Efisiensi dan produktivitas perangkap Rancangan percobaan Analisis selektivitas perangkap

3.4 Metode Analisa Data

3.4.1 Efisiensi dan produktivitas perangkap

Efisiensi hasil tangkapan perangkap lipat dengan perlakuan terhadap sudut kemiringan pintu masuk yang berbeda, tanpa atau dengan celah pelolosan dianalisis dengan analisis varians ANOVA Jirapunpipat, 2008. Data dianalisis menggunakan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS Statistical Produk and Servicer Solutions versi 17.

3.4.2 Rancangan percobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan uji faktorial, terdiri atas dua faktor, yaitu faktor pertama A = sudut kemiringan dinding dengan 2 taraf 30 o , 40 o , faktor kedua B adalah jenis perangkap dengan 2 taraf, perangkap tanpa celah pelolosan dan dengan celah pelolosan. Jadi faktor A dengan 2 taraf sebanyak a = 2; faktor B dengan taraf sebanyak b = 2. Maka dalam setiap kombinasi perlakuan terdapat n buah unit eksperimen pengamatan, maka model linear matematik yang tepat untuk rancangan faktorial a × b, menurut Sudjana 1985, adalah : Keterangan : Yijk : Hasil tangkapan pada taraf ke-i faktor A, taraf ke-j faktor B, dan taraf Ulangan ke-k yang terdapat pada pengamatanunit perlakuan ke-n; µ : Efek rata-rata yang sebenarnya nilai konstan; Ai : Efek sebenarnya dari taraf ke-i faktor A; Bj : Efek sebenarnya dari taraf ke-j faktor B; ABij : Komponen interaksi dari faktor A dan B eijk : Efek sebenarnya unit eksperimen ke-i disebabkan oleh kombinasi perlakuan ijk; i : 1, 2, a ; taraf sudut kemiringan; dan j : 1, 2, b ; celah pelolosan; k : 1, 2, n = r Yijk = µ + Ai + Bj + ABij + eijk.

3.4.3 Analisis selektivitas perangkap

Selektivitas alat tangkap adalah kemampuan alat tangkap untuk mengurangi atau menyeleksi hasil tangkapan dari ukuran yang tidak diinginkan dan hasil tangkapan yang tidak ditargetkan. Pengukuran selektivitas perangkap kepiting bakau yang digunakan adalah metode tidak langsung yang dilakukan dengan menggunakan metode celah pelolosan. Celah pelolosan terbuat dari bahan plastik sold dengan ukuran p x l 4 cm x 6 cm dan 5 cm x 7 cm. Analisis selektivitasnya menggunakan pendekatan model logistik. Panjang 50 yang tertangkap dari kepiting bakau L 50 diestimasi dari panjang karapas CL kepiting yang tertangkap. Fungsi logistik digunakan untuk memperoleh kurva selektivitas penangkapan Holt, 1963 yang diacu dalam Jirapunpipat 2008 : S L = 1 1 – e a-bL Dimana : S L = presentase akumulatif kelas panjang karapas L = nilai tengah kelas panjang karapas a dan b adalah parameter yang menentukan kurva selektivitas Panjang karapas ketika tertangkap 50 CL 50 dari kepiting bakau dihitung dari : CL 50 = ab Ukuran rata-rata ketika pertama kali matang gonad seringkali digunakan sebgai ukuran legal untuk penangkapan spesies decapoda Hilborn dan Walters, 1992 dan ukuran ketika pertama kali matang gonad kepiting bakau Scylla spp dalam penelitian ini diestimasi berdasarkan lebar karapas jarak horisontal antara ujung-ujung dari anterolateral kesembilan. Oleh karena itu CL 50 ditransformasikan ke CW 50 menggunakan persamaan regresi linear : CW = a + b x CL. Sebagai akibat pertumbuhan hewan dalam tingkat yang sama pada semua dimensi linier, lebar dan berat adalah proporsional satu sama lain King, 1995. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Geografis dan Administrasi Kabupaten Subang