Menurut Metode Perhitungan Perusahaan Metode perhitungan dengan Job Order Costing

Tabel 4. Biaya bahan baku Klappertart Sumber : Daftar harga bahan baku bulan Juni 2012 data olahan 2012 2. Macaroni Schotel Dalam pembuatan Macaroni Schotel dengan ukuran 1satu resep akan menjadi 10 buah Macaroni Schotel yang dikemas dengan alucup ukuran 60mm x 60 mm atau medium , bahan baku yang dibutuhkan seperti dijelaskan pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Biaya bahan baku Macaroni Schotel Sumber : Daftar harga bahan baku bulan Juni 2012 data olahan 2012 NO. KETERANGAN SATUAN HARGARp Bahan Baku Langsung 1 Kelapa muda 300 gr 8.100 2 Tepung Terigu 50 gr 350 3 Maizena 20 gr 150 4 Tepung custard 50 gr 2.700 5 Blue band margarine 120 gr 2.040 6 Gula Pasir 100 gr 1.100 7 Susu UHT 800 ml 8.500 8 Kismis 20 gr 200 Total biaya bahan baku 23.140 Biaya per item 10 buah 2.314 NO. KETERANGAN SATUAN HARGARp Bahan Baku Langsung 1 Macaroni 200 gr 2060 2 Corned beef 150 gr 7169 3 Susu UHT Indo milk 380 mL 4161 4 Tepung mustard 5 gr 150 5 Blue band margarine 25 gr 700 6 Keju Parut 250 gr 10000 7 Bawang bombay 25 gr 500 Total biaya bahan baku 24.740 Biaya per item 10 buah 2.474 3. Fruit Tarlet Dalam pembuatan Fruit tartlet dengan ukuran 1satu resep akan menjadi 10 buah Fruit tartlet bahan baku yang dibutuhkan seperti dijelaskan pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 6. Biaya bahan baku Fruit Tarlet Sumber : Daftar harga bahan baku bulan Juni 2012 data olahan 2012 4. Biaya bahan baku pembantu Selain bahan baku langsung terdapat pula bahan baku pembantu dalam mengemas produk jadi agar memiliki nilai jual. Bahan baku pembantu yang digunakan yaitu plastik kemasan dengan harga Rp.100,00 per buah, alucup dengan harga Rp.385,00 per buah dengan ukuran 60mm x 60mm serta sendok plastik dengan harga Rp.100,00 per buah. b Biaya tenaga kerja langsung Dalam perhitungan biaya tenaga kerja langsung ditentukan tarif tenaga kerja langsung per jam dengan perhitungan sebagai berikut: Tarif Tenaga kerja langsung : Upah 1 hari 8 jam kerja = Rp 36.000 8 jam = Rp 4.500 jam Untuk perhitungan biaya tenaga kerja langsung ditentukan dari waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk pesanan. NO. KETERANGAN SATUAN HARGARp Bahan Baku Langsung 1 Margarin 400 gr 4150 2 Icing sugar 300 gr 4000 3 Telur 3 butir 3600 4 Tepung terigu 1 kg 6000 5 Apricot 100 gr 2800 6 Strawberry 5 buah 1400 7 Tepung vla 100 gr 3550 Total biaya bahan baku 25.500 Biaya per item 10 buah 2.550 c Biaya overhead pabrik Dalam perhitungan biaya overhead pabrik antara lain biaya listrik, air, telepon dan gas dihitung dengan cara penentuan besar tarif biaya listrik, air, telepon dan gas. Tarif untuk biaya overhead pabrik diperhitungkan sebagai berikut : 1. Biaya air = total biaya air bulan Juni total produksi = Rp1.386.400 11.742 buah = Rp 118 buah 2. Biaya listrik = total biaya listrik bulan Juni total produksi = Rp6.250.500 11.742 buah = Rp 532 buah 3. Biaya telepon = total biaya telepon bulan Juni total produksi = Rp1.692.000 11.742 buah = Rp 144 buah 4. Biaya gas = total biaya gas bulan Juni total produksi = Rp1.227.000 11.742 buah = Rp 104 buah c. Penentuan Margin Laba Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur Keuangan Hotel Salak The Heritage yang merupakan induk perusahaan dari Triple Combo, sesungguhnya perusahaan mengharapkan margin 30 dari harga pokok produksi dari setiap pemesanan. Berikut salah satu contoh perhitungan dengan metode Job Order Costing. Perhitungan untuk masing pemesanan selengkapnya terlampir di Lampiran 4. Dalam perhtungan denga metode Job Order Costing faktor produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Seperti yang terlihat pada Tabel 7 berikut ini : Tabel 7. Contoh Lembar kerja biaya dengan metode JOB ORDER COSTING Sumber : Data pesanan produk bulan Juni 2012 data olahan 2012

