dokter gigi erat hubungannya dengan darah pasien dan air liur pasien. Adanya keluhan musculoskeletal, personnel habit yang buruk yang dimiliki dokter gigi
disebabkan oleh sistem kerja yang tidak baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan ergonomi mikro sudah tidak relevan. Dan oleh peneliti, sistem kerja
itu dapat dievaluasi dengan pendekatan yang disebut ergonomi makro. Makro ergonomi memeriksa pekerjaan dan sistem kerja secara lebih luas.
Oleh karena itu dengan mengatur tata letak komponen agar sesuai dengan metode kerja yang telah ditetapkan, memperbaiki jam kerja dokter gigi,
memperbaiki fasilitas kerja yang digunakan dokter gigi, merubah cara kerja dokter gigi, merubah personal habit dokter gigi dan memperbaiki organisasi
dokter gigi dengan menggunakan pendekatan makro ergonomi diharapkan akan dapat meminimalkan keluhan musculoskeletal dan terhindar dari terjangkitnya
suatu viruspenyakit terhadap dokter gigi. Pada akhirnya perbaikan-perbaikan tersebut dapat menghasilkan health and performance yang baik terhadap dokter
gigi.
1.2. Rumusan Permasalahan
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah para dokter gigi belum mengetahui keterkaitan personnel habit pada saat melakukan kegiatan kerjanya
dengan keluhan muskuloskeletal dalam penggunaan fasilitas praktek dokter gigi.
1.3. Tujuan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari penelitian ini adalah analisa kesehatan dan kinerja yang baik terhadap para dokter gigi dengan meminimalkan keluhan musculoskeletal, dan
memperbaiki personnel habit dokter gigi pada saat bekerja. Untuk mencapai tujuan penelitian maka sasaran penelitian ini adalah
1. Mengidentifikasi keluhan muscoleskeletal disorders yang dialami dokter gigi terhadap penggunaan fasilitas praktek dokter gigi
2. Identifikasi postur kerja aktual dan metode kerja pada dokter gigi 3. Melakukan pengukuran jarak jangkauan maupun perpindahan yang dilakukan
dokter gigi
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memperbaiki sistem kerja yang ada pada lingkungan kerja para dokter gigi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dokter gigi.
2. Dapat mengetahui metode kerja yang ergonomis, dengan mendeteksi health and performance problem pada dokter gigi.
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Adapun batasan masalah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada proses pencabutan gigi pada suatu instansi bagian poligigi praktek dokter gigi
Universitas Sumatera Utara
2. Metode kerja yang dirancang harus sesuai dengan SOP yang telah ada.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pekerja bekerja sesuai dengan personnel habit yang dilakukan pada saat
bekerja 2. Kondisi sistem kerja yang diamati tidak berubah selama penelitian.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah: BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan
asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan tugas akhir. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan diuraikan jenis fasilitas praktek dokter gigi dental unit dan dental stool yang digunakan, sekaligus spesifikasi dental unit
tersebut. BAB III LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga
penyusunan laporan tugas akhir.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini memuat data-data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil
pengamatan dan pengukuran yang dilakukan di lapangan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada
pemecahan masalah. BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
Dalam bab ini akan dianalisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari hasil
penelitian ini serta rekomendasi saran-saran yang perlu bagi intansi kesehatan gigi maupun praktek dokter gigi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini dijabarkan tentang sistem kerja dokter gigi yang diamati, yang terdiri dari: tugas dari dokter gigi dan tugas dari pembantu dokter gigi yaitu
perawat gigi, fasilitas kerja yang digunakan dokter gigi, operator yang diamati, lingkungan kerja dokter gigi dan lain-lain.
Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan
pembedahan. Seseorang yang mempraktikkan ilmu kedokteran gigi disebut
sebagai dokter gigi. Profesi dokter merupakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang
berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat. Dalam praktiknya,
dokter gigi tidak sendirian melainkan membutuhkan orang lain seperti perawat gigi. Dokter gigi membutuhkan perawat untuk membantunya dalam proses
perawatan pasien. Tugas atau peran dari perawat gigi sendiri di tempat-tempat praktik beragam. Perawat gigi berperan mendampingi dokter gigi saat pasien
menjalankan perawatan, membantu dokter dalam pembuatan segala hal yang dibutuhkan dalam perawatan pasien, atau bahkan di beberapa tempat yang tidak
memiliki staff administrasi, perawat gigi juga berperan sebagai staff administrasi.
Universitas Sumatera Utara
1. Tugas Dokter Gigi Adapun tugas dari dokter gigi dalam suatu instansi bagian gigi maupun
praktek dokter gigi yaitu sebagai berikut: a. Melakukan pemeriksaan terhadap keadaan mulut dan gigi
b. Melakukan Tindakan PencegahanPengobatan, contohnya seperti: ekstraksi pencabutan gigi
c. Memberikan resep dokter 2. Tugas Perawat Gigi
Peran utama perawat gigi adalah membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan pengobatan gigi dan mulut. Adapun tugas dari perawat gigi dalam
suatu instansi bagian poligigiptaktek dokter gigi yaitu sebagai berikut: a. Membuat kapas gulung dan tampon.
b. Menyalakan dan mematikan kompresor. c. Menyalakan dan mematikan air.
d. Menyalakan dan mempersiapkan dental unit. e. Mempersiapkan pasien.
f. Mengatur kebutuhan instrumen yang akan digunakan sesuai dengan tata cara yang diwajibkan, yaitu : mencuci instrument, mensterilkan
instrument, meletakkan instrumen pada dental unit sesuai dengan kebutuhan, menyiapkan obat-obatan, bahan tambal, dan lain-lain sesuai
dengan kebutuhan. g. Membantu dokter gigi dalam menangani pasien, seperti: memegang saliva
ejector, mempersiapkan gelas kumur dan air, memegang alat sinar,
Universitas Sumatera Utara
mengaduk bahan-bahan tambal, memegangi bagian kepala pasien pada saat pencabutan gigi, memeriksa persediaan bahan dan obat-obatan,
mencatat jumlahnya, dan melaporkan pada dokter gigi sebelum habis terpakai.
2.1. Instansi Kesehatan Gigi Maupun Praktek Dokter Gigi yang Diamati