39
sebagaimana  proses  pencernaan  protein  sehingga  tidak  akan  terakumulasi  dalam  tubuh.    Aspartam telah  dinyatakan  aman  untuk  digunakan  bagi  penderita  kencing  manis,  wanita  hamil,  wanita
menyusui,  bahkan  anak-anak.    Aspartam  tidak  terbukti  sebagai  penyebab  sakit  kepala,  gangguan penglihatan,  meningkatkan  berat  badan,  kejang  alzhemier,  gangguan  janin,  lupus,  sklerosis  multiple
maupun kanker otak Cahyadi 2006. Siklamat  tersedia  dalam  bentuk  asam  siklamat  asam  siklohesilsulfamat,  C
6
H
13
NO
3
S,  garam natrium  atau  kalsiumnya.    Nama  dagang  dari  natrium  siklamat  adalah  “sodium”  atau  “biang  gula”.
Pemanis ini sangat larut dalam air, stabil terhadap suhu tinggi, nonkalori, dan tidak memberika after taste, namun jika terurai akan menghasilkan siklohesilamina dengan rasa pahit Nelson 2000.  Kadar
maksimum asam siklamat yang diperbolehkan pada pangan dan minuman berkalori rendah serta untuk penderita  diabetes  mellitus  menurut  peraturan  Menteri  Kesehatan  RI  No.722MenkesPerIX88
adalah 3 gkg bahan pangan dan minuman. FDA  mengeluarkan  siklamat  dari  daftar  GRAS,  karena  menyebabkan  tumor  kandung  kemih
pada  tikus,  namun  beberapa  penelitian  lain  menunjukkan  bahwa  siklamat  tidak  bersifat  karsinogen Weihrauch  Diehl  2004.    Siklamat  dapat  menurunkan  kandungan  vitamin  B1,  vitamin  C,  dan  asam
amino esensial.  Nilai ADI siklamat 0-11 mgkg bobot badan JECFA 2005b. Siklamat  dalam  penggunaannya  seringkali  dikombinasikan  dengan  pemanis  lain.    Siklamat
memiliki rasa yang enakdan mampu menutupi rasa pahit yang tidak dikehendaki.  Pemanis ini stabil dalam kisaran temperatur dan pH yang luas.  Siklamat memiliki intensitas kemanisan sebesar 30-140
kali  sukrosa.    Pemanis  ini  cocok  digunakan  untuk  produk  buah-buahan  karena  selain  mampu mempertajam  rasanya,  pada  konsentrasi  rendah  ia  dapat  menutupi  rasa  getir  dari  beberapa  buah-
buahan Wijaya dan Mulyono 2010.
2.5.9. Pengawet
Bahan  pengawet  adalah  bahan  tambahan  pangan  yang  dapat  mencegah  atau  menghambat fermentasi,  pengasaman  atau  penguraian  lain  pada  makanan  yang  disebabkan  oleh  pertumbuhan
mikroba  Depkes  1999.    Bahan  pengawet  yang  sering  digunakan  pada  bahan  makanan  diantaranya adalah  asam  sorbat  dan  asam  benzoat  Buckle  et  al.  1987.    Efektivitas  bahan  pengawet  ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu: konsentrasi bahan pengawet, jenis mikroorganisme yang akan dihambat, suhu dan waktu, serta sifat fisik dan kimia dari bahan yang akan diawetkan Buckle et al. 1987.
2.6. MIXTURE EXPERIMENT ME MIXTURE DESIGN MD
Menurut  Rusviani  2007,  optimasi  pada  salah  satu  atau  seluruh  aspek  produk  adalah  tujuan dalam pengembangan produk.  Hasil evaluasi sensori seringkali digunakan untuk menentukan apakah
produk  yang  optimum  telah  dikembangkan  dengan  benar.    Metode  mixture  experiment  ME seringkali  diterapkan  dalam  mengoptimasi  formula  suatu  produk.    ME  merupakan  kumpulan  dari
teknik matematika dan statistika yang berguna untuk permodelan dan analisa masalah sebuah respon yang  dipengaruhi  oleh  beberapa  variabel  dan  tujuannya  adalah  mengoptimalkan  respon  tersebut
Montgomery 2002. Respon  yang  digunakan  dalam  ME  adalah  fungsi  dari  proporsi  perbedaan  komponen  atau
bahan  dalam  suatu  formula.    Penggabungan  beberapa  ingridien  atau  bahan  baku  dilakukan  untuk menghasilkan  suatu  produk  pangan  yang  dapat  dinikmati.    Hasil  akhir  produk  tersebut  tentunya
dipengaruhi oleh persentase atau proporsi relatif masing-masing ingridien yang ada dalam formulasi. Penggabungan beberapa ingridien dalam mixture experiment dapat digunakan untuk melihat pengaruh
40
pencampuran dua komponen atau lebih tersebut mampu menghasilkan produk akhir dengan sifat yang lebih diinginkan, dibandingkan dengan penggunaan ingridien tunggalnya dalam menghasilkan produk
yang sama.  Penggunaan Mixture Experiment dalam merancang suatu percobaan untuk mendapatkan kombinasi  yang  optimal  dirasakan  mampu  menjawab  permasalahan  dilihat  dari  segi  waktu
mengurangi jumlah trial and error rancangan dan biaya Cornell 1990. Rancangan  percobaan  kombinasi  ekstrak  jeruk  yang  berbeda  dan  flavor  enhancer  yang
ditambahkan  ke  dalam  minuman  fungsional  berbasis  kumis  kucing  dilakukan  dengan  menggunakan Mixture  Experiment.    Pengolahan  data  ME  menggunakan  program  Design  Expert  DX  7.0.    Data
yang diperlukan dalam pengolahan dengan DX 7.0 adalah variabel uji yang digunakan beserta kisaran taraf  masing-masing  variabel.    Design  Expert  akan  menghasilkan  suatu  desain  percobaan  yang
nantinya dilakukan untuk mendapatkan respon.  Respon yang digunakan dalam penentuan kombinasi ekstrak  jeruk  yang  berbeda  dan  flavor  enhancer  yang  ditambahkan  ke  dalam  minuman  fungsional
berbasis kumis kucing adalah respon uji hedonik.
