1. Pengujian dua arah Buatlah H
dan H
1
dalam uraian kalimat. Ho μ
1
= μ
2
Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap HPP dan harga jual menurut perusahaan dengan menurut metode JOB ORDER
COSTING Hi μ
1
= μ
2
ada perbedaan yang signifikan terhadap HPP dan harga jual menurut perusahaan dengan menurut metode JOB ORDER COSTING
2. Mencari t hitung. Rumus :
.......................................................................................................................... 4
2 ............................................................................................................................... 5
dimana : x
1
= Rataan nilai biaya standar x
2
= Rataan nilai biaya aktual realisasi n
1
= Jumlah laporan biaya standar n
2
= Jumlah laporan biaya aktual realisasi x
1
= Biaya standar x
2
= Biaya aktual realisasi S
1
= Simpangan baku x
1
biaya standar S
2
= Simpangan baku x
2
biaya aktual entukan terlebih dahulu taraf signifikan α kemudian dicarit tabel dengan
ketentuan df = n
– 2 araf nyata yang digunakan yaitu α = 5 4. Tentukan kriteria pengujian.
Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika t hitung t tabel maka H
ditolak dan H
1
diterima. 5. Bandingkan antara t hitung dengan t tabel dan gambar posisinya.
6. Buatlah kesimpulan dan saran. =
x − x S +
S= S² -S²
+
3.4.4 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif memberikan uraian atau menjelaskantentang penyebab terjadinya perbedaan antara metode menurut perusahaan dengan metode Job
Order Costing . Selain itu, analisis deskriptifmemberikan penjelasan tentang tindakan
korektif yang
harusdilakukan untuk
memperbaiki metode
yangdigunakan untuk menghindariterjadinya perbedaan yang di masa yang akan datang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Berawal dari berdirinya sebuah cafe di Hotel Salak yang namanya Den Haag Café yang menjual kue-kue khas Belanda antara lain Indische Pastei Pastel
Tutup, Macaroni Schotel Macaroni Panggang, Klappertaart, Hollandsche Kroketten, Spekkoek, Ontbijtkoek, Pannenkoeken, Oliebollen, Bitterballen
Poffertjes. Setelah beberapa bulan berjalan, terlihat ketiga penganan paling diminati pelanggan adalah Indische Pastei Pastel Tutup, Macaroni Schotel
Macaroni Panggang, Klappertaart, kemudian dicarikanlah nama dari gabungan ketiga penganan tersebut untuk lebih dipopulerkan dan tercetuslah nama Triple
Combo yang mulai dipergunakan pada awal bulan Juli 2007 Dalam
memperkenalkan Triple
Combo, dilakukan
terobosan pemasarannya melalui apa yang dikenal dengan nama “Pengasong” dan untuk
meningkatkan derajat pengasong, mereka tidak disebut pengasong tetapi Micro Enterpreneur ME. Mereka dibekali rompi serta topi yang bertuliskan Triple
Combo lengkap dengan nama-nama produknya serta 3 lapis keranjang tenteng untuk mengisi ketiga macam penganan tadi.
Dari para ME tersebut, produk Triple Combo mulai dikenal oleh masyarakat dan berkembang cukup pesat sehingga yang pada awalnya tempat
produksinya gabung dengan dapur Hotel Salak, tetapi karena sudah tidak memadai lagi maka mulai pertengahan tahun 2008, Hotel Salak menyewa sebuah
rumah di Jalan Pangrango 8 untuk dijadikan tempat produksi sekaligus gerai untuk menjual.
Untuk memberikan pilihan pada para pelanggan, hingga kini telah tercipta lebih dari 10 macam rasa Klappertart sebagai produk yang paling unggul.
Aneka rasa Klappertart tersebut yaitu : Original, Strawberry, Blueberry, Coklat, Pandan, Tape 3 macam tape, Keju, Triple Cheese 3 macam keju,
Cookie n Cream, Fruits n Nuts, Tutti Frutti, Ogura, Mint, Green Tea, Low Calorie, Klappertart Cake dengan Tape Singkong, Klappertaart Panggang dan
Klappertart Combo.