Pengertian Biaya Standar Tujuan Penetapan Biaya Standar

memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan “prinsip kelainan” Exception principle. Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan yang meyimpang dari keadaan yang seharusnya, manajemen dilengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Mulyadi 2006 Biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya standar digunakan untuk : a Menetapkan anggaran b Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi. c Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan keuangan. d Membebankan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. e Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.

2.7. Job Order Costing System

Job order costing system merupakan sistem kalkulasi biaya berdasarkan pesanan dimana biaya yang dikumpulkan akan dibebankan ke unit produksi. Kunci dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah biaya suatu pekerjaan berbeda dari pekerjaan lainnya, dan harus tetap ditelusuri secara terpisah. a Pengertian Job Order Costing System Yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Metode ini paling tepat diterapkan bila jenis bahan dan cara pelaksanaannya berbeda. Dengan demikian setiap produk biasanya dibuat menurut spesifikasi pesanan pembeli, sedangkan harga yang ditawarkan erat kaitannya dengan biaya yang ditaksir. b Karakteristik Sistem Harga Pokok Pesanan 1. Kegiatan produksi dilakukan atas dasar pesanan sehingga bentuk barang atau produk tergantung pemesan. Produksi terputus-putus, tergantung ada tidaknya pesanan yang diterima 2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan sehingga perhitungan, total biaya produksi dihitung pada saat pesanan selesai. Biaya per unit adalah dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan. 3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat kartu biaya 4. produksi job order cost sheet yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat informasi umum seperti nama pemesan, jumlah dipesan, tanggal pesanan, dn sebagainya, informasi biaya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik 5. Setelah pesanan selesai dikerjakan biasanya produk selesai langsung diserahkan. Supaya sistem ini dapat berjalan dengan baik, setiap pekerjaan harus dapat diidentifikasikan secara fisik dan dipisahkan biayanya. Setiap pesanan atau pesanan kelompok bacht diberikan nomor tersendiri. Dalam job order costing masing-masing pesanan dibuatkan satu kartu pesanan yang dinamakan dengan Job order cost sheet, yang berisikan, nama pemesan, kualifikasi dan jumlah produk yang dipesan, waktu, jumlah biaya yang diperhitungkan dan harga jual yang ditetapkan. Seperti Tabel 2 berikut: Tabel 2. Contoh Job Cost Sheet Sumber : Nurbani, Ani. 2007 PT X No Pesanan : Pemesan : Tgl pesanan : Nama Barang : Tgl pengerjaan : Spesifikasi : Tgl selesai : Jumlah : Tgl pengiriman : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik tgl jam Tarif jml tgl Jam tarif Jml tgl jam tarif jml x x x Biaya Bahan Baku Rp xx Harga jual Rp xx Biaya TKL xx HPP xx Biaya overhead xx Laba Kotor xx Biaya produksi Rp xx