Perumusan Masalah Perfomance of Collapsible Crab Traps in Mayangan and Legonwetan, Subang, West Java

Perangkap lipat yang digunakan oleh nelayan Indonesia khususnya nelayan di daerah Indramayu, Subang dan Cirebon merupakan hasil introduksi dari Taiwan sehingga oleh nelayan setempat sering disebut badong Taiwan dengan ukuran panjang p x lebar l x tinggi t = 70 cm x 51 cm x 38 cm. Perangkap ini mulai diperkenalkan pertama kali sejak tahun 2001 oleh nelayan andon nelayan Cirebon yang bermukim di Jakarta atau ikut kapal nelayan asing. Nelayan tersebut kemudian mencoba membuat duplikat dari perangkap lipat dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih sederhana yaitu berukuran p x l x t = 52 cm x 33 cm x 20 cm, sedangkan yang berukuran kecil mempunyai ukuran p x l x t = 44 cm x 28 cm x 15 cm Gardenia, 2006. Desain dan konstruksinya tidak berubah dan digunakan untuk menangkap segala jenis organisme air, baik ikan, keong maupun kepiting. Padahal untuk memaksimalkan jumlah tangkapan, maka perangkap lipat harus diperbaiki dan rancangbangunnya disesuaikan dengan organisme yang menjadi tujuan penangkapan. Ini tidak terkecuali untuk perangkap lipat yang ditujukan untuk menangkap kepiting bakau. Beberapa penelitian merekomendasikan bahwa fokus penelitian terhadap modifikasi perangkap dapat mereduksi tertangkapnya organisme yang belum layak tangkap untuk memperbaiki dan mempertahankan keberlanjutan stok Grant, 2003; DFO, 2005; FRCC, 2005 yang diacu dalam Winger and Walsh, 2007. Ada beberapa pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi hasil tangkapan kepiting belum dewasa pada perangkap, seperti pemasangan celah pelolosan, peningkatan ukuran mata jaring, modifikasi bentuk mesh mata jaring, penyesuaian bentuk perangkap atau desain pintu masuk Boutson et al., 2008.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, perangkap kepiting seharusnya hanya digunakan untuk menangkap kepiting. Kenyataannya tidak sedikit hasil tangkapan sampingan yang didapatkan ketika perangkap ini dioperasikan. Agar perangkap dapat berfungsi maksimal, maka rancangbangun perangkap harus diperbaiki dan disesuaikan dengan organisme tangkapan kepiting bakau Scylla spp. Perangkap kepiting yang dipakai dalam penelitian ini adalah perangkap lipat berbentuk persegi yang disadur dari penelitian-penelitian terdahulu. Beberapa bagian perangkap harus dimodifikasi untuk bisa digunakan oleh nelayan dengan mengedepankan konsep konservasi. Bagian perangkap yang harus diperbaiki adalah sudut kemiringan lintasan pintu masuk perangkap, jenis bahan pada lintasan pintu masuk dan konstruksi celah pelolosan. Rancang bangun perangkap lipat yang baru, diharapkan dapat menangkap kepiting bakau berukuran layak tangkap atau kepiting yang telah matang gonad dalam jumlah banyak. Pengujian terhadap rancang bangun perangkap lipat – disesuaikan dengan tingkah laku kepiting bakau Scylla spp -- dilakukan di laboratorium. Ini dimaksudkan agar perbaikan setiap bagian perangkap dapat teramati dengan lebih teliti. Adapun pengujian terhadap perangkap yang telah diperbaiki dilakukan langsung di lapang. Untuk lebih memahami perumusan masalah tersebut, dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Diagram alir pendekatan masalah Analisis selektivitas Analisis RAL Faktorial Rekomendasi konstruksi perangkap lipat yang selektif terhadap jenis dan ukuran hasil tangkapan Sudut kemiringan: 30° dan 40° Celah pelolosan: 4 x 6 cm dan 5 x 7 cm Celah pelolosan dan tanpa celah pelolosan Perangkap lipat Selektif terhadap ukuran kepiting bakau layak tangkap, CW: ≥ 8 cm Selektif terhadap jenis: 1. Mengurangi jumlah kepiting bakau tidak layak tangkap 2. Mengurangi jumlah tangkapan sampingan Permasalahan Perbaikan konstruksi perangkap lipat

1.3 Hipotesis