Tahapan Produksi Dan Arus Biaya Manufaktur Sistem Pengumpulan Biaya

hal seperti produk , mesin, proses atau jasa tertentu yang disebut cost pool,yaitu kelompok item biaya merupakan salah satu informasi yang sangat dibutuhkan oleh manajer.untuk menghitung biaya atas produk, perusahaan harus menggunakan sistem perhitungan biaya atau costing system yang tepat. Hilton, Maher dan Selto 2003 mendefinisikan product costing system sebagai berikut : “A product costing system, which accumulates the cost of production process and assign them to the product or service that constitutethe organization’s output”. Menurut Horngren, 2010 dalam mengitung biaya atas sebuah objek biaya, pada umumnya, ada dua tahap yang harus dilalui yaitu cost acumulation dan cost assignment. Akumulasi biaya adalah proses mengumpulkan data biaya dan menggunakan sistem akuntansi, sedangkan cost assignment atau penentuan biaya, merupakan proses yang meliputi : 1. Menelusuri akumulasi biaya ang memiliki hubungan langsung kepada objek biaya. 2. Mengalokasikan akumulasi biaya yang memiliki hubungan tidak langsung dengan obyek biaya. Secara umum, sistem pembiayaan terdiri dari job order costing dan process costing. Alternatif sistem perhitungan biaya ini dapat digunakan perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik dari perusahaan. a Pembiayaan berdasarkan pesanan Job Order Costing Job order costing merupakan sistem perhitungan biaya yang memperlakukan tiap pekerjaan atau pesanan sebagai sebuah output dan mengalokasikan biayanya ke masing-masing pesanan sesuai dengan sumber daya yang digunakan. Seperti yang ditunjukan pada Gambar 3 berikut ini: Gambar 3. Alur produksi Job Order Costing sumber: Hilton,Maher, dan Selto. 2003 Job 100 Job 101 Job 102 Finished Goods COGS Direct Material Direct Labor FOH Hal serupa diungkapkan oleh Supriyono 2000, metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak. b Pembiayaan berdasarkan proses Process costing Process costing memperlakukan semua nit produksi pada periode tertentu sebagai output yang akan dihitung biayanya dan tidak memisahkan dan melakukan pencatatan biaya untuk tiap unit yang diproduksi tersebut. Sistem perhitungan biaya ini dapat digunakan perusahaan untuk perusahaan yang melakukan produksi massal. Seperti yang ditunjukan pada Gambar 4. Gambar 4. Alur produksi dan Process Costing sumber: Hilton,Maher, dan Selto. 2003

2.4. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, dimana perusahaan industri sebagai modal utamanya, terdapat beberapa metode perhitungan harga pokok yaitu metode full costing, metode variable costing, dan ABC System. Perbedaan pokok diantara metode full costing dan variable costing adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang bersifat tetap. Adanya perbedaan perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap ini akan mempunyai pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produk dan penyajian laporan rugi-laba. Direct Material Direct Labor FOH Process A Process B Process C Finished Goods COGS Menurut Mulyadi 1999, metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Perbedaan unsur biaya dalam pendekatan full costing, variabel costing, dan ABC System dapat diuraikan sebagai berikut : a Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi , yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian harga pokok produksi dengan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langusung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap ditambah dengan biaya non produksi biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum. b Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langung dan biaya overhead pabrik variabel c Activity Based Costing System ABC System Metode perhitungan harga pokok produksi yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi yang cermat bagi kepentingan manajemen, dengan digunakan untuk menghasilkan produk. Jika full costing dan variabel costing menitikberatkan penentuan harga pokok produksi hanya pada faseproduksi saja, ABC System menitikberatkan pada penentuan harga pokok produksi disemua fase pembuatan produk, sejak fase desain dan pengembangan produk sampai dengan penyerahan produk ke konsumen. Perbedaan penggunaan metode ABC System disebabkan oleh pengalokasian biaya overhead pabrik ke setiap produk berdasarkan 3 pemicu biaya yaitu unit, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung, sedangkan untuk full costing dan variabel costing hanya memakai unit untuk produksi sebagai pemicu biaya. ABC System ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang telah menggunakan teknologi maju dalam pembuatan produknya guna menghadapi persaingan global.