41
III. METODE PENELITIAN
3.1. BAHAN DAN ALAT
Bahan-bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  bahan  baku  utama,  bahan penunjang,  dan bahan-bahan untuk analisis.  Bahan baku utama terdiri atas rimpang jahe, temulawak,
kayu  secang,  daun  kumis  kucing,  flavor  enhancer  GMP  dan  IMP,  jeruk  x,  dan  jeruk  y.    Rimpang jahe  Zingiber  officinale  Roscoe.,  temulawak  Curcuma  xantorrhiza,  kayu  secang  Caesalpinia
sappan  Linn.,  daun  kumis  kucing  Orthosiphon  aristatus  BI.  Miq,  diperoleh  dari  Balai  Penelitian Tanaman Rempah dan Obat-obatan BALITTRO, Cimanggu Bogor.  Bitter blocker Frutarom musk
ketone, flavor enhancer P:P, flavor enhancer, dan Lavarian musk base diperoleh dari PT Sensient Technologies Indonesia.  Jeruk nipis dan jeruk purut dibeli dari Giant hypermarket yang ada di Bogor.
Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis terdiri atas  radikal bebas DPPH 1-1--diphenyl-2- picry1hydrazyl, enzim
α -amilase,  NaH
2
PO
4
, NaCl, CaCl
2
, bovine serum albumin, air suling, Na-K- tartarat,  NaOH  1  M,  NaOH  2  M  metanol,  asam  3.5-  dinitrosalisilat,  larutan  penyangga  asam  asetat,
akuades,  asam  askorbat,  serta  bahan-bahan  lainnya  yang  digunakan  untuk  uji  organoleptik  .  Bahan yang ditambahkan untuk membuat minuman yaitu gula pasir, hidrokoloid Carboxyl Methyl Cellulose
CMC,  natrium  benzoat,  kalium  sorbat  dan  air  minum  diperoleh  dari  mini  market  alfa  mart,  toko bahan kimia setya guna, dan penjual AQUA® galon yang ada di Bogor.
Alat-alat yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak jahe, temulawak, dan jeruk adalah juice extractor atau parutan  kelapa.  Saringan  vakum  dan  rotary evaporator diperlukan untuk pemekatan
ekstrak  secang  dan  kumis  kucing.    Bahan  baku  dipersiapkan  dengan  menggunakan  baskom,    pisau, talenan, dan panci.  Pipet tetes dan neraca analitik KERN ABJ 220-4M, max= 220 g, min= 10 mg, e=
1 mg, d= 0.1mg diperlukan dalam pembuatan formulasi minuman adapun botol kaca gelap digunakan sebagai wadah minuman.  Autoclave dan water bath digunakan untuk sterilisasi botol dan pasteurisasi
produk  minuman akhir.   Alat-alat  yang digunakan  untuk analisis adalah pH  meter eutech pH  meter seri 510, rentang pH 0.00-14.00,  mikropipet, spektrofotometry, hot plate, alat-alat uji organoleptik,
dan alat-alat gelas lainnya.
3.2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan dua tahap.  Tahap pertama adalah penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk menentukan jenis perlakuan kombinasi varietas jeruk dan bitter blockerflavor
enhancer  yang  ditambahkan  ke  dalam  minuman  untuk  menghasilkan  citarasa  terpilih.    Pembuatan ekstrak  komponen  minuman  dan  pengukuran  aktivitas  antioksidan  minuman  formula  standar
pembanding  Kordial 2009 dilakukan untuk menghindari bias yang diakibatkan ingridien penyusun minuman.    Tahap  kedua  adalah  penelitian  lanjutan  yang  bertujuan  untuk  menentukan  perlakuan
dengan citarasa terpilih berdasarkan variasi komposisi ekstrak jeruk yang berbeda  flavor enhancer, penggunaan  gula  atau  pemanis,  dan  pengawet  atau  perlakuan  non  pengawet  yang  ditambahkan  ke
dalam  minuman.    Pembuatan  model  minuman  sesuai  rancangan  percobaan  hasil  keluaran  Design Expert  7.0  ®  dengan  variasi  komposisi  ekstrak  jeruk  yang  berbeda  dan  flavor  enhancer  diujikan
secara organoleptik dengan metode hedonik kepada 50 orang panelis tidak terlatih usia antara 20-55 tahun,  34  orang  laki-laki  dan  16  orang  perempuan.    Tiga  formula  terpilih  berdasarkan  perlakuan
ekstrak  jeruk  yang  berbeda  dan  flavor  enhancer  selanjutnya  dipilih  untuk  diberikan  perlakuan berikutnya.    Perlakuan  yang  diberikan  pada  minuman  dikelompokkan  menjadi  dua,  yaitu:  minuman