dan pengalaman dan dibawah pengawasan dan bimbingan peneliti senior di bidang biomolekuler.
3.7.1 Pemeriksaan VEP
1
dan VEP
1
KVP dengan Spiromteri
Spirometriadalahpengukuran volume udara yang dapatdiinhalasiataudiekshalasi. Spirometer yang
telahdikalibrasiakandapatmengukurdengantepat volume respirasisecaralangsungdandapatmengukuraliranudara,
kemudiansecaraelektrikatau digital dapatmengintegrasikanaliranudarauntukmenghitung volume udara.
Spirometrisecaradiagnostikdapatmengklasifikasikanapakahseorangpa sien normal faalparunya,
mengalamikelainanobstruksijalannapasataukelainanrestriksi.
Manuver yang digunakanuntukmelakukanspirometri :
Forced Vital Capacity FVC atau KVP.Pasienbernapasbiasa, inhalasiperlahan-lahansampaisemaksimalmungkin,
dankemudianekshalasisecaracepat, kuatdanselamamungkinsampai volume cadanganekspirasimaksimumkeluar.Hal inidiulangisebanyak 3
kali. FVC adalah total volume udara yang secaracepatdiekshalasi.
Prosedurpemeriksaannya:
1. Pasienberdiriatauposisiduduk, berdirilebihbaik, pakaian dilonggarkan
Universitas Sumatera Utara
2. Pasangpenjepithidung 3. TekantombolFVCkemudiantombolSTART
4. Masukkanmouth piecekedalammulutpasien 5. Pasienmelakukaninspirasidalam yang maksimalkemudian
Ekspirasisekuatdansecepatmungkin, danselamamungkin 6. Tekantombol STOP danulangihingga 3x tekantombol
START,lanjutkan no. 4 - 6
Gambar 10 : Pemeriksaan Spirometri Alat: Chestgraph H101
3.7.2Isolasi DNA
Isolasi DNA dari leukosit dalam buffy coat dilakukan dengan 900ul Red BloodCell Lysis Solution metoda standar. Kira-kira 300ul darah
dimasukkan kedalam tabung Eppendorf, Setelah disentrifuga selama 20 detik, supernatan dibuang. Lakukan berulangkali hingga lekosit
tampak bersih. Pelet lekosit ditambahkan 300ul Cell Lysis Solution, dan lakukan pipetting hingga homogen. Tambahkan 1,5 ul RNAse
Universitas Sumatera Utara
lalu diinkubasi pada suhu 37ºC selam 15 menit. Kemudian tambahkan 100ul Protein Presipitation Solution, lalu divortex dan sentrifuga
selama 3 menit. Supernatan diambil dan ditambahkan 600 ul isopropanol untuk mengekstraksi DNA, lalu dicuci dengan alkohol
70. Sentrifuga selama 1 menit, lalu supernatan dibuang, dan pelet DNA dikeringkan dengan menggunakan konsentrator dengan suhu
30ºC selama 15 menit. DNA yang sudah kering dilarutkan dalam 50ul buffer Tris HCL EDTA TE.
3.7.3 Analisis Polimorfisme gen TNFα