Peranan Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya

2.1.2 Konsep Dasar Biaya

Langkah awal yang penting dalam memperlajari Akuntansi Biaya adalah dengan memahami pengertian biaya itu sendiri. Selain itu, Akuntan manajemen secara terus menerus menghadapi keputusan terkait dengan alokasi sumber daya seperti misalnya akan membeli mesin cetakan roti atau mempekerjakan karyawan baru. Pendekatan biaya manfaat cost benefit approach seharusnya digunakan untuk membuat keputusan tersebut. Sumber daya hanya boleh dikeluarkan jika diperkirakan akan mampu mencapai tujuan perusahaan dengan lebih baik. Biaya dan manfaat yang diharapkan itu mungkin tidak mudah dihitung.

2.1.3 Pengertian Biaya

Para akuntan mendefinisikan biaya cost sebagai sumber daya yang di mana tidak satupun dari biaya- biaya tersebut dilaporkan dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya aktual actual cost adalah yang terjadi biaya historis, yang dibedakan dari biaya yang dianggarkan bugdeted cost yang merupakan biaya yang diprediksi. Istilah biaya lebih spesifik lagi bila deskripsinya dimodifikasi menjadi biaya langsung, biaya utama, biaya konversi, biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variabel, biaya terkendali, biaya produk, biaya periode, biaya bersama joint cost , biaya estimasi, biaya standar, biaya tertanam sunk cost atau biaya tunai. Seringkali istilah biaya digunakan dalam pengertian yang sama dengan beban, untuk itu perlu ditegaskan perbedaan antara biaya dan beban. Carter 2006, mendefinisikan beban sebagai : “Outflow of good or service, which is matched with revenue or determine income”. Setiap beban merupakan biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Karena setiap penbelian aktiva adalah biaya maka belum menjadi beban jika biaya belum berkontibusi terhadap pendapatan, jika biaya sudah berkontribusi terhadap pendapatan maka biaya terebut dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi. Setiap biaya dicatat dan diakumulasikan saat manajemen membebankan biaya ke persediaan, menyiapkan laporan, merencanakan dan mengendalikan biaya, membuat perencanaa dan keputusan strategis dalam laporan keuangan eksternal.

2.1.4 Klasifikasi Biaya

Beberapa biaya jumlah totalnya bervariasi secara langsung terhdap perubahan dalam aktivitas, sedangkan biaya yang lain tidak terpengaruh. Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Menurut Carter dan Usry 2006 klasifikasi yang paling umum digunakan berdasarkan pada hubungan biaya dengan berikut ini : a Produk Satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa b Volume produksi 1. Departemen, proses, pusat biaya, atau sub divisi lain dari manufaktur 2. Periode akuntansi 3. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi. Setiap manajemen akan membuat suatu klasifikasi yang berbeda, tergantung tujuan yang akan dicapai oleh manajemen yang bersangkutan. Menurut Mulyadi 2005, Biaya digolongkan sebagai berikut; a Berdasarkan Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut biaya telepon. b Berdasarkan Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1. Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. 2. Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel dan lain-lain. 3. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia.