Uji Hipotesis Harga Pokok Produksi

Dengan demikian, digunakan t untuk asumsi varians di populasi sama Equal variance assumed Hasil dari uji t seperti yang terlampir di Lampiran 5, untuk harga pokok produksi berdasarkan pesanan di Triple Combo diperoleh t hitung 2,021 dan t tabel sebesar 1.655 dengan taraf signifik an α yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan df 142. Hasil dari uji t menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel, maka H ditolak, sehingga harga pokok produksi menurut perusahaan dengan harga pokok produksi menurut perhitungan dengan metode Job Order Costing terjadi perbedaan yang signifikan.

4.5.2 Uji Hipotesis Harga Jual

Sebelum mengambil keputusan uji hipotesis, terlebih dahulu lihat hasil dari evene’s test untuk melihat homogenitas varians. Untuk uji hipotesis homogenitas varians : H δ 1 2 = δ 1 2 varians di populasi yang sama H 1 δ 1 2 ≠ δ 1 2 varians di populasi yang tidak sama Dari hasil analisis uji homogenitas terlihat bahwa nilai p = 0,083. Nilai ini lebih besar dari nilai α = 0,05. erarti H diterima varians di populasi sama. Dengan demikian, digunakan t untuk asumsi varians di populasi sama Equal variance assumed Hasil dari uji t seperti yang terlampir di Lampiran 6, untuk harga jual berdasarkan pesanan di Triple Combo diperoleh t hitung 2,019 dan t tabel sebesar 1.655 dengan tar af signifikan α yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan df 142. Hasil dari uji t menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel, maka H ditolak, sehingga harga pokok produksi rata-rata menurut perusahaan dengan harga pokok produksi rata-rata menurut perhitungan dengan metode Job Order Costing terjadi perbedaan yang signifikan.

4.5.3 Uji Hipotesis Laba

Sebelum mengambil keputusan uji hipotesis, terlebih dahulu lihat hasil dari evene’s test untuk melihat homogenitas varians. Untuk uji hipotesis homogenitas varians : H δ 1 2 = δ 1 2 varians di populasi yang sama H 1 δ 1 2 ≠ δ 1 2 varians di populasi yang tidak sama Dari hasil analisis uji homogenitas terlihat bahwa nilai p = 0,52. Nilai ini lebih besar dari nilai α = 0,05. erarti H diterima varians di populasi sama. Dengan demikian, digunakan t untuk asumsi varians di populasi sama Equal variance assumed Hasil dari uji t seperti yang terlampir di Lampiran 7, untuk laba yang berdasarkan pendapatan dari penjualan dengan pesanan di Triple Combo diperoleh t hitung 4,284 dan t tab el sebesar 1.655 dengan taraf signifikan α yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan df 142. Hasil dari uji t menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel, maka H ditolak, sehingga harga pokok produksi menurut perusahaan dengan harga pokok produksi menurut perhitungan dengan metode Job Order Costing terjadi perbedaan yang signifikan.

4.6. Implikasi Manajerial

Berdasarkan analisis t-test diperoleh bahwa varians yang terjadi dikategorikan terdapat perbedaan yang signifikan dan tidak signifikan. Jika perbedaan yang terjadi tidak signifikan, perusahaan harus tetap melakukan pengawasan dalam proses produksi mulai dari awal hingga akhir produksi. Apalagi terhadap perbedaan yang signifikan, perusahaan harus melakukan perbaikan dalam perhitungan harga pokok produksi sehingga harga jual dan laba yang diakui sesuai dengan laba aktual. Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan harus mampu menerapkan metode pembiayaan yang tepat, agar lebih mudah dalam pengawasan biaya produksi dan tepat dalam penentuan harga jual produknya. Serta perusahaan akan lebih mudah dalam pengambilan keputusan dalam pembiayaan. Jika metode penetapan biaya kurang tepat, akan mempengaruhi harga pokok produksi, harga jual dan laba perusahaan dan akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan.