Populasi Sampel Penelitian Besar Sampel

3.3 Populasi, Sampel penelitian, Besar sampel dan Teknik Penentuan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah Penderita PPOK, sedangkan populasi terjangkau adalah penderita PPOK yang berobat di lokasi penelitian.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian kelompok kasus adalah penderita PPOK yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: Kriteria inklusi : 1. Penderita PPOK yang sudah dipastikan dengan hasil pemeriksaan spirometri : VEP 1 KVP 70, 15 menit setelah diberikan salbutamol Inhalaer dosis terukurdua semprot dengan alat bantu spacer, derajat menurut GOLD : ringan – sangat berat. 2. Umur penderita 40 tahun 3. Laki-laki 4. Perokok aktif atau mantan perokok dengan riwayat merokok 200 indeks Brinkman. 5. Bersedia mengikuti prosedur penelitan dan diambil sampel darahnya, dinyatakan secara tertulis setelah mendapatkan penjelasan mengenaipenelitian. Universitas Sumatera Utara Kriteria eksklusi : 1. Penderita Asma, TB paru atau penyakit paru lainnya. 2. Keadaan umum penderita dalam keadaan lemah kaheksia. 3. Terdapat kesulitan dalam pengambilan darah. Sampel penelitian kelompok kontrol adalahperokok dewasa bukan penderita PPOK yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: Kriteria inklusi : 1. Normal faal paru yang sudah dipastikan dengan hasilpemeriksaan spirometri :VEP 1 KVP 70 2. Umur penderita 40 tahun 3. Laki-laki 4. Perokok aktif atau mantan perokok dengan riwayat merokok 200 indeks Brinkman. 5. Bersedia mengikuti prosedur penelitan dan diambil sampel darahnya,dinyatakan secara tertulis setelah mendapatkanpenjelasan mengenai penelitian. Kriteria eksklusi : 1. Penderita penyakit paru seperti TB, Bronkitis kronik atau penyakit paru lain. 2. Keadaan umum penderita dalam keadaan lemah kaheksia. 3. Terdapat kesulitan dalam pengambilan darah. Universitas Sumatera Utara 4. Mempunyai keluarga yang berpenyakit PPOK

3.3.3 Besar Sampel

Penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus untuk studi kasus kontrol dengan analitik komparatif kategorik tidak berpasangan Dahlan ,2008. Pada penelitian ini ditentukan α = 0,05 dan β = 0,2 dan apabila besar sampel dihitung berdasarkan penelitian Huang 1997, tentang hubungan alel gen TNF α-308 pada PPOK 19, kontrol 2,4 dan OR. 11,1 maka besar sampel adalah : n1 = n2 = Zα 2PQ + Zβ P1Q1+P2Q2 2 P1 – P2 2 P1= 0,024 Zα = 1,64 α = 0,05 P2= 0,124 Z β = 0,84 β = 0,2 P = ½ P1+P2 Q = 1- P = 1,64 √2x0,074x0,926 +0,84√0,024x0,976+0,124x0,876 2 0,024 – 0,124 2 = 1,64 √0,1370 + 0,84√0,132 2 0,01 n 1= n 2 = 81 ; Jadijumlah total sampeldancontrolyaitu 162 orang.

3.3.4 Teknikpenentuan sampelpenelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

0 67 108

Pseudomonas Aeruginosa Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dan Hubungannya Dengan Derajat Keparahan PPOK

0 63 73

Profil Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil Berdasarkan Penilaian BODE Index di RSUP H.Adam Malik dan RS PTP II Tembakau Deli Medan

2 58 67

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

0 5 18

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

0 0 2

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

0 0 4

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

0 0 26

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik Chapter III V

0 0 22

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

0 0 9

Hubungan Polimorfisme Gen Matriks Metaloproteinase-12 Dengan Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dibandingkan Dengan Non Penyakit Paru Obstruktif Kronik

0 0 21