4.4. Analisa perhitungan menurut perusahaan dan menurut perhitungan

dengan metode Job Order Costing Perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan total biaya untuk memproduksi pesanan Klappertart 60 buah dengan biaya bahan baku dan bahan baku pembantu sebesar Rp 2.314 per produk, Macaroni Schotel 60 buah dengan biaya bahan baku dan bahan baku pembantu sebesar Rp 2.474 per produk dan fruit tarlet 60 buah dengan biaya bahan baku dan bahan baku pembantu sebesar Rp 2.550 per produk dan total biaya untuk pekerjaan atau pesanan tersevut sebesar Rp.545.580 dengan harga jual untuk pesanan tersebut sebesar Rp.990.000 dan mengakui laba sebesar Rp.444.420 Sedangkan, berdasarkan perhitungan dengan metode Job Order Costing total biaya untuk memproduksi pesanan Klappertart 60 buah, Macaroni Schotel 60 buah dan fruit tarlet 60 buah sebesar Rp 764.402 dan ditambah dengan biaya kirim sebesar Rp 60.000. Dengan Harga Pokok Produksi per unit untuk Klappertart sebesar Rp 3.948, Macaroni Schotel Rp.4.108 dan Fruit tarlet sebesar Rp 4.334. Harga jual untuk pesanan tersebut yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar Rp 990.000 dan laba yang sebenarnya terjadi sebesar Rp 165.598 dari pekerjaan pesanan tersebut. Berarti margin laba yang terjadi adalah 22 dari harga pokok produksi, margin laba 30 yang Pemesan : Apri Wulanbdari Tgl 03-Jun 5 Nama Barang : 1. klappertart 2. mac.schotel 3. Fruit Tartlet Tgl pengirim 04-Jun Spesifikasi : medium Jumlah : 60 pcs produk nama produk BOP bahan BakuRp PlastikRp SendokRp AlucupRp jumlahRp Jam tarifRp Jumlah Pekerja JumlahRp airRp listrikRp TelponRp gasRp JumlahRp Klappertart 2.314 100 100 385 173.940 18.000 7.084 31.939 8.647 6.270 53.941 Mac.Schotel 2.474 100 100 385 183.540 - 7.084 31.939 8.647 6.270 53.941 Fruit tartlet 2.550 100 100 385 188.100 2 4500 2 18.000 7.084 31.939 8.647 6.270 53.941 545.580 36.000 161.822 Biaya Bahan Baku Rp545.580 Harga jual Rp990.000 Biaya TKL xx Rp36.000 Biaya kirim Rp60.000 Biaya overhead Rp161.822 HPP Rp824.402 Biaya Box isi 6 Rp21.000 Biaya produksi Rp764.402 Laba Rp165.598 No pemesanan : Bahan baku bahan baku pembantu BTKL Total 2 4500 2 diharapkan belum terpenuhi. Dari perhitungan yang diakui perusahaan dengan menurut metode Job Order Costing margin yang terjadi sebesar terdapat perbedaan dalam pengakuan biaya dan laba perusahaan.. Perbedaan ini dapat menjelaskan permasalahan manajemen perusahaan dalam penentuan biaya dan laba perusahaan. Permasalahan yang selama ini terjadi manajemen menganggap bahwa biaya dari setiap bahan baku terlalu mahal sehingga laba yang sebenarnya terjadi tidak sesuai dengan perhitungan menurut perusahaan. Langkah yang sudah dilakukan manajemen untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengganti produk yang selama ini digunakan dengan produk lain yang harganya lebih murah. Dampak yang muncul dari keputusan ini adalah kualitas dari setiap produk yang dipesan menjadi menurun.

4.5. Uji hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan yaitu menggunakan uji t t-test dengan bantuan SPSS 15 for Windows. Uji t ini dilakukan untuk menganalisis perbedaan yang terjadi antara Harga pokok produksi menurut perusahaan dengan harga pokok produksi menurut metode Job Order Costing signifikan atau tidak signifikan dan untuk menganalisis perbedaan yang terjadi antara harga jual standar dengan harga jual aktual signifikan atau tidak signifikan. Pengujian ini dilakukan untuk menindaklanjuti fungsi manajemen di Triple Combo sebagai pengendalian dan pengawasan terhadap komponen-komponen biaya produksi. Hasil dari uji t terhadap komponen-komponen biaya produksi dijelaskan sebagai berikut.

4.5.1. Uji Hipotesis Harga Pokok Produksi

Sebelum mengambil keputusan uji hipotesis, terlebih dahulu lihat hasil dari evene’s test untuk melihat homogenitas varians. Untuk uji hipotesis homogenitas varians : H δ 1 2 = δ 1 2 varians di populasi yang sama H 1 δ 1 2 ≠ δ 1 2 varians di populasi yang tidak sama Dari hasil analisis uji homogenitas terlihat bahwa nilai p = 0,068. Nilai ini lebih besar dari nilai α = 0,05. erarti H diterima varians di populasi sama.