.00 WIB, yang diindikasikan dengan presentase berat pakan yang dikonsumsi pada selang
waktu tersebut.
2.1.7 Ketergantungan kepiting bakau pada ekosistem mangrove